Makanan Manis Buat Perilaku Anak Tidak Terkendali

Reporter

Tabloid Bintang

Editor

Mitra Tarigan

Jumat, 3 Agustus 2018 12:05 WIB

Seorang pria yang berpakaian seperti Santa Claus memberikan permen pada anak-anak disela-sela pertemuan Santa Claus di Rakvere, Estonia 3 Desember 2017. REUTERS/Ints Kalnins

TEMPO.CO, Jakarta - Anak-anak berusia 1-5 tahun berada dalam tahap aktif dan selalu ingin bergerak. Namun, tahukah Anda, keaktifan anak juga dipengaruhi oleh makanan.

Baca: Melahirkan Anak Pertama, Akankah Kahiyang Ayu Alami Baby Blues?

Hal ini diungkapkan diungkapkan Saptawati Bardosono, ahli gizi medik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang ditemui usai acara Lactogrow, di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Ia menjelaskan bahwa anak-anak yang terlalu banyak mengkonsumsi makanan manis membuat perilakunya cenderung tidak terkendali. "Kalau anak terlalu banyak makan manis bisa tidak terkendali, gerakannya tidak terkontrol, main enggak bisa distop. Kenapa? Karena dia dapat energi dari makanan manis, glukosanya itu. Ada yang bilang sugar rush," kata ahli gizi medik Saptawati Bardosono, saat ditemui seusai talkshow bersama Lactogrow di Jakarta.

Saptawati menambahkan, sugar rush ini bisa terjadi karena tingginya kadar glukosa dari makanan manis yang mereka konsumsi. Pasalnya, glukosa dalam tubuh dengan cepat berubah menjadi energi. Hal itu yang menyebabkan anak menjadi sangat aktif hingga sulit dikontrol.

Ini berbeda jika dibandingkan dengan anak yang banyak mengkonsumsi laktosa yang biasanya terdapat dalam susu. Selain memerlukan waktu yang lama untuk bisa menghasilkan energi, laktosa yang dipecah pun bukan menjadi glukosa melainkan galaktosa. "Bukan glukosa atau gula yang cepat menaikkan gula darah. Galaktosa adalah energi buat otak. Jadi kalau otaknya dikasih energi, otaknya tentu happy. Jadi anak yang diberi makanan makanan manis dibanding kita kasih makanan yang mengandung prebiotik atau susu, anak perilaku dan moodnya beda," lanjutnya.

Tak hanya itu, gula juga tidak menghasilkan makanan untuk bakteri baik dalam tubuh. Sehingga, saat jumlah bakteri baik berkurang, maka bakteri tersebut tidak dapat menjaga saluran cerna dan akan mengakibatkan pencernaan anak terganggu.

Baca: Kahiyang Ayu Melahirkan, Ini Tips Memilih Nama Buah Hati

Advertising
Advertising

Meski demikian, Saptawati tetap memperbolehkan anak mengkonsumsi makanan manis asal diseimbangkan dengan makanan bergizi dan dikonsumsi dalam batas wajar. Dan disarankan memberi makanan manis alami seperti yang terdapat dalam buah atau sayur. "Boleh manis, tapi kalau bisa manis dari makanan alami seperti sayuran atau buah. Jangan dari cake, cookies, cokelat, gula-gula. Gulanya akan cepat naik," ujarnya.

AURA

Berita terkait

Makanan Bergizi yang Tak Menggugah Selera Padahal Luar Biasa buat Tubuh

14 jam lalu

Makanan Bergizi yang Tak Menggugah Selera Padahal Luar Biasa buat Tubuh

Makanan yang bisa bikin Anda bergidik seperti serangga justru diklaim sehat dan bergizi tinggi. Berikut makanan bergizi yang disarankan ahli diet.

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

1 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

1 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

2 hari lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

2 hari lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

2 hari lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

3 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

4 hari lalu

Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

Menjaga kulit agar tetap awet muda bisa dimulai dengan olahraga teratur dan makan makanan sehat.

Baca Selengkapnya