Teror Bom, Orang Tua Lakukan Ini agar Anak Tidak Trauma

Reporter

Bisnis.com

Editor

Mitra Tarigan

Rabu, 16 Mei 2018 11:11 WIB

Sejumlah anak bermain di teras rumah yang hancur pacsakonflik antarwarga di desa Kusumadadi, Kecamatan Bekri, Lampung Tengah, Minggu (11/11). Anak anak di desa tersebut mengalami trauma serta rasa takut pacsa konflik dan sampai saat ini belum ada upaya pemerintah untuk memulihkan psikologis mereka. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Teror Bom yang terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab selain mengakibatkan kematian juga menyisakan dampak yang sangat buruk, khususnya kepada anak. Menurut akademisi psikologi di Bina Nusantara University Nanang Suprayogi dampak terburuk dari teror bom terhadap psikologis anak adalah trauma. "Ini (teror bom) akan mengakibatkan trauma yang berkepanjangan, mereka yang terekspos ledakan berisiko mengalami trauma terhadap kerumunan," katanya Selasa 15 Mei 2018. Baca: Sebelum Usia 25, Penuhi Zat Kalsium Agar Tidak Osteoporosis

Pada prinsipnya, trauma yang dialami sama dengan yang dialami orang dewasa, namun trauma pada anak-anak bisa lebih parah karena teridentifikasi terkait dengan materi peledak. Mereka bisa trauma dengan barang seperti panci, paku, paralon atau benda lain yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Trauma juga bisa terjadi pada orang-orang yang identik terduga pelakunya. Anak bisa mengidentifikasinya baik dalam gaya berpakaian, penampilan, perilaku maupun tutur kata.

Dampak buruk berikutnya adalah fobia. Dalam psikologis, secara sederhana fobia adalah rasa ketakutan atau kekhawatiran yang berlebihan. Nanang mengatakan sebaiknya para orang tua atau mereka yang mengasuh harus menghalangi konten vulgar yang dapat dilihat atau didengar oleh anak. Terutama terhadap foto-foto, video atau konten apapun yang memperlihatkan korban tewas dan luka-luka. "Misalnya saat nonton televisi, ada berita yang menayangkan gambarnya, kemudian ada anak kita ikut menonton, alihkan saya channelnya ke acara yang lain," katanya. Baca: Tips agar Pekerjaan Rumah Tidak Ganggu Ibadah Bulan Puasa

Bila anak sampai melihatnya maka membuka peluang konten itu akan diingat anak sampai dewasa. Namun bila sudah terlihat anak, maka orang tua atau pengasuh harus segera menjelaskan bahwa tindakan itu dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Apalagi jika sampai orang tua atau pengasuh malah ikut-ikutan menyebarkan konten-konten tersebut baik di media-media sosial atau media lainnya. "Justru itu akan membantu pelaku menyebarkan teror kepada orang lain dan anak sendiri," katanya. Baca: Aksi Teroris: Waspada Penyakit Semakin Parah, Ini Penjelasan Ahli

Kemudian, dalam kondisi seperti ini yang perlu dilakukan orang tua adalah mengajak anaknya secara bersama mendoakan para korban dan memberikan pemahaman bagaimana menjadi umat beragama dan warga negara yang baik. Pemahaman berdasarkan kaidah-kaidah agama yang benar dan aturan-aturan yang berlaku di negara ini.

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

3 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

3 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

3 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

3 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

4 hari lalu

3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

Fenomena beban emosional yang dipikul oleh anak perempuan tertua alias anak sulung perempuan di banyak keluarga, sejak mereka masih kecil.

Baca Selengkapnya

Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

4 hari lalu

Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

Sindrom putri sulung adalah beban yang dirasakan oleh anak sulung perempuan untuk berperan sebagai orang tua ketiga bagi saudara-saudaranya.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

5 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

7 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

11 hari lalu

Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

Psikolog mengingatkan kakek atau nenek memahami jenis-jenis pola asuh ketika mengasuh cucu. Apa saja yang perlu dilakukan?

Baca Selengkapnya

Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

11 hari lalu

Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

Duel aktris Nirina Zubir melawan mafia tanah bekas asisten mendiang ibunya, Riri Khasmita, patut menjadi contoh orang ramai yang menghadapi kasus serupa.

Baca Selengkapnya