Peneliti : Menikah Bisa Melindungi Anda dari Penyakit Jantung

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Senin, 25 Juni 2018 05:30 WIB

Ilustrasi alat pacu jantung. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Meski pernikahan belum tentu seindah apa yang ditampilkan dalam dongeng, menurut peneliti hidup bersama pasangan hingga usia senja bisa membuat Anda terhindar dari penyakit jantung dan stroke.

Dilansir AFP, survey yang berlangsung selama dua dekade terhadap lebih dari dua juta orang berusia 42 hingga 77 tahun menemukan bahwa menikah secara signifikan mengurangi risiko dari dua penyakit itu, seperti dilaporkan dalam jurnal medis Heart.

Studi tersebut meneliti populasi etnis bervariasi di Eropa, Amerika Utara, Timur Tengah dan Asia. Dibandingkan orang yang hidup dengan suami atau istri mereka, duda atau janda atau orang yang tak pernah menikah punya risiko terkena penyakit kardiovaskular 42 persen lebih besar, juga 16 persen berisiko kena penyakit jantung koroner.

Baca: Hindari Katastropik, Berhentilah Merokok Sebelum 40 Tahun

Risiko kematian juga lebih tinggi pada orang yang tidak menikah, 42 persen dari risiko penyakit jantung dan 55 persen dari stroke. Hasilnya serupa untuk perempuan dan laki-laki, kecuali stroke, yang lebih rentan menimpa kaum Adam."Penemuan ini menunjukkan bahwa status perkawinan harus dipertimbangkan dalam menilai risiko penyakit kardiovaskular," kata tim yang dipimpin Chun Wai Wong, peneliti di departemen kardiologi Royal Stoke Hospital, Inggris, menyimpulkan.

Empat perlima penyakit kardiovaskular bisa dikaitkan dengan faktor risiko seperti usia lanjut, laki-laki, tekanan darah tinggi, merokok dan diabetes.

Baca: Tingkatkan Risiko Kematian, Cek 6 Cara Hindari Lemak Trans

Advertising
Advertising

Pernikahan, dengan kata lain, bisa jadi bagian penting dari 20 persen yang tersisa. Lebih tepatnya, tinggal bersama --tanpa atau dengan ikatan pernikahan -- mungkin faktor yang berpengaruh.

Namun sebagian besar dari 34 studi yang ditinjau oleh Wong dan koleganya tidak mengidentifikasi pasangan di luar pernikahan atau pasangan sesama jenis, jadi tidak mungkin mengetahui, secara statistik, apakah kehidupan seperti itu juga sama dampaknya seperti menikah.

Karena penelitiannya bersifat observasional ketimbang eksperimen terkontrol, seperti apa yang dilakukan peneliti terhadap tikus percobaan, tidak ada kesimpulan jelas yang bisa ditarik sebagai sebab dan akibat. Ini menimbulkan pertanyaan untuk mengulik mengapa pernikahan bisa "melindungi" dari penyakit itu. "Ada banyak teori," kata peneliti dalam pernyataan.

Baca: Orang Sehat pun Bisa Alami Penyakit Jantung, Simak Penjelasannya

Punya pendamping yang bisa mengurus dan menjaga kesehatan satu sama lain mungkin jadi nilai tambah, begitu juga pendapatan atau uang pensiun yang lebih besar karena bersumber dari dua orang.

Selain itu, hidup bersama orang lain juga dianggap baik untuk meningkatkan semangat kerja, juga stimulasi saraf. Orang yang hidup bersama pasangannya, berdasarkan penelitian sebelumnya, juga menunjukkan tingkat demensia yang lebih rendah.

Berita terkait

Mengapa Penderita Kolesterol Sebaiknya Menghindari Masakan Bersantan?

9 jam lalu

Mengapa Penderita Kolesterol Sebaiknya Menghindari Masakan Bersantan?

Saalah satu yang wajib dihindari penderita kolesterol adalah makanan bersantan. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

17 jam lalu

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

Efek akut marah-marah pada kerja pembunuh darah, yang mungkin menambah peluang serangan jantung dan stroke.

Baca Selengkapnya

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

1 hari lalu

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

Tak sekedar olahraga dan makan sehat, ada cara lain yang mungkin tak pernah Anda duga tapi baik untuk kesehatan jantung.

Baca Selengkapnya

Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

1 hari lalu

Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Wamenkes menegaskan pembatasan lemak trans akan menekan risiko penyakit jantung sekaligus membuat Indonesia berhemat triliunan rupiah.

Baca Selengkapnya

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

1 hari lalu

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

Tak perlu operasi, berikut tindakan yang bisa diterapkan untuk mengatasi pembesaran aorta atau pembuluh darah utama.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

2 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

3 hari lalu

Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

Contoh gangguan mitokondria termasuk penyakit mitokondria, gangguan neurodegeneratif, dan gangguan metabolik.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

4 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

4 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

5 hari lalu

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

Baca Selengkapnya