Punya Suami yang Terbiasa Makan Cepat, Lee Min Jung Syok

Reporter

Bisnis.com

Editor

Mitra Tarigan

Senin, 26 November 2018 15:45 WIB

Lee Min-jung. AP/Ahn Young-joon

TEMPO.CO, Jakarta - Pemeran Ha Jae-kyung dalam drama Korea 'Boys Over Flower', Lee Min Jung mengatakan dirinya sempat syok dengan kebiasaan sang suami, aktor Lee Byung Hun. Lee Min Jung mengatakan di sempat syok dan kecewa karena kebiasaan makan cepat yang dilakukan suaminya.

"Saya suka makan makanan perlahan, tetapi suami saya makan sangat cepat. Ketika kami masih pengantin baru, jika saya lambat dalam mengatur meja, dia akan menyelesaikan makanannya dalam lima menit sebelum saya bahkan bisa menyelesaikan (menata) lauk pauk," tutur Lee Min Jung saat menjadi MC spesial di acara SBS “My Ugly Duckling,” seperti yang dikutip Soompi.

Baca: Kelly Tandiono Pernah Tak Makan Demi Berat Badannya Turun

Lee Min Jung mengatakan sang suami akan menghabiskan nasi sebelum dia sempat menaruh sup buatannya di atas meja. "Dia memiliki mulut yang besar sehingga dia bisa memasukkan banyak [makanan] sekaligus. Dia menghabiskan nasi saat aku meletakkan sup [di meja makan]. Saya benar-benar terkejut pada waktu itu," ungkap aktris cantik berumur 35 tersebut.

Lee Min Jung menikah dengan Lee Byung Hun pada 10 Agustus 2013 setelah kembali bersama pada 2012. Keduanya kini telah menjadi orang tua dengan lahirnya anak laki-laki mereka, Lee Joon Hoo pada 31 Maret 2015. Sang suami, Lee Byung Hun awal tahun ini sukses berperan dalam drama 'Mr. Sunshine'. Sedangkan, Lee Min Jung akan berperan dalam drama mingguan yang akan tayang di SBS dengan judul 'Fates and Furies'.

Orang tua selalu mengajarkan kita untuk makan dengan perlahan. Simak alasan sebaiknya seseorang tidak makan dengan cepat. Pertama, penelitian menemukan bahwa makan dengan cepat dapat meningkatkan risiko menjadi obesitas atau mengembangkan sindrom metabolik.

Baca: Meski Sibuk, Jangan Lupa Makan Bersama Keluarga, Ini 5 Manfaatnya

Kedua, Anda harus makan perlahan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan karena semakin cepat Anda makan, semakin besar kemungkinan Anda untuk makan berlebihan. Ketiga, makan dengan cepat dapat menyebabkan fluktuasi kadar gula darah secara tiba-tiba dan yang dapat menyebabkan resistensi insulin.

<!--more-->

Advertising
Advertising

Sebuah studi dilakukan oleh tim ilmuwan dari Universitas Hiroshima di Jepang. Untuk penelitian tersebut peneliti telah mempertimbangkan 642 pria dan 441 wanita dengan usia rata-rata berusia 51,2 tahun. Tak satu pun dari mereka memiliki sindrom metabolik pada awal penelitian tahun 2008. Peserta dibagi menjadi tiga kategori berdasarkan kecepatan makan yang biasa mereka lakukan : lambat, normal atau cepat.

Baca: Mengintip Kepribadian Seseorang Berdasarkan Cara Makan

Selama lima tahun penelitian, para peneliti menemukan bahwa mereka yang makan cepat lebih mungkin (11,6 persen) mengalami sindrom metabolik daripada mereka yang makan dengan kecepatan normal. (6,5 persen) dan yang makan lambat (2,3 persen).

Sindrom metabolik mengacu pada sekelompok masalah kesehatan atau kondisi yang dapat menyebabkan diabetes, obesitas atau penyakit jantung. Tim menyimpulkan bahwa makan cepat dikaitkan dengan faktor-faktor seperti kenaikan berat badan tidak sehat, tekanan darah tinggi dan kadar glukosa darah yang tidak stabil.

Baca: Waspada Pilih Makanan, Gangguan Tidur dan Radang Sendi Mengintai

Menurut penelitian, ketika Anda meluangkan waktu untuk mengunyah dan menelannya dengan benar, otak Anda memberi waktu untuk memproses perasaan kenyang yang mungkin memberi sinyal Anda untuk berhenti makan lebih awal dan mencegah makan berlebihan

Berita terkait

Istirahat Tak Sekadar Bersantai, Apa Itu Rest Day?

5 jam lalu

Istirahat Tak Sekadar Bersantai, Apa Itu Rest Day?

Kebugaran dan kesehatan tubuh tak hanya soal olahraga rutin, tapi juga istirahat yang tepat

Baca Selengkapnya

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

2 hari lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

7 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

8 hari lalu

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

Jaksa menuntut pria yang masuk ke rumah mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan menyerang suaminya dengan palu harus menjalani hukuman 40 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

13 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

15 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

15 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

23 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

24 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

24 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya