Hari Pahlawan 2018, Ini Alasan Milenial Harus Rajin Baca Buku

Reporter

Bisnis.com

Editor

Susandijani

Sabtu, 10 November 2018 20:24 WIB

Ilustrasi wanita membaca buku. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Terkait Hari Pahlawan 2018, generasi muda atau milenial harus semangat untuk membangun Indonesia. Pernyataan itu disampaikan oleh Presiden Jokowi seusai menghadiri acara bersepeda santai bertajuk "Bandung Lautan Sepeda" di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Sabtu, 10 November 2018.

Baca juga: Kenapa Orang Tua Sering Disebut Pahlawan? Simak Aktor Muda Ini

"Semangat untuk memajukan bangsa ini, semangat untuk membuat negara Indonesia ini maju. Semangat berinovasi, semangat berkreasi, semangat berkarya, semangat bekerja, semangat optimis, semangat. Pokonya yang semangat, semangat, semangat," kata Presiden Jokowi.

Pesan untuk milenial juga disampaikan Duta Baca Indonesia Najwa Shihab. Milenial, menurut Najwa harus berani menjadi agen perdamaian dengan banyak membaca dan berani mengambil keputusan.

Putri dari Quraish Shihab ini menyebut saat ini pendidikan dasar di Indonesia memang sudah berhasil mencapai 94 persen. Sayangnya, angka itu masih harus ditingkatkan untuk taraf sekolah menengah sampai perguruan tinggi.

Hal ini tercermin dari sejumlah riset soal rendahnya minat baca di Indonesia. Najwa pun mengajak 100 anak muda dari seluruh Indonesia yang terpilih dalam ajang ‘Millenial Movement’ dari Maarif Institute untuk mulai rajin membaca agar bisa menjadi agen perdamaian pada masa depan.
Najwa Shihab. TEMPO/Nita Dian
“Coba dibayangkan ketika usia kemerdekaan Indonesia sudah mencapai 100 tahun. Saya berharap anak-anak muda di Indonesia sudah bisa menguasai 3 isu penting yakni anti korupsi, toleransi, dan ketiga adalah partisipasi,” kata Najwa di Hotel Aryaduta Jakarta, Sabtu 10 November 2018.

Najwa menilai anak muda Indonesia masih mengalami keraguan untuk bersikap, namun di sisi lain juga terlalu menggebu-gebu mengutarakan pilihan. Najwa juga menilai, minat baca anak muda Indonesia masih rendah karena waktu dihabiskan lewat media sosial dan untuk online.

“Membaca itu luar biasa, dan membuat kita tidak jadi bangsa kelas teri. Membaca memiliki daya imajinasi, dan itu luar biasa, itu membuat kita punya keluasan hati, tidak mudah diprovokasi. Dan membaca juga membuat kita tidak mudah menjadi orang yang menghakimi,” terang Najwa.

Alumnus Fakultas Hukum Universitas Indonesia ini menyebut, pribadi yang gemar membaca adalah orang yang sabar karena dia akan menunda mengambil kesimpulan sampai halaman terakhir. Orang yang suka membaca, tidak takut pada perbedaan sebab pribadi yang gemar membaca akan menemukan dunia lain dalam lembaran kertas.
buku cerita (pixabay.com)
“Saya rasa banyak orang kehilangan sensasi membaca, namun kalau kita jatuh cinta pada membaca, seperti orang jatuh cinta, dia akan melakukan apapun untuk menemukan kecintaan dan melakukan apapun untuk merawat cintanya. Karena kalau cinta tidak dirawat itu bisa diambil orang. Maka kita pun harus memperlakukan buku dengan seperti itu,” ungkap Najwa disambut riuh suara peserta Millenial Movement.

Dia pun menjelaskan, terkait tiga isu penting di atas perlu menjadi perhatian generasi milenial. Najwa menilai, isu korupsi semakin hari terasa semakin umum. Kondisi ini bisa menjadi sangat berbahaya, karena korupsi menjadi isu yang terlalu sering.

“Ketika anak muda melihat korupsi adalah hal yang biasa, dan tidak apa-apa, apalagi ratusan pejabat terkena, sudah masuk penjara pun tetap bisa hidup mewah, itu kondisi berbahaya,” kata Najwa.

Dia juga menilai, kondisi toleransi di Indonesia semakin memprihatinkan seiring dengan banyaknya riset yang menyebut soal radikalisme telah menjangkit dari tingkat guru sampai anak SD. Misalnya saja, anak-anak SD mudah percaya bahwa mereka tidak boleh bergaul dengan orang-orang yang berbeda agama.

Baca juga: Hari Pahlawan 2018, Begini Gaya Jokowi Mengenang Para Pejuang

“Anak-anak muda ini harus berani bersikap lewat proses yang matang, dan jangan mau dijadikan bala tantara, atau serdadu hanya untuk kelompok yang punya kepentingan tertentu. Kalian harus berani bersikap dan terlibat, bergabung lewat komunitas, lewat yayasan, dan banyak hal. Apalagi sekarang dengan teknologi semua dimungkinkan,” ungkap Najwa.

Baca juga: Apa Ciri Pahlawan Masa Kini? Tilik Kata Maudy Ayunda

Berita terkait

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

16 menit lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

2 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

3 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

3 jam lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

4 jam lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

4 jam lalu

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

Presiden Jokowi nge-prank jurnalis yang sudah menuggu sekitar setengah jam untuk sesi wawancara cegat atau doorstop.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

5 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

5 jam lalu

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

PLN mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di tanah air

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

6 jam lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

7 jam lalu

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

Pengajuan nama Budi Gunawan oleh Jokowi, kata narasumber yang sama, bertujuan untuk meluluhkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.

Baca Selengkapnya