Waspadai Stunting, Simak 8 Pertanyaan Penting Ini

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Jumat, 20 Juli 2018 19:39 WIB

Ilustrasi bayi minum. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan ini bahasan mengenai stunting mengemuka di berbagai seminar kesehatan. Para ahli kesehatan menekankan di setiap ulasannya mengenai bahaya stunting dan upaya mencegahnya. Mungkin masih banyak masyarakat Indonesia yang kurang paham dengan stunting. Apakah stunting hanya sebatas perawakan tumbuh pendek? Apa dampak stunting pada anak? Tahukah Anda stunting bisa mempengaruhi intelligence quotient atau IQ anak?

Baca: JK dan Bank Dunia Tinjau Penanganan Stunting di Lombok Tengah

Berikut tanya jawab dan penjelasan dari spesialis nutrisi dan penyakit metabolik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Damayanti R. Sjarif dalam sebuah seminar media di Jakarta belum lama ini terkait stunting.

1. Semua perawakan pendek disebut stunting?
Stunting bagian dari perawakan pendek, disebabkan kondisi kesehatan atau nutrisi suboptimal terutama kualitas dan kuantitas asupan makanan yang salah. Disebut perawakan pendek jika panjang badan atau tinggi badan menurut umur berada di bawah Zscore -2 WHO Growth Standard.

2. Tanda awal stunting dan sejak kapan?
Usia 2-3 bulan, dimulai dari berat badan kurang atau menurun dan terus dibiarkan. Begitu berat badan turun, asupan energi tidak cukup. Pada anak yang beratnya di bawah 10 kg, 50 persen energi digunakan untuk perkembangan otak. Bila dia kekurangan energi, yang menjadi korban adalah otaknya.

3. Dampak stunting?
Penelitian dalam jurnal Nutritional Neuroscience pada 2014 menunjukkan, mereka yang sudah terkena gizi buruk di usia 1 tahun, memiliki IQ di bawah 70 pada usia 40 tahun dan 40 persen IQ-nya di bawah 90 atau selevel kecerdasan anak usia sekolah menengah pertama. Anak stunting angka kematiannya 4 kali lebih tinggi, IQ bisa turun 11. Lalu pendapatan anak stunting pun di masa yang akan datang bisa menurun hingga 22 persen di dunia kerja karena IQ mereka terbatas atau tergolong rendah.

Advertising
Advertising

Dampak lainnya, anak yang menderita stunting akan mengalami sejumlah masalah kesehatan seperti penurunan fungsi kekebalan, gangguan sistem pembakaran lemak dalam jangka pendek. Dalam jangka panjang, anak akan mengami obesitas, penurunan toleransi glukosa, penyakit jantung koroner, hipertensi dan osteoporosis.

4. Jika berat badan anak turun, orang tua harus apa?
Pastikan penyebabnya, misalnya apa produksi Air Susu Ibu tidak cukup, kelainan pada anak seperti kelainan jantung sehingga tidak bisa menyusu normal. Pada anak usia di atas 4 bulan, bisa diberi makanan pendamping sesuai anjuran petugas kesehatan. Cara mengetahui anak sudah bisa makan? Dia sudah bisa duduk, kepala tegak dan ada refleks menjulurkan lidah.

Baca: Stunting Indonesia Urutan 4 Dunia, Jangan Bangga Bila Kerdil

Makanan pendamping ASI harus diberikan paling lambat pada usia 6 bulan (karena kandungan gizi ASI sudah turun) sambil melanjutkan pemberian ASI.
Contoh makanannya? Makanan keluarga, misalnya nasi uduk (mengandung santan, lemak, telur, bumbu-bumbu) dengan syarat tesktur harus halus dulu. Makin lama bisa makin kasar teksturnya.

5. Makanan apa yang bisa mencegah stunting?
Makan asupan yang merangsang pertumbuhan tinggi, energi (karbohidrat dan lemak), harus cukup protein terutama hewani karena zat ini akan dipakai untuk tumbuh. Batita dianjurkan mengonsumsi 1,1 gram protein/kg/berat badan yang berkualitas tinggi (mengandung asam amino esensial lengkap) setiap hari, yang didapat dari sumber hewani seperti daging sapi, ayam, ikan, telur atau susu.

Penelitian menunjukkan anak yang mendapat protein 15 persen dari total asupan kalori mempunyai tinggi badan lebih daripada mereka yang mendapatkan protein 7,5 persen.

Baca: Anak Orang Kaya Juga Bisa Kena Stunting, Ini Alasannya

6. Stunting bisa diperbaiki?
Malnutrisi di 1000 hari pertama itu tidak dapat diperbiki. Dikasih makan dan stimulasi bagus pun IQ hanya berada di tengah. Oleh karenanya, jangan sampai berat badan anak turun, harus cepat diatasi.

7. Strategi turunkan resiko stunting?
Begitu anak lahir ukur panjangnya, di bawah usia 2 tahun sambil dia tiduran, di atas usia 2 tahun berdiri. Harus curiga kalau berat badannya turun.

8. Terapi untuk anak berperawakan pendek bukan stunting?
Perawakan pendek bukan stunting bisa dengan terapi bedah, teknik pemanjangan tungkai.

Berita terkait

Penyebab Pemerintah Sulit Capai Target Penurunan Stunting di Indonesia

4 jam lalu

Penyebab Pemerintah Sulit Capai Target Penurunan Stunting di Indonesia

Pemerintah menurunkan target penyelesaian masalah stunting dari 14 Persen menjadi 17 persen pada 2024.

Baca Selengkapnya

Cerita Prestasi Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Jember, Raih Nilai Tes Nasional Tertinggi 2023

5 jam lalu

Cerita Prestasi Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Jember, Raih Nilai Tes Nasional Tertinggi 2023

Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Jember diharapkan tetap profesional dalam bekerja di masyarakat nanti.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

2 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

2 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

2 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

3 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

3 hari lalu

3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

Fenomena beban emosional yang dipikul oleh anak perempuan tertua alias anak sulung perempuan di banyak keluarga, sejak mereka masih kecil.

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

3 hari lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

3 hari lalu

Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

Sindrom putri sulung adalah beban yang dirasakan oleh anak sulung perempuan untuk berperan sebagai orang tua ketiga bagi saudara-saudaranya.

Baca Selengkapnya