Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bikin Tubuh Kesulitan Menyerap Nutrisi dari Makanan, Kenali Penyakit Whipple

image-gnews
ilustrasi sakit perut (pixabay.com)
ilustrasi sakit perut (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit Whipple adalah infeksi bakteri langka yang umumnya menyerang persendian dan sistem pencernaan. Penyakit ini mengganggu pencernaan normal dengan mengganggu pemecahan makanan dan menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi, seperti lemak dan karbohidrat sehingga menyebabkan malabsorpsi (kekurangan nutrisi).

DIkutip dari Cleveland Clinic, penyakit Whipple terbilang sangat langka, yakni hanya mempengaruhi 10 dari 1 juta orang setiap tahunnya di Amerika Serikat. Penyakit Whipple disebabkan oleh bakteri bernama Tropheryma whipplei. Bakteri ini dapat ditemukan di mana-mana, tetapi infeksi sangat jarang terjadi. Para ahli masih belum mengetahui mengapa sebagian orang terkena infeksi sementara yang lain tidak. 

Jika orang-orang ini bersentuhan dengan bakteri Tropheryma whipplei, mereka lebih mungkin terkena penyakit Whipple. Orang dengan penyakit Whipple sering memiliki masalah sistem kekebalan tubuh. Masalah-masalah ini dapat menghambat tubuh untuk melawan infeksi.

Dilansir dari Mayo Clinic, tanda dan gejala pencernaan umum terjadi pada penyakit Whipple antara lain diare, kram perut dan nyeri, yang dapat memburuk setelah makan, dan penurunan berat badan yang berkaitan dengan malabsorpsi nutrisi

Tanda dan gejala umum lainnya yang terkait dengan penyakit Whipple meliputi sendi meradang, terutama pergelangan kaki, lutut, dan pergelangan tangan, kelelahan, kelemahan, dan anemia.

Dalam beberapa kasus yang kurang umum, tanda dan gejala penyakit Whipple dapat meliputi demam, batuk, pembesaran kelenjar getah bening, penggelapan kulit di area yang terpapar sinar matahari dan bekas luka, sakit dada, kesulitan berjalan, masalah penglihatan, termasuk kurangnya kontrol gerakan mata, serta hilang ingatan.

Gejala cenderung berkembang perlahan selama bertahun-tahun pada kebanyakan orang dengan penyakit ini. Pada beberapa orang, gejala seperti nyeri sendi dan penurunan berat badan berkembang bertahun-tahun sebelum gejala pencernaan yang mengarah ke diagnosis.

Butuh waktu lama untuk menghilangkan bakteri penyebab penyakit Whipple. Perawatan termasuk:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

- Antibiotik

Dapat dimulai dengan antibiotik intravena (IV). Kebanyakan orang menggunakan beberapa jenis dan dosis antibiotik melalui mulut hingga satu tahun. Beberapa orang mungkin minum antibiotik melalui mulut ditambah hidroksiklorokuin.

- Penggantian cairan

Larutan IV dapat diberikan oleh dokter untuk mencegah dehidrasi. Bisa juga mengonsumsi minuman elektrolit untuk menggantikan cairan dan garam yang hilang.

- Vitamin dan nutrisi

Dokter juga mungkin merekomendasikan untuk mengonsumsi suplemen untuk menggantikan vitamin dan nutrisi yang tidak dapat diserap usus.

Pilihan Editor: Mengenal Penyakit Whipple: Saat Tubuh Kesulitan Menyerap Nutrisi Makanan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lupakan Keripik, Ini Alasan Anda Perlu Mengganti Camilan dengan Kismis

23 jam lalu

Ilustrasi Kismis Hitam/ANTARA/Shutterstock/Kriacho Oleksii
Lupakan Keripik, Ini Alasan Anda Perlu Mengganti Camilan dengan Kismis

Karena dibuat dari buah asli, kismis pun baik kesehatan karena mengandung tinggi serat yang baik buat pencernaan dan jantung


Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

3 hari lalu

Ilustrasi - Pembekuan atau penggumpalan darah (trombus) di vena. ANTARA/Shutterstock/pri.
Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

Hemofilia merupakan penyakit kelaianan pada fungsi pembekuan darah. Sebagian besar penyebabnya terjadi karena keturunan.


Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

5 hari lalu

Tenaga kesehatan memberikan pelayanan imunisasi dasar kepada bayi di Puskesmas 3 Denpasar Utara, Bali, Kamis 12 Januari 2023. Pemerintah Provinsi Bali menargetkan penurunan angka stunting hingga 7,71 persen pada tahun 2023 sehingga Bali tetap menjadi provinsi dengan angka kasus stunting terendah di Indonesia. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

5 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

5 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

6 hari lalu

Mahasiswa UGM menggelar aksi dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional di Balairung UGM Kamis, 2 Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Bukan Penyakit, Ini yang Perlu Dipahami soal Mual

7 hari lalu

Ilustrasi wanita muntah atau mual. Shutterstock
Bukan Penyakit, Ini yang Perlu Dipahami soal Mual

Mual merupakan gejala dibanding kondisi kesehatan. Apa saja penyebabnya dan yang perlu dilakukan untuk mengatasinya?


Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

7 hari lalu

Foto aerial kondisi polusi udara di kawasan Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 13 Desember 2023. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Rabu, konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) di Jakarta sebesar 41 mikrogram per meter kubik dan berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif karena polusi. ANTARA/Iggoy el Fitra
Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).


Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

8 hari lalu

Pasien penyakit Minamata bawaan Yuji Kaneko di Oruge-Noa, menyantap makanan di sebuah kelompok perawatan untuk orang-orang cacat di Minamata, Prefektur Kumamoto, Jepang, 13 September 2017. Kaneko lahir di Minamata pada tahun 1955 dan semua dari anggota keluarganya penderita penyakit Minamata. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?


Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

10 hari lalu

Ilustrasi minum susu/Danone
Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

Memilih antara susu sapi dan susu kerbau bergantung pada preferensi individu, kebutuhan nutrisi, dan pertimbangan pola makan.