Kesalahan Mengolah Makanan dan Porsi Makan yang Sering Terjadi

Reporter

Bisnis.com

Editor

Mitra Tarigan

Minggu, 22 April 2018 20:49 WIB

Nasi goreng Kebon Sirih. instagram/mercibo

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Pakar Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rina Ariani mengungkapkan apa yang kita makan mencerminkan diri kita. "Bagi mereka yang gemar makan gorengan misalnya, jangan berharap dapat selalu sehat," kata dia saat menjadi pembicara talkshow kesehatan dalam acara Women's Health di Jakarta, Minggu 22 April 2018.

Menurut Rina, pada sekolah menengah diajarkan adanya rantai makanan berbentuk kerucut. Pada posisi paling bawah adalah karbohidrat atau nasi dengan porsi yang paling besar, kemudian di atasnya sayur, lalu susu, dan berikutnya protein. Karena itu, makanan yang kita santap sehari-hari seperti memesan nasi di rumah makan. "Kalau kita lihat di restoran, sayurnya paling mentok cuma daun singkong sama sayur nangka. Kita lihat restoran Indonesia di manapun, pilihan lauknya mungkin ada 12, tetapi pilihan sayurnya paling banyak cuma dua. Pilihan yang lebih banyak, makanan mengandung karbohidrat," katanya. Baca: Hari Kartini 2018, Mengapa 4 Tokoh Wanita Ini Sering Disebut?

Hal itu juga berlaku pada nasi goreng. Biasanya porsi nasi pada santapan itu sangat banyak lauk yang ditambahkannya pun hanya telur mata sapi dan kerupuk, tidak ada sayur. "Itu sebenarnya cara pengaturan makanan yang salah," ujar Rina.

Cara yang benar menurut dia adalah setengah dari porsi makanan setiap hari seharusnya diisi dengan sayur dan buah. Malah karbohidrat, khususnya nasi, cukup seperempat dari porsi makanan dan seperempatnya lagi barulah protein.

Adapun protein yang bagus buat jantung adalah ikan, unggas dan kacang-kacangan. Dia pun meluruskan anggapan bahwa kacang-kacangan mengandung kolesterol sehingga tidak baik jika banyak dimakan. Kacang, kata dia, sebenarnya mengandung kolesterol baik sehingga tidak ada masalah jika memakan kacang, yang tidak baik adalah memakan kacang goreng karena mengandung minyak. Baca: Tips Cegah Diabetes dengan 2 Cara Ini

Advertising
Advertising

Kacang memiliki lemak tetapi lemak yang bagus. Sama halnya dengan ikan atau daging yang dimasak dengan minyak, juga menjadi tidak baik bagi kesehatan jantung. Apalagi di banyak tempat makan, minyak yang dipakai untuk menggoreng jarang sekali diganti dengan yang baru. "Ikannya bagus bagi kesehatan, tetapi kalau digoreng dengan minyak yang sudah dipakai sampai 20 kali, tidak impas manfaatnya dibanding keburukannya. Jadi bukan hanya bahan makanan yang perlu baik, tetapi juga cara memasaknya," katanya.

Makanan yang dibakar juga bisa menjadi tidak bagus dan berisiko kanker jika terlalu lama atau menjadi gosong. Kemudian soal minuman. Bagi dia, minuman apapun sebenarnya tidak masalah, seperti air putih, teh, kopi dan susu. Yang tidak baik jika dicampur gula. Gula dalam teh, gula dalam kopi serta susu jika dicampur kopi. Baca: DJ Avicii Meninggal, Benarkah Alkohol Sebabkan Pankreatitis Akut?

Menurut Rina, bila hendak membeli minuman kemasan, Anda perlu sesering mungkin dilihat kandungan gulanya, terutama minuman bersoda. Kandungan gula pada setiap minuman bersoda tinggi sekali. Meskipun bila terasa enak, perlu dibatasi mengonsumsinya.

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

3 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

3 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

11 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

12 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

12 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

12 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

13 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

13 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

13 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya