Awas, Obat Pelangsing Bisa Merusak Pembuluh Darah di Paru-Paru

Reporter

Bisnis.com

Editor

Mitra Tarigan

Minggu, 30 September 2018 21:36 WIB

ilustrasi obat (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Mengonsumsi obat pelangsing untuk membentuk tubuh menjadi lebih ideal secara instan sangat menggiurkan bagi beberapa orang. Namun, siapa sangka jika obat pelangsing ternyata menjadi salah satu penyebab munculnya penyakit hipertensi paru. Berbeda dengan hipertensi atau tekanan darah tinggi pada umumnya, hipertensi paru atau pulmonary hypertension lebih spesifik mengenai pembuluh darah arteri di paru-paru yang menghubungkannya ke jantung.

Baca: Waspada Masalah pada Kaki, 6 Penyakit Ini Bisa Mengintai

Tekanan darah yang tinggi pada paru-paru terjadi karena saluran arteri pulmonalis menyempit, tersumbat, atau menebal. Hal ini menyebabkan aliran darah dari sisi kanan jantung yang menuju ke paru-paru untuk mengambil oksigen dan disebarkan ke semua organ menjadi terganggu. Akibatnya, darah akan sulit mengalir ke paru-paru dan tekanan pada arteri paru juga meningkat sehingga bilik kanan jantung harus bekerja ekstra keras untuk memompa darah menuju paru-paru.

Ahli hipertensi paru dari RS Sardjito Yogyakarta Lucia Kris Dinarti mengatakan obat pelangsing memiliki zat yang dinamakan serotonin. Zat ini, sambungnya, jika dikonsumsi secara terus menerus akan menyebabkan pembuluh darah di paru-paru menyempit. Gejala awalnya, penderita akan merasa sesak nafas. Namun, kondisi ini sering dikesampingkan karena hanya dianggap sebagai penyakit sesak biasa. Siapa sangka jika keluhan sesak napas tersebut merupakan tanda-tanda awal gejala penyakit hipertensi paru. “Zat serotonin yang biasanya ada pada obat pelangsing berbahaya karena efek sampingnya bisa merusak organ pembuluh darah di paru-paru, sebagai salah satu penyebab hipertensi paru,” ujarnya.

Selain obat pelangsing, hipertensi paru juga bisa disebabkan oleh berbagai hal mulai dari HIV/AIDS, pembekuan darah, penyakit autoimun seperti lupus, penyakit paru obstruktif kronis, dan yang menjadi penyebab utama adalah penyakit jantung bawaan.

Menurut dokter spesialis jantung ini terdapat tiga kelainan pada penyakit jantung bawaan pertama adanya lubang di sekat jantung. Lubang ini memang sudah ada sejak bayi masih dalam kandungan, tetapi sirkulasi tersebut akan tertutup saat lahir. “Kalau dia tidak menutup maka akan menimbulkan persoalan karena adanya lubang maka darah yang ada di jantung kiri akan mengalir ke jantung kanan sehingga akan menambah aliran darah ke jantung kanan,” katanya.

Advertising
Advertising

Kedua, adanya lubang di sekat antar bilik, ini juga akan menimbulkan persoalan yang sama yaitu adanya penambahan alirah darah di jantung kanan sehingga membuat jantung kanan membengkak.

Baca: Kanker Darah adalah Penyakit Turunan, Mitos atau Fakta?

Kelainan ketiga yaitu adanya lubang di luar jantung, juga menyebabkan aliran darah dari jantung kiri ke kanan yang akan memberi beban pada pembuluh darah di paru sehingga bisa menyebabkan hipertensi paru. Oleh karena itulah, sambungnya, perlu adanya deteksi awal hipertensi paru karena gejalanya sulit terlihat dari luar. “Biasanya penderita akan merasa sesak napas yang tidak diketahui penyebabnya, secara berulang dan menyebabkannya lebih mudah merasa lelah, lemas hingga pingsan. Bisa juga terasa begah pada perut sebelah kanan.”

Berita terkait

Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

5 hari lalu

Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

Bedakan memar biasa dengan hematoma, yang biasanya lebih serius karena melibatkan lebih banyak darah dan pulih lebih lama.

Baca Selengkapnya

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

6 hari lalu

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.

Baca Selengkapnya

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

6 hari lalu

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.

Baca Selengkapnya

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

6 hari lalu

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?

Baca Selengkapnya

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

7 hari lalu

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.

Baca Selengkapnya

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

9 hari lalu

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.

Baca Selengkapnya

Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

10 hari lalu

Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

4 Obat Ini Diklaim Bisa Bikin Panjang Umur, Benarkah?

15 hari lalu

4 Obat Ini Diklaim Bisa Bikin Panjang Umur, Benarkah?

Empat macam obat umum ini disebut berpeluang membuat orang panjang umur. Simak sebabnya dan penjelasan peneliti.

Baca Selengkapnya

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

19 hari lalu

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah

Baca Selengkapnya

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

20 hari lalu

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.

Baca Selengkapnya