Emosi Keluarga Tidak Stabil, Hambat Tim DVI Identifikasi Korban

Reporter

Bisnis.com

Editor

Mitra Tarigan

Kamis, 29 November 2018 14:43 WIB

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Hambatan dan kendala dalam proses identifikasi korban bencana massal biasanya terjadi pada pengumpulan data antemortem. Hal tersebut diungkapkan dokter Oktaviana Safitry dalam acara Seminar Awam dan Media "Info Sehat FKUI untuk Anda" di Ruang Senat Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis 29 November 2018. Idhoen, sapaan akrabnya, sudah menjadi bagian dari tim forensik Disaster Victim Identification (DVI) sejak 2002.

Baca: Posko Korban Lion Air JT 610 di Pangkalpinang Ditutup Hari Ini

"Kesulitannya karena konsep identifikasi korban itu perbandingan (antara data postmortem dan antemortem). Jadi, kalau kita tidak bisa menemukan bandingannya, (korban) jadi tidak bisa diidentifikasi," tuturnya.

Idhoen menyampaikan keahlian tim forensik Indonesia sebenarnya sudah mumpuni untuk mengidentifikasi data postmortem. "Jadi untuk pemeriksaan jenazah untuk data postmortem itu sudah oke. Selain itu, untuk pemeriksaan gigi, ahli ontodologi forensik sudah banyak juga sekarang. Ambil sidik jari, Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) kita juga sudah jago-jago, untuk DNA juga kita sudah punya laboratorium sendiri," ujarnya.

Namun, yang masih menjadi masalah saat ini adalah pengumpulan data antemortem korban. Data antemortem adalah data-data fisik khusus yang dimiliki korban semasa hidup. Data ini bisa berupa pakaian, aksesoris atau barang-barang yang melekat di tubuh korban untuk terakhir kalinya, barang bawaan, tanda lahir, tato, bekas luka atau operasi, cacat tubuh, foto diri berat dan tinggi badan serta sampel DNA. Data antemortem biasanya didapatkan dari pihak keluarga korban ataupun instansi tempat korban bekerja. Ardhian melanjutkan pendataan untuk data postmortem korban bencana massal biasanya lebih mudah untuk dilakukan.

Idhoen mengungkapkan pengumpulan data antemortem korban terkadang terlambat karena terhambat kondisi psikis keluarga. Dia bercerita pengalamannya menghubungi keluarga korban pesawat jatuh melalui telepon karena yang bersangkutan berada di luar Jakarta. Namun, keluarga yang dihubungi langsung menangis sebelum diberi penjelasan dan permintaan data korban, sehingga dirinya pun harus menunggu mereka hingga tenang.

Baca: Jenazah Warga Italia Korban Lion Air Akan Dikremasi di Indonesia

Advertising
Advertising

Ada pula keluarga korban yang tidak percaya jika anggota keluarganya menjadi korban bencana massal. Padahal, data antemortem sangat penting untuk kelengkapan data agar jenazah bisa cepat diidentifikasi.

Berita terkait

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

1 hari lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya

Cerita Sepupu saat Memandikan Jenazah Brigadir RA

1 hari lalu

Cerita Sepupu saat Memandikan Jenazah Brigadir RA

Sepupu Brigadir Ridhal Ali Tomi (Brigadir RA), Rudi Dagong, bercerita saat dia memeriksa jenazah hingga memandikannya

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

5 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

9 hari lalu

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

12 hari lalu

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

Hari Kartini merupakan momentum refleksi masih banyak persoalan terkait perempuan dan anak. Ini harapan sosiolog.

Baca Selengkapnya

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

12 hari lalu

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

Simak tips meningkatkan semangat bekerja setelah libur lebaran agar kamu lebih fresh.

Baca Selengkapnya

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

16 hari lalu

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

Kebanyakan perusahaan memerlukan kombinasi hardskill dan softskill yang baik untuk berkarier di dunia kerja. Ini tips cari kerja lewat LinkedIn.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

16 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

FBI Buka Penyelidikan Kriminal atas Runtuhnya Jembatan Baltimore

17 hari lalu

FBI Buka Penyelidikan Kriminal atas Runtuhnya Jembatan Baltimore

FBI mengatakan pada Senin pihaknya membuka penyelidikan kriminal atas runtuhnya jembatan Baltimore

Baca Selengkapnya

Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

19 hari lalu

Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

Perwakilan keluarga dua WNI yang tewas dalam kebakaran apartemen di Distrik Kowloon telah tiba di Hong Kong untuk mengurus pemulangan jenazah.

Baca Selengkapnya