Festival Jamu di Yogyakarta, Jamu Gendong Sekarang Naik Motor

Minggu, 18 Februari 2018 15:46 WIB

Ribuan warga Yogyakarta memadati ajang Festival Minum Jamu, di Plaza Ngasem Yogyakarta, Sabtu, 17 Februari 2018. Festival yang kali pertama digelar tersebut mengundang antusiasme pecinta jamu lokal dan bahkan wisatawan mancanegara.

TEMPO.CO, Yogyakarta - Jika dulu jamu gendong tergambar dengan perempuan yang berjalan kaki berkeliling kampung sambil menggendong bakul berisi botol jamu, sekarang kondisinya sudah berbeda. "Penjual jamu gendong itu sekarang hampir enggak ada lagi yang jalan kaki, tapi naik sepeda dan motor," kata Unun Matoyah, 35 tahun, perajin jamu gendong asal Dusun Kiringan, Canden, Kecamatan Jetis, Bantul, Yogyakarta, kepada Tempo di sela Festival Minum Jamu di Yogyakarta, Sabtu, 17 Februari 2018.

Baca: Mau Jantung Sehat? Bye-bye Obesitas

Unun, yang terlahir dari keluarga perajin jamu di desanya, menuturkan mobilitas menjadi kebutuhan utama sehingga para pencinta jamu tradisional dapat terlayani. "Dengan naik sepeda atau motor, penjual jamu seperti saya bisa menjangkau tujuan jauh di mana pelanggan berada, seperti sekolah dan instansi," ujar ibu dua anak itu.

Unun menuturkan, dalam bisnis jamu gendong, ada tipikal konsumen yang menjadi ciri khas. Ketika sudah cocok dengan racikan jamu seorang penjual, kata dia, biasanya konsumen tak mau beli atau mengkonsumsi racikan jamu dari penjual lain. "Karena konsumen kalau sudah cocok dengan satu penjual, enggak mau beli dari penjual lain, persaingan di usaha jamu gendong ini jarang terjadi," ucap perempuan yang dalam sehari biasanya bisa menjual tujuh liter jamu di kawasan Kabupaten Bantul itu.

Baca: Hari Valentine Justru Putus Cinta? Hadapi dengan Cara Ini

Advertising
Advertising

Unun menuturkan dusunnya, Kiringan, Desa Canden, merupakan salah satu sentra perajin jamu terbesar di Yogyakarta. Total ada 115 perajin jamu gendong aktif di sana.

Sejarah tumbuh suburnya jamu gendong di dusun Kiringan tak bisa terlepas dari peran seorang perempuan buruh pabrik batik bernama Joparto alias Niyem. Pada 1947-1948, di sela bekerja sebagai buruh batik, Joparto juga belajar membuat jamu dari seorang kenalannya di Alun-alun Selatan. Ia menjajakan jamu itu dengan berjalan kaki setiap hari dari Bantul ke Alun-alun Selatan dan akhirnya laris. Usaha Joparto itu mulai diikuti para tetangga dusunnya dan menjadikan Kiringan sebagai sentra perajin jamu gendong di Yogyakarta.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

10 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Dimakamkan di Tapos Bogor Siang Ini

14 hari lalu

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Dimakamkan di Tapos Bogor Siang Ini

Mooryati Soedibyo meninggal dalam usia 96 tahun dan saat ini disemayamkan di rumah duka di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya

Mooryati Soedibyo Meninggal, Tantowi Yahya: Tokoh Visioner yang Jamu Ramuannya Mengharumkan Indonesia di Mancanegara

14 hari lalu

Mooryati Soedibyo Meninggal, Tantowi Yahya: Tokoh Visioner yang Jamu Ramuannya Mengharumkan Indonesia di Mancanegara

Mooryati Soedibyo mencetuskan kontes kecantikan nasional, Puteri Indonesia, yang biasa diadakan setiap Maret.

Baca Selengkapnya

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

14 hari lalu

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.

Baca Selengkapnya

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

17 hari lalu

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

Simak tips meningkatkan semangat bekerja setelah libur lebaran agar kamu lebih fresh.

Baca Selengkapnya

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

21 hari lalu

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

Kebanyakan perusahaan memerlukan kombinasi hardskill dan softskill yang baik untuk berkarier di dunia kerja. Ini tips cari kerja lewat LinkedIn.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

21 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Jenis-jenis Jamu di Zaman Kerajaan

25 Februari 2024

Sejarah dan Jenis-jenis Jamu di Zaman Kerajaan

Jamu merupakan obat herbal tradisional khas Indonesia

Baca Selengkapnya

BI Racik 5 Jamu di Kebijakan 2024: Fokus Menguatkan Kurs Rupiah

1 Februari 2024

BI Racik 5 Jamu di Kebijakan 2024: Fokus Menguatkan Kurs Rupiah

BI terus berinovasi agar pasarnya lebih berkembang.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

16 Januari 2024

Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

Kutu loncat adalah istilah yang diberikan pada seseorang yang suka berpindah pekerjaan dalam waktu singkat. Ini dampaknya untuk karier.

Baca Selengkapnya