Tumor Semakin Banyak Menjangkit Peliharaan Kucing dan Anjing
Reporter
Bisnis.com
Editor
Mitra Tarigan
Selasa, 6 November 2018 06:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Apakah Anda pecinta hewan dan memiliki peliharaan anjing atau kucing? Maka Anda perlu mengenal salah satu penyakit yang paling banyak menjangkit hewan peliharaan dalam 10 tahun terakhir. C. Koesharjono, dokter hewan di bilangan Jakarta Selatan ini mengatakan saat ini ada tren penyakit baru yang menjangkit hewan peliharaan, khususnya anjing dan kucing, yaitu tumor.
Baca: Anjing Polisi Kurus dan Pincang di Cina Jadi Perdebatan
Pada Hari Peringatan Cinta Puspa dan Satwa Nasional 2018, Koesharjono menyebut kenaikan penderita tumor pada anjing dan kucing diperkirakan mencapai 80 persen."Ini masih dalam penelitian, tetapi dari pengalaman saya yang awalnya sangat jarang membedah tumor, sekarang hampir setiap hari saya menerima pasien anjing atau kucing yang menderita tumor," ungkap Koesharjono kepada Bisnis, Senin 5 November 2018.
Dari hasil pengamatan Koesharjono, hampir 90 persen penderita tumor pada anjing atau kucing mengonsumsi makanan berbahan pengawet. Menurut Koesharjono, para pecinta hewan dan memiliki hewan peliharaan sebaiknya memperhatikan konsumsi anjing atau kucing.
Dia pun menduga tumor pada anjing atau kucing disebabkan oleh dog food atau cat food pabrikan yang berbahan pengawet tinggi. Maka, Koesharjono mengimbau para pemilik hewan mau memberi makanan raw food. "Memang dog food dan cat food ini bisa lebih mudah, praktis, kandungan vitamin juga tinggi, komposisi gizi sangat baik. Tetapi bahan pengawet yang terkandung di dalamnya tidak bisa diabaikan," kata Koesharjono.
Baca: Tips Pilih Anjing Penuntun Tunanetra, Perhatikan 5 Hal Berikut
Dilansir dari blog Veterinary Clinic Drh. Koesharjono ada beberapa tumor yang pernah dia tangani. Misalnya, tumor abdomen pada anjing, tumor pada anus anjing, tumor di leher hewan, tumor di limpa hewan, tumor di vagina hewan, dan tumor di payudara anjing betina. Koes menjelaskan proses penyembuhan tumor melalui tindakan operasi, biayanya secara umum bisa mencapai Rp 3 juta sampai Rp 5 juta.