TEMPO.CO, Jakarta - Makanan tradisional Kimchi punya peran juga dalam meningkatkan usia harapan hidup pada 2030 di Korea Selatan.
Menurut studi dalam jurnal medis The Lancet, perempuan yang lahir di Korea Selatan pada tahun 2030 akan mencapai usia rata-rata di atas 90 tahun. Sebesar 57 persen perempuan akan melebihi usia 90 tahun sementara 97 persen akan mencapai usia lebih dari 86 tahun. Sejauh ini, angka tersebut merupakan pencapaian usia harapan hidup tertinggi di dunia dalam sejarah.
Hal tersebut umumnya disebabkan oleh gaya hidup sehat masyarakat Korea. Pada tahun 2030, body mass index (BMI) mereka diperkirakan akan berada di angka rendah, begitu pula dengan tekanan darahnya. Selain itu, kualitas edukasi nutrisi yang baik, peningkatan status ekonomi sosial, tingkat kecelakaan yang rendah, serta kualitas pelayanan kesehatan yang sangat memadai juga menjadi faktor peningkatan usia harapan hidup di Korea. Uniknya, makanan Kimchi juga memegang peranan penting dalam hal tersebut.
Kimchi adalah makanan tradisional Korea berupa hasil fermentasi sayur yang dipadukan dengan bawang putih, jahe, bawang bombai, dan cabai bubuk. Jenis sayurnya bisa bermacam-macam, tetapi sawi putih adalah jenis yang paling umum digunakan. Kimchi mengandung banyak vitamin, seperti vitamin A, B, dan C. Selain itu, Kimchi yang difermentasi dengan bakteri probiotic lactic acid dapat membantu memperlancar sistem pencernaan. Kimchi juga mengandung serat tinggi dan rendah lemak sehingga bagus untuk mencegah obesitas.
Tidak hanya itu, studi dalam "Journal of Cancer Prevention" menemukan, konsumsi kimchi dapat mencegah atau menurunkan risiko kanker karena kandungan probiotic lactic acid yang dapat mencegah kanker kolon.
Mengkonsumsi kimchi memang baik untuk kesehatan. Akan tetapi, menurut ahli kesehatan Lisa Dierks, Anda yang sedang menjalani diet rendah garam harus memperhatikan asupan kimchi karena kimchi umumnya diproduksi dengan kadar garam yang cukup tinggi. HEALTH | SHAPE | WORLD ECONOMIC FORUM | MAGNULIA SEMIAVANDA HANINDITA | SDJ
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
10 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.
