Intip Gaya Belajar Sekolah Sungai di Yogyakarta

Senin, 26 November 2018 14:30 WIB

Suasana kegiatan Sekolah Sungai di Kali Winongo Yogyakarta yang diinisasi komunitas Project Child Indonesia sejak 2011. Tempo/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Belajar bisa dilakukan di mana saja. Ada anak-anak murid Indonesia yang belajar di tengah hutan, ada pula sekolah yang dibuat di pinggiran sungai. Gerakan Semua Murid Semua Guru (SMSD), komunitas nasional yang berfokus pada isu pendidikan, menyambangi Sekolah Sungai yang berada di tepian Kali Winongo Yogya Jumat sore 23 November 2018.

Baca: Atlet Difabel Ingatkan Pentingnya Sekolah Khusus buat Disabilitas

Sekolah Sungai di tepian Kali Winongo itu digagas kelompok relawan dari Project Child Indonesia sejak 2011, lalu pada tahun 2014 dan 2015 disusul dengan lahirnya Sekolah Sungai di tepi Kali Code dan Gajah Wong Yogya.

Sekolah sungai ini sejenis kegiatan yang dilakukan untuk menghimpun anak-anak yang tinggal di bantaran sungai, dari jenjang taman kanak-kanak sampai sekolah menengah pertama. Pola pembelajaran bukan dari guru kepada murid, namun berdasar usulan murid yang difasilitasi guru.

Suasana kegiatan Sekolah Sungai di Kali Winongo Yogya yang diinisasi komunitas Project Child Indonesia sejak 2011. Tempo/Pribadi Wicaksono

Di Sekolah Sungai, anak-anak ini diajak belajar bersama pengetahuan tentang berbagai isu seputar kesehatan dan lingkungan. Pembelajaran dilakukan dialogis, lewat cara sederhana yang mudah dicerna dengan bahasa keseharian mereka. Misalnya melalui komik, menulis cerita tentang lingkungan, dan juga permainan menghibur.

Pembelajaran dilakukan dalam jangka waktu tertentu. Contohnya, dalam waktu enam bulan, anak-anak diajak menggarap proyek buku tentang gambaran lingkungan mereka di bantaran sungai.

Advertising
Advertising

Sekolah Sungai itu diselenggarakan sepekan sekali di luar jam sekolah dan mengambil lokasi belajar biasanya di balai rukun warga. Satu sekolah sungai biasanya ditangani sekitar 10 relawan, yang berasal dari kalangan mahasiswa yang sedang belajar di Yogya.

Baca: Ibu Ini Dilarang Temui Anaknya di Sekolah Selama 1 Tahun, Kenapa?

Total ada 90 relawan Project Child yang menangani sekolah sungai dan juga menangani proyek air minum sehat yang mereka rintis di 30 sekolah formal Yogya. Hingga saat ini sudah ada 180 murid yang mengikuti Sekolah Sungai di Yogya. Mereka tersebar di tiga sekolah sungai. "Setiap pertemuan, anak-anak selalu kami tawarkan dulu mau belajar apa, kemudian kami cari bentuk pembelajarannya," ujar Direktur Kerjasama Project Child Indonesia Muhammad Abie Zaidannas saat ditemui Tempo.

<!--more-->

Abi menuturkan fokus pembelajaran di tiap sekolah sungai berbeda. Jika di tepi Kali Winongo fokusnya soal literasi lingkungan dan kesehatan, maka sekolah sungai di tepi Kali Code fokusnya soal pariwisata dan lingkungan. Untuk sekolah sungai di tepi Kali Gajah Wong berfokus sama dengan Kali Winongo, soal kesehatan dan lingkungan.

Baca: Potret Anak Sekolah di Ujung Barat Tanah Borneo

Perbedaan fokus pembelajaran di tiap sekolah sungai ini sesuai minat yang digemari anak-anak peserta sekolah sungai itu. Di tepi Kali Gadjah Wong misalnya, karena lokasi sungai di tengah Kota Yogya, anak-anaknya tertarik belajar seputar lingkungan. Mulai tentang tanaman hidroponik dan pembuatan kompos. Di Kali Code, murid sekolah sungai ingin fokus di bidang wisata karena sering melihat sungai itu untuk atraksi warga. Sekolah sungai di Kali Winongo lain lagi. Anak-anak sekolah Kali Winogo rata-rata pulang sekolah ikut membantu kerja orang tuanya di sektor informal sehingga kebanyakan tak punya cukup waktu belajar dan mereka berminat memperbanyak pemahaman bidang literasi itu.

Penggagas Gerakan Semua Murid Semua Guru, Najelaa Shihab sangat mengapresiasi dengan sekolah sungai yang digarap Project Child itu. Menurutnya sekolah sungai telah menjadi gerakan yang sangat berdaya meskipun perintisannya baru dilakukan kurang dari 10 tahun.

Dari sekolah sungai itu Najelaa menuturkan ada kunci penting yang dipelajari, yakni soal pentingnya kolaborasi dalam membangun sistem pendidikan ke arah lebih bajk. Ada kerjasama dan kolaborasi nyata dari gerakan sekolah sungai karena melibatkan publik, donatur luar negeri sampai masyarakat sekitar. "Perlu diingat, meski sekolah sungai di Yogya ini berada di tiga pinggiran sungai, ternyata tiap sekolah punya kondisi berbeda, tantangan dan strategi menghadapinya saling berbeda," ujarnya.

Suasana kegiatan Sekolah Sungai di Kali Winongo Yogya yang diinisasi komunitas Project Child Indonesia sejak 2011. Tempo/Pribadi Wicaksono

Najelaa mengaku kagum melihat sekolah sungai itu dilakukan di Yogyakarta. Persoalan sosial di pinggiran sungai bukan hanya di Yogyakarta, tapi juga terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Hal ini menjadi pembelajaran bagi gerakan Semua Murid Semua Guru untuk bergerak menghadapi kondisi di daerah masing-masing.

Baca: Guru di Yaman Ubah Rumah Jadi Sekolah untuk Ratusan Anak-anak

Najelaa menuturkan hingga saat ini jaringan Semua Murid Semua Guru sudah ada 446 komunitas dan organisasi. Gerakan ini akan terus mendorong terjadinya kolaborasi untuk memajukan dunia pendidikan. Gerakan SMSD membentuk jejaring yang menghubungkan sejumlah komunitas pemerhati pendidikan untuk berkolaborasi. Gerakan yang diinisiasi Najelaa Shihab sejak 2016 ini disebut sebagai jaringan publik berdaya yang belajar, bergerak dan bermakna secara bersama. "Kalau kita ingin perubahan pendidikan ke arah yang semakin baik. Aksesnya semakin bagus kualitasnya semakin meningkat kesetaraannya semakin merata, maka cara yang paling efektif untuk mewujudkannya adalah dengan berkolaborasi," kata Najelaa.

Berita terkait

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

1 hari lalu

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

Guru dan staf pengajar di Tennessee, Amerika Serikat dibolehkan bawa senjata api ke sekolah dan kampus. Begini aturannya.

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

1 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

1 hari lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

1 hari lalu

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

2 hari lalu

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

Perubahan iklim telah berkontribusi pada gelombang panas yang semakin sering, semakin buruk dan semakin panjang selama musim panas di Bangladesh.

Baca Selengkapnya

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

2 hari lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

3 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

4 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

4 hari lalu

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

5 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya