Rumor Seputar Obat Anestesi, Simak Penjelasan Ahlinya

Reporter

Tempo.co

Editor

Susandijani

Rabu, 31 Januari 2018 09:05 WIB

Ilustrasi medis (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta – Beberapa hari terakhir ini, kata anestesi menjadi pembicaraan di mana-mana. Ada juga sebuah edaran soal laporan kasus lama tentang halusinasi seksual pada pasien, diduga karena obat anestesi yang diberikan.

Disebutkan dalam edaran yang dirilis dari Wiley Online Library, itu beberapa jenis zat yang digunakan dalam anestesi pada waktu itu. Yaitu Chloroform, Midazolam, Diazepam, Benzodiazepine, Propofol, dan Gas N2O (Nitrous Oxide).

Betulkah zat-zat tersebut dalam edaran tersebuti bisa menimbulkan halusinasi seksual? Dokter Spesialis Anestesi dari Rumah Sakit Premier Bintaro Dr. dr. Pantja Wibowo, SpAn KIC.KMN., menyebutkan bahwa obat yang disebutkan maupun obat lain yang digunakan untuk tindakan anestesi tidak akan menimbulkan halusinasi seksual. “Nggak ada obat yang akan menimbulkan halusinasi seksual,” tegasnya. Hingga kini, obat-obatan tersebut masih digunakan di Indonesia untuk tindakan anestesi.

Baca juga:
Memberi Motor pada Anak di Bawah Umur, Sayang atau Kejam?
Gerhana Bulan 31 Januari, Simak 11 Tata Cara Salatnya

Disebutkan juga, bahwa obat anestesi secara umum bersifat berbahaya, karena itu penggunaannya harus didampingi oleh dokter spesialis anestesi dan perawat terlatih. “Obat anestesi itu hampir semuanya bahaya. Kalau kesadaran turun, tekanan darah turun, semuanya turun. Kalau nggak ada kami di situ, itu akan bahaya. Jadi, memang obat anestesi perlu didampingi dokter anastesi atau perawat terlatih,” ujar Pantja tegas saat dihubungi TEMPO.CO pada Selasa, 29 Januari 2018.

Menurut Pantja, ada beberapa obat yang memiliki efek tertentu bagi pasien, seperti Benzodiazepine dan Propofol yang bisa menimbulkan efek lupa sesaat. Tapi berdasarkan pengalamannya, Pantja menceritakan bahwa ia tidak pernah lagi menemukan kasus pasien berhalusinasi karena efek obat anestesi. “Dulu (ada kejadian), sekarang nggak pernah. Sekarang jarang sekali. Selama kasus saya (yang pernah ditangani), ada satu atau dua halusinasi, tapi karena takut. Obat sekarang sudah bagus,” katanya.

Terkait dengan berita bahwa halusinasi seksual disebabkan oleh rangsangan dari tindakan dokter dan perawat, seperti gesekan instrumen, tekanan cuf stetoskop atau tensimeter, dan memasukkan obat lewat saluran anus, Pantja menekankan pentingnya membedakan tindakan medis dengan tindakan di luar medis. Baca: Antara Kanker, Rambut dan Kate Middelton, Ada Apakah?

“Tolong dipahami juga kalau dalam situasi pemeriksaan, maka konteksnya akan berbeda. Kita sebagai dokter, saat kita masukin obat ke anus, nggak ada pikiran apa-apa. Pasien juga sama. Mereka malah akan merasa nyeri,” katanya.

MAGNULIA SEMIAVANDA HANINDITA | SDJ

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

11 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

2 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

2 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

10 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

11 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

11 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

12 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

12 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

12 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Hasyim Asy'ari Dilaporkan untuk Dugaan Asusila, Apa yang Masuk Kategori Pelecahan Seksual?

14 hari lalu

Ketua KPU Hasyim Asy'ari Dilaporkan untuk Dugaan Asusila, Apa yang Masuk Kategori Pelecahan Seksual?

Ketua KPU Hasyim Asy'ari telah dilaporkan ke DKPP atas dugaan asusila terhadap seorang perempuan anggota PPLN. Ini aturan pidana pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya