Kontroversi Susu Kental Manis, Nutrisi Apa yang Ada di SKM?

Reporter

Tabloid Bintang

Editor

Mitra Tarigan

Minggu, 22 Juli 2018 14:14 WIB

Susu Kental Manis (twitter BPOM )

TEMPO.CO, Jakarta - Kontroversi susu kental manis (SKM) akhirnya menemukan titik cerah. Pekan lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyampaikan klarifikasi terkait surat edaran nomor HK.06.5.51.511.05.18.2000 Tahun 2018 tentang Label dan Iklan pada Produk Susu Kental dan Analognya. Dalam surat itu, ditegaskan label dan iklan SKM antara lain dilarang memvisualisasikan SKM sebagai produk susu kaya protein untuk dikonsumsi sebagai minuman. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan, Penny K. Lukito, menjelaskan, “SKM merupakan produk yang mengandung susu yang diperuntukkan bagi pelengkap sajian,” katanya.

Baca: BPOM Dinilai Ambigu Sikapi Kasus Susu Kental Manis

Klarifikasi ini mementahkan anggapan bahwa susu kental manis dapat dipakai sebagai pengganti susu untuk memenuhi kebutuhan gizi buah hati ibu. Pertanyaan yang kemudian muncul, nutrisi apa yang terkandung dalam SKM? Benarkah SKM produk susu abal-abal?


Susu kental manis. Pxhere.com
Ahli nutrisi dari Siloam Hospitals Kebon Jeruk Jakarta, Marya Warascesaria Haryono, menerangkan, “SKM memang mengandung komponen susu tapi komponen itu dipadatkan, kadar airnya ditarik keluar, lalu ditambahkan gula. Hasil akhirnya jika dibandingkan dengan susu, nilai nutrisinya sangat berbeda. Gula dalam SKM menjadi luar biasa banyak. Kalau saya tidak salah, dalam susu elemen karbohidratnya 5-7 gram per 100 gram. Dalam susu kental manis, komponen karbohidratnya mencapai 50-60 gram yang didominasi gula,” katanya.

SKM bukan sumber nutrisi utama khususnya bagi anak-anak. Sekali minum, si kecil berenergi dan kenyang oleh gula, sehingga kesempatan untuk mendapatkan nutrisi dari bahan pangan lain berkurang. Dalam jangka panjang, konsumsi SKM dikhawatirkan menyebabkan ketidakseimbangan asupan nutrisi baik pada anak maupun dewasa.

Marya menyebut dua kemungkinan saat seseorang rutin mengonsumsi SKM. Pertama, malnutrisi. Menurut MArya, karena kenyang oleh SKM membuat orang malas makan. Kedua, obesitas. "Meski sudah kenyang oleh SKM, orang Indonesia merasa belum makan kalau belum menyantap nasi. Akibatnya, asupan gula berlebih. Bukan berarti SKM dilarang, tapi penting disorot agar ibu tidak menjadikannya sumber nutrisi utama bagi anggota keluarga,” kata Marya di Jakarta, pekan lalu.

Baca: Tak Hanya Susu Kental Manis, BPOM Atur Iklan Produk Lainnya

Masyarakat harus belajar mengurangi konsumsi gula mengingat sumber gula bukan hanya dari gula pasir yang diaduk bersama air teh. Susu kental manis, sirop, madu, dan minuman dalam kemasan yang sering Anda beli juga sarang gula. Marya mengingatkan, konsumsi gula per hari sebaiknya tidak lebih dari dua sendok makan. Jika sudah mengonsumsi dua sendok makan gula, jangan mengonsumsi kudapan yang manis lagi.

TABLOID BINTANG

Advertising
Advertising

Berita terkait

Istirahat Tak Sekadar Bersantai, Apa Itu Rest Day?

7 jam lalu

Istirahat Tak Sekadar Bersantai, Apa Itu Rest Day?

Kebugaran dan kesehatan tubuh tak hanya soal olahraga rutin, tapi juga istirahat yang tepat

Baca Selengkapnya

Kemenkes Ungkap Perilaku Masyarakat Tingkatkan Risiko Hipertensi

17 jam lalu

Kemenkes Ungkap Perilaku Masyarakat Tingkatkan Risiko Hipertensi

Kemenkes menyebut tekanan darah tinggi merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia dengan 90-95 persen kasus didominasi hipertensi esensial.

Baca Selengkapnya

Waspada Dampak Obesitas pada Anak

2 hari lalu

Waspada Dampak Obesitas pada Anak

Dampak obesitas pada anak terhadap harapan hidup sangat besar.

Baca Selengkapnya

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

2 hari lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

Kejagung Tetapkan Eks Kakanwil Bea Cukai Riau Jadi Tersangka Korupsi Importasi Gula

4 hari lalu

Kejagung Tetapkan Eks Kakanwil Bea Cukai Riau Jadi Tersangka Korupsi Importasi Gula

Jadi tersangka kasus importasi gula, eks Kakanwil Bea Cukai Riau Ronny Rosfyandi ditahan di Rutan Salemba Cabang Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

7 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Risiko Diabetes dan Obesitas Lebih Tinggi pada Pekerja Shift Malam

7 hari lalu

Risiko Diabetes dan Obesitas Lebih Tinggi pada Pekerja Shift Malam

Hanya beberapa hari bekerja jadwal shift malam dapat mempengaruhi perkembangan kondisi metabolik kronis dengan risiko diabetes dan obesitas.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Sebabkan Heat Stroke, Ini yang Perlu Diwaspadai

12 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Sebabkan Heat Stroke, Ini yang Perlu Diwaspadai

Cuaca panas ekstrem yang terjadi di Asia berpotensi menyebabkan heat stroke. Apa saja yang perlu diwaspadai?

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

13 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

15 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya