Demi tetap Ekslusif, Chanel Tidak Mau Jual Online

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Senin, 27 November 2017 12:35 WIB

Model berjalan diatas catwalk saat memperagakan busana karya desainer Karl Lagerfeld dalam koleksi Cruise 2017/2018 d rumaha fashion Chanel di Paris, Prancis, 3 Mei 2017. Lagerfeld menggunakan gaya Yunani hadir dengan sandal gladiator bersepala ionik. REUTERS/Gonzalo Fuentes

TEMPO.CO, Jakarta - Rumah mode asal Perancis Chanel menyatakan mereka tidak akan menjual produk tas dan pakaian mereka secara (daring). Hal itu dikatakan Presiden Fesyen Chanel Bruno Pavlovsky pada Jumat 24 Oktober 2017 waktu setempat. Chanel memilih bersaing dengan cara konvensional menghadapi rumah mode lain yang sudah mencoba menggaet pembeli baru melalui laman-laman resmi di dunia maya.

Chanel sendiri dikenal lewat berbagai produk kelas atas mereka. Salah satunya adalah tas kulit yang minimal dibandrol dengan harga US$4.300. Di sisi lain mereka sebenarnya sudah menjual beberapa produk mereka secara daring. Produk parfum Chanel No.5, kaca mata, ada berbagai produk kecantikan sejatinya sudah tersedia secara daring. Baca: Selain Ganteng, Cucu Presiden RI yang Satu Ini Menggemaskan

Pavlovsky, seperti dilansir dari Reuters, mengatakan pemilihan beberapa produk untuk tetap dijual secara konvesional melalui toko adalah untuk menjaga ekslusivitas produk mereka. Ia mengatakan, dengan berjualan secara offline ada nilai lebih yang tertanam dalam produk mereka.

"Jika kita melakukan penjualan seluruhnya dengan satu cara yang sama, saya pikir hal itu akan menghilangkan ekslusivitas produk. Saya tidak mengatakan untuk tidak akan pernah mencoba penjualan secara daring, kami hanya akan melalukan hal tersebut apabila hal itu benar-benar diangap bisa memberi nilai tambah saja," katanya.

Berbagai merek rumah mode papan atas ternama saat ini telah melakukan perluasan pemasaran melalui daring. Salah satunya adalah Conglomerate LVMH, induk perusahaan Louis Vuitton. Mereka baru-baru ini mempekerjakan seorang bekas petinggi Apple untuk mengurusi penjualan online itu. Belum lama ini mereka merilis laman resmi yang menjual berbagai merek busana dalam satu atap. Baca: Semua Bunga di Bandara Changi Asli, ini Alasannya

Di sisi lain, banyak pula rumah mode yang tetap menolak untuk memasarkan produk mereka secara daring seperti yang dilakukan Chanel. Mereka justru merasa khawatir bila produk mereka terlalu banyak tersedia secara online dan akan merusak citra mereka.

Hudson Kroenig bersama direktur kreatif rumah mode Chanel, Karl Lagerfeld saat memperagakan kreasi busana Chanel di Paris, 3 Oktober 2017. Model cilik ini merupakan anak baptis dari Karl Lagerfeld. REUTERS

Padahal berdasarkan data dari konsultan Bain, dunia maya telah mengakomodasi sampai 10 persen keuntungan dari penjualan barang mewah. Mereka juga memprediksi jumlah tersebut akan terus bertambah menjadi 25 persen pada 2025 mendatang.

Chanel sendiri dikabarkan mengalami penurunan penjualan dan keuntungan pada 2016. Berdasarkan data dari Amsterdam Exchange, keuntungan mereka merosot sampai 35 persen sementara penjulan mereka menurun 9 persen menjadi US$5,7 miliar. Di sisi lain, pesaing Chanel yang mulai merambah daring justru menikmati lonjakan penjualan dan keuntungan yang signifikan pada 2017 ini. Baca: Tidak Boleh Pelihara Kucing saat Hamil, Fakta atau Mitos?

Chanel sendiri bisa dibilang bukan sebagai merek yang asing di dunia digital. Mereka sudah biasa menampilkan produk mereka melalui media sosial seperti twitter atau instagram. Foto koleksi mereka dari berbagai fashion show ataupun karya desainer terkenal merek seperti Karl Lagerfeld.

Akan tetapi, Pavlovsky mengatakan konsumen Chanel tetap menyukai berbelanja secara langsung dengan datang ke toko. Bilapun mereka masuk ke penjualan daring mereka hanya akan membuat layanan yang mengakomodir pemesanan atau janji pertemuan di toko offline. "Setiap kali saya pergi ke China, mereka selalu bilang pada saya 'apapun yang kalian lakukan jangan pernah masuk e-commerce, bagi kami itu akan membuat produk kalian tidak ekslusif lagi'," katanya.

Berita terkait

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

3 hari lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

5 Rekomendasi Tempat Sewa Kebaya di Jakarta yang Bagus

3 hari lalu

5 Rekomendasi Tempat Sewa Kebaya di Jakarta yang Bagus

Untuk acara pernikahan atau wisuda, Anda dapat menyewa kebaya agar lebih hemat. Berikut ini rekomendasi tempat sewa kebaya di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

7 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

10 hari lalu

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

Dalam beberapa kasus ingin tampil menarik dengan pakaian tertentu tapi justru berdampak pada kesehatan. Berikut penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

16 hari lalu

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

Baju flanel dapat dibeli baik di toko fisik ataupun toko online seperti Shopee

Baca Selengkapnya

Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

24 hari lalu

Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

Gaya Boho Chic pada dasarnya adalah gaya santai yang menggabungkan unsur-unsur hippie, nomaden, dan vintage. Begini lebih jelasnya.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

29 hari lalu

Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

Koleksi Victoria Beckham dan Mango yang terbaru dari rangkaian kolaborasi para penggemar street fashion

Baca Selengkapnya

Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

33 hari lalu

Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

44 hari lalu

Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.

Baca Selengkapnya

Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

4 Maret 2024

Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

Didiet Maulana, Direktur Kreatif Ikat Indonesia memberikan tips padupadankan gaya berpakaian ala jurnalis.

Baca Selengkapnya