Cuci Otak ala Dokter Terawan, Biayanya Bisa Kurang dari Rp10 Juta

Reporter

Tempo.co

Editor

Susandijani

Rabu, 4 April 2018 14:33 WIB

Ilustrasi praktek dokter online. socialmediaclub.org

TEMPO.CO, Jakarta - Metode cuci otak yang dipopulerkan Terawan Agus Putranto, kini sedang hangat diperbincangkan.

Seperti disebutkan Koran TEMPO, metode cuci otak berbasis radiologi intervensi untuk mengatasi stroke temuan Terawan ini menggunakan teknik sederhana, mirip membersihkan saluran gorong-gorong yang tersumbat. Ibarat pipa air, stroke salah satunya terjadi karena sumbatan darah di otak (stroke iskemik), sehingga darah tak mengalir dengan lancar. Nah, sumbatan inilah yang dibersihkan, sehingga pembuluh darah kembali bersih dan bekerja dengan normal.

Baca juga: Heboh Cuci Otak ala Dokter Terawan, Apa Itu?

Metode ini juga merupakan bahan desertasi doktornya di Universitas Hasanuddin, Makassar, dan dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan pada 4 Agustus 2016.

Di samping bertanya soal efek samping dan lainnya, salah satu penguji Terawan, Teguh Ranakusuma juga saat itu (Agustus 2016) menyoal tentang banyaknya biaya yang harus dikeluarkan oleh seorang pasien, baik yang produktif maupun non-produktif. Menurut dia, banyak pasien yang mau berobat tapi terhambat masalah biaya. Terawan menyebutkan bisa di bawah Rp 10 juta, tergantung perhitungan rumah sakit dan wilayah. "Bisa dengan biaya murah, bisa juga mahal. Tergantung perhitungan unit cost-nya," kata Terawan.

Bagi pasien dengan usia non-produktif, biaya pengobatannya bisa ter-cover melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Adapun untuk usia produktif, soal biaya mungkin tidak menjadi masalah.

Baca: Festival Cheng Beng : Mengenal Kremasi di Berbagai Negara

Terawan berharap penelitian metode pengobatan ini mampu memberi sumbangsih bagi kemajuan dunia kedokteran di Indonesia. Dia mengklaim pengobatan ini merupakan yang pertama kalinya digunakan di dunia. "Baru negara Jerman yang mengadopsi tindakan ini," ujar dia.

Advertising
Advertising

Agar ilmunya dapat ditularkan, pada 2016 tersebut, Terawan mempersiapkan RSPAD Gatot Soebroto sebagai pusat pengembangan tindakan cuci otak. Sampai saat itu sudah ada 60 dokter yang tersebar di seluruh Indonesia yang telah dilatih untuk melakukan tindakan tersebut. "Harapan kami, seluruh rumah sakit juga memiliki peralatan medis untuk melayani pasien stroke di daerah masing-masing," ujar Terawan yang saat itu masih menjadi Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Indonesia.

ABDUL RAHMAN | NUR ALFIYAH

Berita terkait

Istirahat Tak Sekadar Bersantai, Apa Itu Rest Day?

2 jam lalu

Istirahat Tak Sekadar Bersantai, Apa Itu Rest Day?

Kebugaran dan kesehatan tubuh tak hanya soal olahraga rutin, tapi juga istirahat yang tepat

Baca Selengkapnya

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

2 hari lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

Dekat dengan Kedua Anak, Ruth Sahanaya Tidak Gengsi Minta Maaf Bila Salah

3 hari lalu

Dekat dengan Kedua Anak, Ruth Sahanaya Tidak Gengsi Minta Maaf Bila Salah

Ruth Sahanaya menceritakan kedekatan hubungannya dengan kedua putrinya, Nadine Emanuella Waworuntu (28) dan Amabel Odelia Waworuntu (23).

Baca Selengkapnya

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

6 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Jaksa KPK Akan Panggil Keluarga Syahrul Yasin Limpo di Persidangan untuk Konfirmasi Temuan

10 hari lalu

Jaksa KPK Akan Panggil Keluarga Syahrul Yasin Limpo di Persidangan untuk Konfirmasi Temuan

Jaksa KPK Meyer Simanjuntak menyebut institusinya akan menghadirkan keluarga bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebagai saksi.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

13 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

15 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

15 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

23 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

24 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya