Ikut Lomba HUT RI ke 73? Demi Kurangi Cedera, Simak Kata Ahli

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Jumat, 17 Agustus 2018 17:55 WIB

Peserta lomba panjat pinang mencoba melepaskan ikatan hadiah sepeda usai berhasil memanjat pohon pinang dalam rangka peringatan HUT RI ke 72 di Karnaval Ancol, Jakarta, 17 Agustus 2017. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Nuansa Hari Kemerdekaan masih sangat terasa. Setelah mengikuti upacara bendera di berbagai instansi pagi ini, masyarakat biasanya mengikuti lomba 17an untuk memeriahkan perayaan HUT RI ke 73. Lomba memang membuat masyarakat gembira. Lomba juga bisa meningkatkan keakraban antara warga di lingkungan. Walau begitu, lomba 17an mirip dengan lomba olahraga yang bersifat kompetitif.

Baca: HUT RI ke 73, Ini Fashion Para Pejabat Dalam Baju Adat Nusantara

Dokter spesialis kedokteran olahraga Michael Triangto, mengatakan lomba HUT RI sebenarnya mirip dengan kompetisi olahraga. Ketika orang berkompetisi untuk menang, mereka akan memaksa diri mereka untuk memperlihatkan kemampuan terbaiknya. "Kemampuan terbaik itu biasanya melampaui kemampuan diri sendiri," katanya saat dihubungi 16 Agustus 2018.

Bagi atlet, memberikan kemampuan diri yang lebih melebihi kemampuan diri itu sudah hal biasa. Alasannya, atlet sudah melatih diri dari segi fisik dan mental dalam memberikan yang terbaik. "Masalahnya, orang yang ikut lomba 17 Agustus itu kan orang awam," kata Michael.

Orang awam ini biasanya tidak teratur berolahraga. Mereka pun tidak terbiasa melakukan peregangan otot, atau melatih berbagai anggota tubuh mereka yang akan bekerja maksimal saat lomba. Akibatnya ada kemungkinan para peserta lomba 17 Agustus ini bisa mengalami berbagai cedera. Pada peserta lomba seharusnya melatih diri mereka dalam hal kemampuan aerobik. Misal melatih kemampuan otot, dan paru, kelincahan, fleksibilitas, daya ledak, keseimbangan dan berbagai komponen kebugaran. "Sayangnya, para peserta lomba kebanyakan adalah amatiran, yang kemungkinan jarang berolahraga, daya ledak otot tidak ada. Kemungkinan cedera mereka masih tinggi," katanya.

Michael memberikan beberapa tips agar para peserta lomba mengurangi cedera mereka. "Yang pertama, harus melakukan peregangan," katanya.

Michael juga menambahkan, sebaiknya para peserta lomba ditunjuk oleh panitia sejak 2-3 bulan sebelum pertandingan dimulai. Dengan begitu, para peserta lomba bisa berlatih dan mempersiapkan diri. "Kalau tidak, minimal latihan 1 bulan sebelumnya," kata Michael.

Advertising
Advertising

Ia mengatakan pelatihan kebugaran para peserta lomba HUT RI 73 seharusnya didampingi pelatih atau ahli olahraga. Namun ia memahami banyak yang tidak memiliki dana besar untuk menyewa pelatih profesional. "Makanya saran saya, panitia RW atau Kelurahan lain kali beri pendampingan untuk para peserta lomba Agustusan. Mereka harusnya sediakan pelatih karena bagian dari tanggung jawab pemerintah daerah," kata Michael.

Baca: Viral, Siswa SMP Panjat Tiang Bendera di Upacara HUT RI ke-73

Michael mengingatkan bahwa lomba - lomba dalam memeriahkan HUT RI ke 73 bisa tetap meriah dan membahagiakan bagi peserta dan penonton lomba dengan syarat semua pihak patuh terhadap keselamatan dan kesehatannya. "Jangan sampai yang menonton tertawa senang, acaranya meriah, tapi para pesertanya celaka," katanya. Apa lomba HUT RI ke 73 yang Anda ikuti?

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

2 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

2 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

2 hari lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Macam Masalah pada Leher dan Cara Mengatasi

6 hari lalu

Macam Masalah pada Leher dan Cara Mengatasi

Pegal pada leher sering mengganggu aktivitas sehari-hari sehingga penting untuk mendeteksi penyebabnya terlebih dulu dengan memahami cara penanganan.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

9 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

10 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

10 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

11 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

11 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya