ESWL Solusi Disfungsi Ereksi dengan Alat Kejut, Simak Kata Ahli

Kamis, 8 Februari 2018 05:35 WIB

Ilustrasi - Spesialis Dokter Layanan Primer. Doc KOMUNIKA ONLINE

TEMPO.CO, Jakarta - LSWT atau Low Intensity Shockwave Therapy kini sedang hangat dibicarakan terkait penanganan masalah disfungsi ereksi atau DE yang kerap dialami kaum pria.

DE sendiri memang dampaknya tak bisa dianggap remeh. Selain mempengaruhi rasa percaya diri, kualitas dan keharmonisan rumah tangga, bahkan produktivitas Anda pun bakal terganggu.

Nah, LSWT ini, seperti disebutkan Ketua Ikatan Ahli Urologi, dr. Akmal Taher, Sp.U (K)., adalah satu cara penanganan DE tanpa konsumsi obat ataupun operasi. Yaitu berupa terapi dengan gelombang elektromagnetik atau yang lebih awam disebut alat kejut.

Baca juga:
Ikrar Cinta ala Dilan Disambut Pekik Histeris, Intip Filmnya
Kahiyang Ayu juga Suka Hewan, Termasuk Kucing dan Orangutan
Kylie Jenner Melahirkan, Apa Efek Punya Anak di Usia Muda?

Dan terapi ini bertujuan untuk merangsang pertumbuhan pembuluh darah baru, “Jadi prinsipnya, dengan berkembangnya pembuluh darah baru ‘kan aliran darah ke penis bertambah. Nah, maka nanti ereksinya juga menjadi lebih baik,” kata Akmal kepada TEMPO.CO melalui telepon pada 7 Februari 2018.

Disebutkan juga bahwa ereksi terjadi dengan mekanisme saat aliran darah masuk ke penis dan dalam volume yang cukup banyak. "Maka, semua penyakit yang menyebabkan aliran darah ke penis berkurang, itulah yang menyebabkan disfungsi ereksi," katanya.

Akmal mengatakan kalau biasanya pengobatan impotensi dengan obat bertujuan untuk melebarkan pembuluh darah, melalui LSWT pembuluh darah akan bertambah, “Dengan LSWT lapisan dinding pembuluh darah yang rusak akan mengelupas kemudian terangsang untuk membentuk sel baru sehingga kualitas dan aliran pembuluh darah kembali normal.”

Proses terapi LSWT itu sendiri yaitu dengan penembakan yang ditujukan pada empat titik di alat kelamin pria dan berlangsung sekitar 30 menit sebanyak empat kali dengan jeda waktu satu minggu. Cara kerja alat tersebutlah yang, menurut Akmal, akan merangsang terbentuknya pembuluh darah baru dalam penis.

Pengobatan LSWT sudah diterapkan dalam dunia medis kurang lebih 5 tahun ini, ”Tapi (pengobatan disfungsi ereksi dengan LSWT) tetap menjadi pilihan kedua kami. Biasanya kami akan coba untuk menggunakan obat-obatan terlebih dahulu. Bila tidak berhasil, baru menggunakan LSWT,” ungkap Akmal.

Untuk risiko dari pengobatan LSWT, menurut Akmal sejauh ini belum ada, “Kami punya sistem untuk menilai seberapa besar atau berat penyakit disfungsi ereksi tersebut. Keberhasilan terapi ini bisa dianggap berhasil pada level menengah-ringan. Kalau level penyakitnya terlalu berat, terapi ini kemungkinan juga tidak akan berhasil,” katanya.

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

16 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

2 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

2 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

10 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

11 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

11 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

12 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

12 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

12 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

16 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya