Perilaku LGBT, dan Dampaknya Terhadap Masyarakat

Senin, 22 Januari 2018 18:42 WIB

Pada 5 Desember 2017, Mahkamah Agung Austria memutuskan bahwa penikahan sesama jenis akan dilegalkan pada 2019 besok. gaytravel 4u.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pemberitaan mengenai penangkapan sekelompok orang yang dianggap sedang melakukan pesta sex sesama jenis atau lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di daerah Cianjur, Jawa Barat cukup menjadi sorotan masyarakat. Terdiri dari lima orang, ada sebagian yang masih berada di bawah umur dan telah dipulangkan ke keluarganya karena saat penangkapan terjadi belum melakukan aktivitas apapun.

Kemudian, pemberitaan seputar nama panggilan di daerah Bandung yang menunjukkan termasuk dalam kelompok gay juga merebak. Panggilan ‘bro’ dianggap merupakan kode atau kata sandi bagi sesama penyuka jenis pada pria. Baca: 6 Tanda Anak Alami Pelecehan Seksual, Orang Tua Wajib Paham

Apakah ada makna dibalik penggunaan sandi pada bahasa yang digunakan dalam komunitas tersebut?

Psikolog Rose Mini Agoes Salim yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua Program Studi Terapan Ilmu Psikologi di Universitas Indonesia, menjelaskan sebagai kaum minoritas, mereka mencari cara agar dapat berkomunikasi secara nyaman di dalam lingkungannya. “Mereka kaum minoritas, yang keberadaannya tidak semua lapisan masyarakat menerima. Penggunaan kode atau sandi tersebut, ya itu salah satu cara mereka untuk merasa nyaman berkomunikasi,” kata wanita yang kerap disapa Bunda Romi ini.

Sepasang kekasih berfoto selfie saat merayakan legalisasi pernikahan sesama jenis oleh parlemen Malta di Valletta, Malta, 12 Juli 2017. Legalisasi ini untuk memenuhi janji kampanye Perdana Menteri Joseph Muscat. REUTERS/Darrin Zammit Lupi

Terkait masalah LGBT, beberapa bulan lalu Kementerian Komunikasi dan Informatika telah memblokir beberapa aplikasi pesan daring yang kerap digunakan kelompok LGBT untuk berkomunikasi atau saling bertemu.

Advertising
Advertising

Hal ini memang harus dilakukan, Bunda Romi melanjutkan, karena jika tidak diredam mereka akan semakin berani untuk mengekspos dirinya dan masyarakat akan menerima dampaknya secara langsung. Bunda Romi mengibaratkan kaum LGBT adalah api dalam sekam. Mereka membutuhkan momen untuk bergejolak. "Gejolak ini adalah pembuktian eksistensi diri mereka. Kalau segala perilaku mereka mulai diterima dalam kehidupan masyarakat, mereka akan semakin ingin eksis. Ini yang tidak bisa,” kata Bunda Romi. Baca: 4 Pekerjaan ini Berisiko Tinggi Alami Perceraian

Dapat dilihat pada kasus ketika undang-undang di pemerintahan Australia akhirnya melegalkan pernikahan sejenis, euforia yang ditunjukkan kelompok LGBT sangat besar. Bahkan, banyak pasangan-pasangan sejenis yang saling berciuman di depan umum tanpa rasa segan atau malu.

Lalu, mengenai banyaknya video porno LGBT, baik dewasa ataupun anak, yang beredar juga cukup meresahkan masyarakat. Menurut Bunda Romi, video-video tersebut dibuat atau perjualbelikan untuk konsumsi di dalam lingkungan mereka. Walaupun pemerintah berhasil menangkap beberapa oknum atas perilaku ini, namun bagaimanapun mereka akan selalu menjadi bagian dari suatu kehidupan bermasyarakat.

Bunda Romi mengatakan banyak yang bilang, LGBT merupakan kelainan. "Menurut saya itu adalah pilihan hidup mereka. Mau bagaimanapun, mereka akan selalu ada di kehidupan masyarakat,” kata Bunda Romi.

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

3 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

3 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

10 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

12 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

12 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

12 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

13 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

13 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

16 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya