Waspada Orang tua, Semakin Banyak Anak yang Alami Diabetes

Kamis, 15 November 2018 17:00 WIB

ilustrasi anak (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Diabetes tidak hanya mengintai orang dewasa, tapi juga anak. Fulki Baharudin Prihandoko mulanya tak mengeluhkan apa pun. Namun, saat dia duduk di bangku kelas II sekolah dasar, Uki (nama panggilannya) kini kelas IX di sebuah sekolah menengah pertamapunya luka yang tak kunjung sembuh. "Semakin hari, Uki mengalami gejala yang tak biasa, seperti ngompol saat malam hari, rambut rontok, badan lemas, hingga berat badan turun drastis," kata Aisyah Rahmah, ibu Uki yang langsung membawa anaknya ke rumah sakit.

Baca: Ramuan Herbal Ini Dipercaya Bisa Membantu Penderita Diabetes

Dari hasil tes laboratorium, kata Aisyah, kadar gula darah puasanya mencapai 750 mg/dl kadar gula darah normal semestinya di bawah 150 mg/dl. Kadar HbA1c (kadar gula tiga bulanan) Uki mencapai 17,6. Idealnya di bawah 5,7. Saat itu juga Uki menjalani rawat inap.

Uki ternyata mengidap diabetes melitus (DM) tipe 1 dengan pankreas yang tidak cukup memproduksi insulin. "Penyebab DM tipe 1 adalah interaksi dari banyak faktor, antara lain kecenderungan genetik, faktor lingkungan, sistem imun, dan gangguan sel B pankreas," kata Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Aman Bhakti Pulungan, di Jakarta, dalam acara konferensi pers Hari Diabetes Sedunia 2018 di Kementerian Kesehatan, pekan lalu. Hari Diabetes Sedunia jatuh pada hari ini.

ilustrasi diabetes (pixabay.com)

Orang tua Uki sudah bisa mengendalikan kadar gula anaknya dengan cara mengatur makanan, melakukan cek gula darah rutin, dan mengajari Uki menyuntikkan insulin sendiri, tapi masih banyak pengidap diabetes tipe 1 dan tipe 2 lain yang tak bisa mengelolanya. "Uki selalu membawa insulin di dalam tasnya, bangun tidur cek gula darah, dan suntik insulin sebelum makan. Ia juga membawa buku catatan perkembangan kadar gula," ujar Aisyah. "Kita lihat sendiri anaknya juga sehat-sehat saja."

Diabetes atau penyakit kencing manis adalah gangguan metabolisme yang timbul akibat peningkatan kadar gula darah di atas nilai normal yang berlangsung secara kronis. Hal itu disebabkan adanya gangguan pada hormon insulin yang dihasilkan kelenjar pankreas. Insulin berfungsi mengatur penggunaan glukosa oleh otot, lemak, atau sel-sel lain di tubuh.

Advertising
Advertising

Data IDAI mencatat bahwa angka diabetes pada anak usia 0-18 tahun melonjak 700 persen dalam 10 tahun terakhir. Sedangkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menunjukkan angka kejadian faktor risiko DM tipe 2 (karena gaya hidup) mencapai 18,8 persen pada anak 5-12 tahun yang kelebihan berat badan.

Baca: Mengontrol Gula Darah Penderita Diabetes dengan Bahan Herbal Ini

Dalam data Federasi Internasional Diabetes (IDF) Atlas 2017, jumlah penderita diabetes secara keseluruhan di Indonesia telah mencapai 10,3 juta orang, dan akan meningkat menjadi 16,7 juta pada 2045. Penyakit ini menjadi penyebab utama kematian kesembilan di dunia.

<!--more-->

Menurut Aman, diabetes kerap dianggap sebagai penyakit orang dewasa. Padahal diabetes juga dapat terjadi pada anak-anak dan remaja, khususnya DM tipe 1. Fakta lain menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kasus DM tipe 2 pada anak dengan faktor risiko obesitas serta riwayat DM tipe 2 di keluarga.

Baca: Bukan Keturunan, Ini Faktor Utama Penyebab Diabetes pada Anak

Berbeda dengan DM tipe 1, kata Aman, DM tipe 2 sangat berkaitan erat dengan gaya hidup tidak sehat, seperti berat badan berlebih, obesitas, kurang aktivitas fisik, hipertensi, dislipidemia, diet tidak sehat atau tidak seimbang, serta merokok. "Maka dari itu diperlukan makan makanan yang sehat, kurangi minuman manis dan bersoda, aktif berolahraga setidaknya 30 menit dalam satu hari, serta batasi waktu penggunaan gadget," ucap Aman.

Untuk diabetes tipe 1, terdapat 1.213 kasus sejak September 2009 hingga September 2018 di kota-kota besar, seperti di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sumatera Selatan. Adapun pengumpulan data jumlah kasus DM tipe 2 pada anak belum dilakukan secara luas. Jumlah pasien dengan DM tipe 2 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo tercatat sebanyak lima pasien pada 2014-2018.

Front Page Cantik. Penangkal Diabetes. shutterstock.com

"DM tipe 1 tak dapat dicegah, dan siapa pun dapat mengalaminya," kata Aman. Di Indonesia, Aman melanjutkan, DM tipe 1 pertama kali didiagnosis paling banyak dialami anak kelompok usia 10-14 tahun dengan 403 kasus, kelompok usia 5-9 tahun 275 kasus, kelompok usia kurang dari 5 tahun 146 kasus, dan paling sedikit adalah usia di atas 15 tahun dengan 25 kasus.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan, Cut Putri Arianie, mengatakan diabetes merupakan penyakit tidak menular yang tak dapat disembuhkan. Namun dengan kontrol metabolik yang baik, anak dapat tumbuh dan berkembang layaknya anak sehat lain.

Baca: Penderita Diabetes Juga Alami Hipoglikemia, Apa Itu?

Kontrol metabolik yang dimaksud, kata Arianie, adalah mengupayakan kadar gula darah dalam batas normal atau mendekati nilai normal tanpa menyebabkan anak malah menjadi kekurangan glukosa dalam darah. "Untuk pengelolaannya antara lain dapat dilakukan dengan cara pemberian tata laksana yang sesuai, baik insulin maupun obat-obatan, pengaturan makan, olahraga, edukasi, serta pemantauan gula darah secara mandiri," ujarnya.

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

20 jam lalu

Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

Contoh gangguan mitokondria termasuk penyakit mitokondria, gangguan neurodegeneratif, dan gangguan metabolik.

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

1 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

2 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

2 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

2 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

2 hari lalu

3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

Fenomena beban emosional yang dipikul oleh anak perempuan tertua alias anak sulung perempuan di banyak keluarga, sejak mereka masih kecil.

Baca Selengkapnya

Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

2 hari lalu

Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

Sindrom putri sulung adalah beban yang dirasakan oleh anak sulung perempuan untuk berperan sebagai orang tua ketiga bagi saudara-saudaranya.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

3 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

6 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya