Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hindari Katastropik, Berhentilah Merokok Sebelum 40 Tahun

Reporter

Editor

Suseno

image-gnews
Ilustrasi larangan merokok/kampanye anti rokok. Getty Images/ChinaFotoPress
Ilustrasi larangan merokok/kampanye anti rokok. Getty Images/ChinaFotoPress
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Para perokok sangat dianjurkan untuk berhenti merokok sebelum usia 40 tahun. Anjuran ini berguna untuk mengurangi risiko komplikasi penyakit yang diakibatkan oleh tembakau. "Berhentilah merokok sebelum usia 40 tahun. Risiko penyakitnya kurang dari 20 persen," kata dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Anwar Santoso, SpJP(K), dalam konferensi pers Hari Tanpa Tembakau Sedunia di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Jumat, 25 Mei 2018.

Menurut Anwar, perokok di atas usia 40 tahun berisiko dua kali lipat terkena penyakit katastropik, yaitu penyakit komplikasi yang mengancam jiwa dan penanganannya memerlukan biaya besar. Karena itu, dia menganjurkan perokok menghentikan kebiasaan buruk itu lebih awal guna menjaga kesehatan.

Dokter di RS Jantung Pembuluh Darah Harapan Kita ini menyatakan 64 persen pasien penyakit jantung di RS Harapan Kita adalah perokok. Diikuti oleh latar belakang penyakit hipertensi 54 persen, kolesterol 40 persen, diabetes melitus 30 persen, dan faktor keturunan keluarga 20 persen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia juga menyebutkan beban biaya pengobatan yang ditanggung Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dari penyakit tidak menular tahun 2016 sebanyak Rp 16 triliun. Sekitar Rp 3 triliun dari beban biaya tersebut digunakan untuk pembiayaan penyakit jantung.

Anwar menjelaskan, pasien penyakit jantung secara penuh dibiayai BPJS Kesehatan melalui sistem gotong royong dari iuran peserta yang sehat. Dengan demikian, pasien penyakit jantung yang kebanyakan karena merokok mendapatkan pembiayaan secara gratis melalui urun biaya peserta BPJS Kesehatan yang sehat.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

4 jam lalu

Ilustrasi ciri-ciri kolesterol tinggi pada wanita. Foto: Canva
12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.


Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

1 hari lalu

Ilustrasi wanita menggunakan penutup mata saat tidur. Foto: Freepik.com/senivpetro
Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.


Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

1 hari lalu

Ilustrasi wanita menyikat gigi. Foto: Unsplash.com/Diana Polekhina
Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

6 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

7 hari lalu

Sejumlah anggota ormas dari BPPKB tidur di lantai  saat menunggu pendataan setelah diamankan oleh tim pemburu preman Polres Jakarta Barat (21/9).  Tempo/Aditia Noviansyah
Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.


Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

8 hari lalu

Malioboro Yogyakarta menjadi satu area yang dilalui garis imajiner Sumbu Filosofis. (Dok. Pemkot Yogyakarta)
Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

Wisatawan banyak yang belum mengetahui bahwa Malioboro termasuk kawasan tanpa rokok sejak 2018.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

8 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

11 hari lalu

Winter Aespa. Instagram
Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

SM Entertainment secara resmi mengkonfirmasi laporan bahwa Winter Aespa telah menjalani operasi untuk pneumotoraks. Penyakit apa itu?


Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

15 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

Penelitian baru-baru ini menemukan gejala penyakit jantung yang biasanya terjadi di pagi hari. Berikut penjelasannya.


Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

15 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.