Perhiasan dari Limbah Laut, Tilik Proses Pembuatannya

Reporter

Antara

Editor

Susandijani

Senin, 24 September 2018 13:30 WIB

perhiasan dari limbah laut (instragram/@belakanggaleri)

TEMPO.CO, Jakarta - Warga Padang, Sumatera Barat (Sumbar), mengolah kayu-kayu yang berserakan di pinggir pantai menjadi perhiasan yang cantik dan mempunyai daya jual.

Baca juga : Agar Pakai Perhiasan Emas Tidak Lebay, Simak Tips Ini

"Kayu-kayu yang awalnya jadi sampah, diolah dengan kreatif hingga menjadi perhiasan seperti kalung, gelang, cincin, dan lainnya," kata Syafwandi, dosen Desain Komunikasi Visual Universitas Negeri Padang, sekaligus penggerak ide kreatif, di Padang, Minggu.

Kayu-kayu itu awalnya dipilih dari pantai dengan melihat tekstur dan bentuk yang dibutuhkan, kemudian digabung dengan resin.

"Ketika kayu sudah diletakkan di dalam resin maka bentuknya tidak akan berubah dan mengkilat, sehingga cocok sebagai aksesoris yang menarik," katanya,

Kreativitas yang dimulai Syawandi bersama enam mahasiswa DKV sejak enam bulan lalu itu, kini bisa menghasilkan uang melalui penjualan seharga Rp60.000 per item.
perhiasan dari limbah laut (instragram/@belakanggaleri)
Salah seorang mahasiswa DKV yang ikut dalam proses kreatif, Jalinus, mengatakan satu orang kini bisa memproduksi 30 buah di antaranya gelang, cincin, dan lainnya.

"Kalau untuk membuat bentuknya tidak butuh waktu lama, karena ada cetakan dari silikon, yang lama itu menunggu resin kering," katanya.

Ia mengatakan produk itu kini dipasarkan secara online, dan dijual langsung ketika ada event tertentu di Padang.

Bahkan juga diadakan pameran sekaligus bazar yang digelar di kampus UNP, beberapa waktu lalu.

Jali mengatakan pembeli tidak hanya berasal dari Padang, namun juga berasal dari daerah lain seperti Yogyakarta, Medan, dan lainnya. Omzet untuk penjualan aksesoris itu dalam sehari bisa mencapai satu juta rupiah.

"Karena sistem penjualannya sekarang online, pembeli dari daerah lain yang tertarik juga bisa memesan," katanya.

Bagi warga yang tertarik terhadap aksesoris menarik itu bisa dipesan melalui akun Instagram "Belakang Galeri".

Lebih jauh Syafwandi menyebutkan kegiatan membuat perhiasan dari limbah laut yang awalnya dari luar kampus, itu kini dijadikan program kampus di DKV UNP, bernama Program Kreatif. Mengingat kegiatan itu tidak hanya bernilai ekonomis, namun bisa menampung proses kreatif mahasiswa, dan mempunyai nilai kepedulian terhadap lingkungan dan sosial.

Berita terkait

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

12 hari lalu

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

12 hari lalu

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

PGE berkomitmen dalam penghematan konsumsi energi dan pengendalian jumlah limbah.

Baca Selengkapnya

Empat Teknisi Septic Tank Cirebon Super Block Mall Tewas, Polisi Periksa Enam Saksi

22 hari lalu

Empat Teknisi Septic Tank Cirebon Super Block Mall Tewas, Polisi Periksa Enam Saksi

Empat teknisi itu tewas setelah melakukan perawatan rutin di ruang septic tank Cirebon Super Block Mall

Baca Selengkapnya

CCE 3.0 GoTo Impact Foundation bakal Digelar di 4 Lokasi, Belitung hingga Lombok Tengah

44 hari lalu

CCE 3.0 GoTo Impact Foundation bakal Digelar di 4 Lokasi, Belitung hingga Lombok Tengah

GoTo Impact Foundation meluncurkan program Catalyst Changemakers Ecosystem atau CCE 3.0 dengan tema Lokal Berdaya.

Baca Selengkapnya

Peneliti Undip dan Warga Kabupaten Grobogran Hasilkan Biogas dari Limbah Tahu dan Ternak

48 hari lalu

Peneliti Undip dan Warga Kabupaten Grobogran Hasilkan Biogas dari Limbah Tahu dan Ternak

Peneliti Undip dan UKM Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, membuat biogas dari olahan limbah tahu dan ternak sapi. Bisa digunakan untuk kelistrikan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Instruksikan Menteri Basuki Ubah Desain Istana Wapres di IKN, Pedagang Emas Cerita Banyak Pelanggan Jual Perhiasan untuk Sekolah dan Mudik

53 hari lalu

Terkini: Jokowi Instruksikan Menteri Basuki Ubah Desain Istana Wapres di IKN, Pedagang Emas Cerita Banyak Pelanggan Jual Perhiasan untuk Sekolah dan Mudik

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta perubahan soal desain Istana Wakil Presiden di IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Melejit, Pedagang Cerita Banyak Pelanggan Jual Perhiasan untuk Sekolah, Mudik dan..

53 hari lalu

Harga Emas Melejit, Pedagang Cerita Banyak Pelanggan Jual Perhiasan untuk Sekolah, Mudik dan..

Tren harga emas terus menanjak dalam beberapa waktu belakangan ini. Seperti apa cerita para pedagang di toko emas? Simak informasinya berikut ini.

Baca Selengkapnya

Jangan Salah Beli Perhiasan, Ini Perbedaan Emas Putih dengan Perak

4 Maret 2024

Jangan Salah Beli Perhiasan, Ini Perbedaan Emas Putih dengan Perak

Emas putih dan perak sekilas terlihat mirip, namun ada beberapa ciri khas yang membedakan keduanya.

Baca Selengkapnya

PT Bioklin Teknologi Cemerlang Solusi Pengelolaan Limbah yang Inovatif, Efisien, dan Ramah Lingkungan

27 Februari 2024

PT Bioklin Teknologi Cemerlang Solusi Pengelolaan Limbah yang Inovatif, Efisien, dan Ramah Lingkungan

Perusahaan ini bertekad untuk memperkenalkan teknologi yang memungkinkan pengolahan limbah secara efektif tanpa merusak lingkungan

Baca Selengkapnya

Telan Biaya Rp 1,2 Triliun, Ini Profil SPAL-DT Makassar yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

22 Februari 2024

Telan Biaya Rp 1,2 Triliun, Ini Profil SPAL-DT Makassar yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Presiden Jokowi menekankan pentingnya SPAL-DT untuk mengelola limbah cair agar ramah lingkungan. Berikut profil SPAL-DT Makassar.

Baca Selengkapnya