3 Tips Komunikasi Penting untuk Pekerja Garda Depan

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Rabu, 20 Desember 2017 07:30 WIB

Tiga orang resepsionis bertugas di lobby rumah sakit di dunia, di kota Zhengzhou, China, 16 September 2016. chinadaily.com.cn

TEMPO.CO, Jakarta - Keahlian berkomunikasi adalah salah satu kunci utama seorang pekerja garda depan, seperti kasir, layanan pelanggan alias customer service, resepsionis, bahkan pramuniaga. Alasannya mereka adalah orang yang langsung berhubungan dengan pelanggan. "Mereka juga biasanya sebagai wajah perusahaan. Penilaian orang terhadap suatu perusahaan tergantung frontline-nya," kata Founder and Managing Director TALKinc Erwin Parengkuan di Jakarta Selasa 19 Desember 2017.

Menurut Erwin berkomunikasi adalah hal yang sangat penting saat ini. Berkomunikasi sendiri bisa dalam hal verbal dan non verbal. Komunikasi verbal adalah berkomunikasi dengan kata-kata. Sedangkan komunikasi non verbal adalah komunikasi yang menggunakan mimik wajah, postur tubuh, atau juga penggunaan anggota tubuh lain seperti tangan. "Biasanya komunikasi non verbal itu lebih jujur dibanding komunikasi verbal. Misalnya saat memuji seseorang itu keren, belum tentu dia mengatakan keren tulus bahwa orang itu keren. Tapi beda halnya dengan ekspresi yang disampaikannya melalui non verbal," kata Erwin. Baca: Depresi Membuat Jonghyun SHINee Akhiri Hidupnya? Ini Suratnya

Erwin mengatakan para pekerja garis depan penting mengetahui tidak hanya gaya komunikasi verbal, namun juga gaya komunikasi non verbal. Ia mengatakan sebagai pekerja garis depan, penampilan secara keseluruhan sangat penting karena sering kali komunikasi pekerja garis depan ini melebihi batas normal. "Misalnya, terkadang jarak bicara petugas dan pelanggannya sangat dekat, sehingga indra penciumannya terasa. Jadi frontliner itu perlu jaga penampilan termasuk menjaga agar tidak bau mulut," katanya.

Listerine berkolaborasi dengan TALKinc untuk melatih 2.100 pekerja garis depan dalam kampanye Listerine Upgrade Frontliner Indonesia dalam 21 hari. Selama pelatihan itu, Erwin akan memberikan tiga modul ilmu komunikasi kepada para pekerja garis depan. Tiga hal itu, kata Erwin, adalah hal utama yang menjadi dasar seorang pekerja garis depan bisa meningkatkan kualitas kerjanya. Baca: Studi : Suami Zaman Now Masih Berharap Istri jadi Inem

Ilmu pertama adalah berbicara dengan luar biasa alias speaking impresively. Setiap pekerja garis depan wajib menyampaikan bahasa tubuh, menggunakan kata-kata dan juga suara yang baik serta menyenangkan. "Zaman sekarang, performa yang baik itu biasa. Perlu performa komunikasi yang tidak hanya baik, tapi luar biasa untuk memberikan kesan baik kepada pelanggan," katanya.

Advertising
Advertising

Pada modul kedua, Erwin akan mengajarkan dengan bahasa lintas budaya. Banyak para pekerja garis depan Indonesia yang kurang paham tentang lintas budaya ini. Di kota besar seperti Jakarta sering pula pelanggan mereka adalah orang-orang asing. Sehingga melayaninya pun memerlukan ilmu tersendiri. Erwin mencontohkan dalam hal bertanya. Dalam budaya Timur, bisa saja seseorang mengajukan pertanyaan seperti 'Berapa anak Anda', atau 'Berapa usia Anda', atau 'Apakah Anda sudah menikah?' untuk mencairkan suasana atau hanya untuk bersikap lebih ramah. "Padahal pertanyaan jenis itu, justru bagi sebagian masyarakat, khususnya yang berasal dari Barat, dinilai sebagai pertanyaan yang sangat intim dan tidak sopan. Makanya frontliner perlu memiliki latar belakang multikultural," katanya Erwin. Baca: Ini Dia Nama Boneka The Sacred Riana, Intip Kesulitan Mereka

Ilmu lintas budaya itu penting diingatkan kepada para pekerja garis depan. Menurut Erwin, di Asia seperti Indonesia, pertanyaan itu sangat biasa. Biasanya orang mengajukan pertanyaan itu bukan bermaksud kepo (Knowing Every Particular Object), namun memang adat ketimuran Indonesia yang sangat menjunjung tinggi kekeluargaan. Hal itu berbeda dengan orang Barat yang lebih banyak hidup menyendiri. "Coba lihat saja kalau adat Timur seperti kita, pesta pernikahan itu yang diundang semua sanak keluarga, sedangkan pesta di Barat biasanya hanya orang-orang terdekat saja. Budaya Timur dan Barat kan memang beda," katanya.

Modul penting terakhir adalah mengerti orang atau understanding people. Erwin mengatakan penting sekali para pekerja garis depan ini mengerti lawan bicaranya. Harapannya hal itu bisa membantu memberikan pelayanan yang lebih baik. Misalnya mereka memahami bagaimana cara berkomunikasi dengan orang yang ekstrovert atau introvert. "Menjadi lawan bicara orang ekstrovert yang ceplas ceplos tentu berbeda dengan menjadi lawan bicara orang intovert yang lebih mengedepankan perasaan," katanya.

Berita terkait

Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

4 hari lalu

Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

Keterampilan menguasai AI semakin dicari oleh perusahaan di skala global. Belum diimbangi skema pendidikan yang tepat.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

7 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

12 hari lalu

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.

Baca Selengkapnya

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

12 hari lalu

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

Pakar Unair mewanti-wanti regulator soal bahaya AI terhadap dunia kerja. AI bisa menyulitkan angkatan kerja baru, terutama yang memiliki skill rendah.

Baca Selengkapnya

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

14 hari lalu

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

Simak tips meningkatkan semangat bekerja setelah libur lebaran agar kamu lebih fresh.

Baca Selengkapnya

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

18 hari lalu

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

Kebanyakan perusahaan memerlukan kombinasi hardskill dan softskill yang baik untuk berkarier di dunia kerja. Ini tips cari kerja lewat LinkedIn.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

18 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

38 hari lalu

Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 27 Maret 2024 diawali oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya membuka banyak loker bagi WNI

Baca Selengkapnya

Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

39 hari lalu

Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya banyak membuka lowongan kerja bagi warga negara Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

42 hari lalu

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.

Baca Selengkapnya