Mencegah Kambuh seperti Demi Lovato, Simak Kata Psikiater Ini

Reporter

Antara

Editor

Susandijani

Senin, 30 Juli 2018 13:25 WIB

Ilustrasi Pengguna Narkoba.

TEMPO.CO, Jakarta - Belum lama ini, penyanyi Demi Lovato kembali berkutat pada masalah penyalahgunaan narkoba dan karenanya harus menjalani perawatan di rumah sakit akibat overdosis. Padahal sang penyanyi sudah pernah menjalani rehabilitasi untuk kecanduannya pada kokain, OxyContin, alkohol dan perawatan untuk gangguan bipolar pada 2010 silam. Lantas, apa penyebab kekambuhan ini terjadi?

Baca juga:
Overdosis Bisakah Dicegah? Tilik 4 Cara Ini
Kenali Efek Overdosis Seperti yang Dialami Demi Lovato
Heboh Demi Lovato, Tilik 2 Kemungkinan Penyebab Overdosis Obat

Jamison Monroe Jr., dari pusat rehabilitasi di New York, mengatakan, setelah seorang pasien meninggalkan rehabilitasi, kejadian atau keadaan tertentu dapat memicu kambuhnya. Beberapa ahli kesehatan mengatakan pemicu kekambuhan yang paling umum adalah stres dan kecemasan.

Selain itu, ada beberapa yang harus menjadi perhatian banyak orang, seperti penyakit mental yang tak terabaikan, bersosialisasi dengan mereka yang menyalahgunakan narkoba, masalah dalam sebuah hubungan dan masalah keuangan, kata Dr. Kenneth Rosenberg, seorang psikiater asal New York yang fokus pada kecanduan kepada Fox News.
Ilustrasi depresi. Shutterstock
Menurut Rosenberg, selain memulihkan pecandu, penting juga bagi orang di sekitar bisa mengenali beberapa tanda kekambuhan sehingga pecandu bisa mendapatkan bantuan sebelum akhirnya mereka terjerumus lagi pada narkoba.

Apa saja perilaku yang menandakan seseorang yang pernah menyalahgunakan narkoba kambuh? Tiga di antaranya adalah dia tak melakukan atau lalai dari kegiatan rutinnya, menjauhkan diri dari teman atau mereka yang mendukungnya dan melamun soal penyalahgunaan narkoba di masa lalu.

“Jika Anda melihat seseorang yang sehat dan kemudian tiba-tiba tidak muncul untuk bekerja dan [mereka] terlihat menyedihkan dan tidak sehat, cobalah ada di sisinya untuk mendengarkan (curahan hati), berjalan-jalan dengannya atau sarankan perawatan profesional, bawa mereka ke tenpat terapi,”ujar Dr. Kathryn Smerling, seorang psikoterapis di New York.

Menurut peneliti, gen dan efek faktor lingkungan pada dapat bertanggung jawab atas sekitar 40 hingga 60 persen risiko seseorang kecanduan, menurut the National Institute on Drug Abuse (NIDA).

Studi juga menemukan bahwa orang yang memiliki gangguan kesehatan mental berisiko lebih besar menggunakan narkoba dan kecanduan daripada mereka yang tak mengalami masalah kesehatan mental. “Kecanduan adalah gejala dari apa yang terjadi dalam psikologis Anda sendiri. Ini lebih berbahaya ketika Anda memiliki gangguan karakter seperti psikosis atau bipolar, dan itu adalah komorbiditas yang sangat umum, ”kata Smerling.

Berita terkait

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

1 hari lalu

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

Dari total sabu yang berhasil diamankan, Polres Metro Jakarta Barat berhasil menyelamatkan sebanyak 51.480 jiwa dari dampak buruk narkoba.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

1 hari lalu

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.

Baca Selengkapnya

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

2 hari lalu

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

3 hari lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

4 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

4 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

4 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

6 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

6 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

6 hari lalu

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

Dari kedua kurir narkoba itu, polisi juga mengamankan 6 botol liquid ganja cair dan alat hisap.

Baca Selengkapnya