Takut Hitam Alasan Jonatan Christie Pilih Belajar Bulu Tangkis
Reporter
Tabloid Bintang
Editor
Mitra Tarigan
Minggu, 9 September 2018 18:49 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Popularitas Jonatan Christie meroket setelah mempersembahkan medali emas di Asian Games 2018. Jojo mulai mencuri perhatian saat mengalahkan pebulu tangkis senior, Alamsyah Yunus, di babak final Indonesia International Challenge 2013 dengan skor 21-17, 21-10.
Baca: Jojo Jonatan Christie dan Christopher Rungkat Dapat Bonus Ekstra
Ia juga tampil gemilang saat menaklukkan pebulu tangkis asal Thailand, Khosit Phetpradab, dengan skor 21-19, 21-10 di final tunggal putra SEA Games Kuala Lumpur tahun lalu.
Perkenalan Jojo dengan raket dan kok dimulai saat kelas satu SD. Di sekolah, ada 3 kegiatan ekstrakurikuler olahraga yakni sepak bola, bola basket, dan bulu tangkis.
Ayah Jojo, Andreas Adi Siswa, memilihkan bulu tangkis. Bukan agar putranya jadi atlet, melainkan karena bulu tangkis satu-satunya olahraga di dalam ruangan.
“Karena semua ekskul dilakukan siang sepulang sekolah, Papa memutuskan saya ikut bulu tangkis. Itu satu-satunya (olahraga) yang indoor, takut saya jadi hitam saja,” kata Jojo ketika diwawancarai CNN Indonesia 3 tahun silam. Setahun pertama, ia fokus berlatih dasar-dasar bulu tangkis.
Jonatan Christie dipuja kaum hawa dan dipuji para pria. Beberapa jam usai meraih emas, para penonton antre untuk berfoto dengan kaus yang dipakainya bertanding di babak final Asian Games.
Bahkan ketika dilelang, kaus Jojo aku 400 juta rupiah. Pembelinya, Direktur Utama PT Surya Citra Media Tbk, Sutanto Hartono. Jonatan Christie dan para pemain lainnya mengingatkan kita, bulu tangkis masih menjadi olahraga pemersatu bangsa dari masa ke masa.
Pengorbanan Ibunda Jonatan Christie Agar Anaknya Meraih Prestasi di Bulutangkis
Dalam lingkup lebih luas, Asian Games 2018 membuat khalayak lupa (sejenak) pada perbedaan pandangan politik yang belakangan memanas. Nia Zulkarnaen membenarkan. Ia teringat saat menghadiri pertandingan Piala Uber di Jakarta, pada 2008.
Kala itu, tim Piala Uber Indonesia bertemu musuh bebuyutan dari Tiongkok. Greysia Polii dan kawan-kawan dipaksa takluk dengan skor 3-0.
“Saya ingat betul meski para srikandi Indonesia kalah, penonton berdiri, bertepuk tangan sebagai tanda terima kasih buat atlet yang berjuang sekuat tenaga. Momen itu menyadarkan saya sejak dulu olahraga dan seni selalu menyatukan perbedaan,” kata Nia seraya mengingatkan pencapaian Asian Games 2018 bukanlah tujuan akhir.
Karenanya, ia berharap Jojo, Kevin Sanjaya, dan kawan-kawan tidak berpuas diri. Berlatih lagi dan lagi sangat penting untuk menyongsong kejuaraan lain termasuk olimpiade di Jepang, pada 2020 nanti. Nia juga berharap Jojo dan kawan-kawan terus memelihara tiga sifat mulia.
Baca: Pakai Bonus buat Bangun Masjid di Lombok, Jonatan Christie Dipuji
“Rendah hati, disiplin, dan semangat yang ulet. Dengan demikian prestasi Jojo dan atlet lain akan terus bersinar. Apalagi saya dengar Jonatan Christie punya banyak penggemar. Penggemar akan menjadi penambah semangat para atlet untuk lebih berprestasi. Selamat buat Jojo!” seru Nia.
TABLOID BINTANG