Alkohol Merusak Genetik dan Memicu Kanker, Begini Prosesnya

Reporter

Antara

Editor

Susandijani

Sabtu, 6 Januari 2018 15:05 WIB

12_iltek_ilustrasiminumalkohol

TEMPO.CO, Jakarta - Minuman beralkohol menimbulkan bahan kimia berbahaya di tubuh yang dapat menyebabkan kerusakan genetik permanen pada sel deoxyribonucleic acid atau DNA dan meningkatkan risiko berkembangnya kanker, demikian penelitian yang dipublikasikan dari Universitas Reading, Inggris.

"Beberapa kanker berkembang karena kerusakan DNA pada sel induk. Sementara beberapa kerusakan terjadi secara kebetulan, temuan kami menunjukkan bahwa minum alkohol dapat meningkatkan risiko kerusakan ini," ujar Profesor Ketan Jayakrishna Patel di Dewan Riset Medis dari Laboratorium Biologi Molekuler Universitas Reading, dalam publikasi yang dikutip Reuters.

Baca juga:
Tompi Masih Praktek, Buktinya? Sarah Sechan 10 Tahun Lebih Muda
Mengapa Kita Membuat Resolusi Tahun Baru? Ini Sejarahnya

Dengan meneliti tikus di laboratorium, ilmuwan Inggris menggunakan analisis kromosom dan pengurutan DNA untuk memeriksa kerusakan genetik yang diakibatkan oleh asetaldehida, bahan kimia berbahaya yang dihasilkan saat tubuh memproses alkohol.

Temuan mereka menghasilkan lebih banyak detail tentang bagaimana alkohol meningkatkan risiko pengembangan tujuh jenis kanker, termasuk bentuk umumnya seperti kanker payudara dan usus. Temuan tersebut juga menunjukkan bagaimana tubuh berusaha mempertahankan diri dari kerusakan yang disebabkan alkohol.

Badan Penelitian Internasional untuk Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menggolongkan alkohol sebagai karsinogen Kelompok 1, dengan mengutip "bukti yang meyakinkan" bahwa zat tersebut menyebabkan kanker pada manusia.

Sebuah penelitian yang diterbitkan pada 2011 menemukan bahwa alkohol bertanggung jawab atas sekitar empat persen dari semua kanker di Inggris, yakni sekita 12.800 kasus per tahun.

Dalam penelitian yang dipublikasikan Rabu 3 Januari di jurnal "Nature", tim Patel memberikan alkohol yang diencerkan ke tikus dan kemudian menganalisis efeknya pada DNA hewan itu, dan ditemukan bahwa asetaldehida dapat mematahkan dan merusak DNA di dalam sel induk darah, yang secara permanen mengubah urutan DNA di dalam sel induknya.

Hal itu merupakan penemuan yang penting, menurut Patel, karena saat sel induk sehat menjadi rusak dapat menimbulkan sel kanker.

Para periset juga melihat bagaimana tubuh berusaha melindungi dirinya dari kerusakan akibat alkohol. Garis pertahanan pertama adalah sekelompok enzim yang disebut aldehid dehidrogenase atau ALDH, jelas Patel.

Keadaan itu memecah aseltadehida menjadi asetat, yang kemudian dapat digunakan sel sebagai sumber energi.

Dalam studi tersebut, ketika tikus yang kekurangan enzim ALDH kritis diberi alkohol, DNA mereka mengalami kerusakan empat kali lipat dibandingkan dengan tikus dengan versi enzim yang berfungsi dengan baik. Baca: Susut 22 Kilogram, Intip Trik Sam Smith Menjadi Langsing

Patel mengatakan bahwa sel juga memiliki garis pertahanan kedua dalam bentuk berbagai sistem perbaikan DNA, yang sebagian besar waktu, memungkinkan mereka memperbaiki dan membalikkan berbagai jenis kerusakan DNA.

Namun, ia menyatakan, dalam beberapa kasus dan beberapa orang - terutama orang-orang dari Asia Tenggara - sistem perbaikan tersebut gagal bekerja, yang berarti sel mereka tidak dapat memperbaiki diri secara efektif.

"Penting untuk diingat bahwa pembersihan alkohol dan sistem perbaikan DNA tidaklah sempurna, dan alkohol masih dapat menyebabkan kanker dengan cara yang berbeda - bahkan pada orang-orang yang mekanisme pertahanannya lengkap," demikian Prof. Ketan Jayakrishna Patel.

Berita terkait

Inilah 8 Penyebab Pikun Datang Lebih Cepat

5 jam lalu

Inilah 8 Penyebab Pikun Datang Lebih Cepat

Pikun diartikan sebagai penurunan fungsi bagian luar jaringan otak atau cortex yang menyebabkan penurunan intelektual.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

3 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

3 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

3 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

5 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Selain Ikan Tongkol, Ini Daftar Makanan yang Perlu Dihindari Penderita Asam Urat

7 hari lalu

Selain Ikan Tongkol, Ini Daftar Makanan yang Perlu Dihindari Penderita Asam Urat

Tak hanya ikan tongkol, berikut daftar makanan lain yang perlu dihindari bagi penderita asam urat.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

7 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

8 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

10 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya