12 Jam Genting dalam Menangani Pasien Serangan Jantung Akut

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Minggu, 9 Desember 2018 16:45 WIB

Ilustrasi serangan jantung (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit jantung koroner (PJK) dinilai sebagai penyebab kematian terbesar di dunia, untuk itu, penanangan darurat pada pasien serangan jantung akut sangat penting guna mencegah kematian, terutama 12 jam setelah terjadinya serangan.

Baca: Awas, Tidur Terlalu Lama Berisiko Sakit Jantung dan Kematian

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Rumah Sakit Jantung Diagram Siloam Hospitals Group, Barri Fahmi, mengatakan serangan jantung dapat dikenali dari gejala yang khas. Menurutnya, ada tiga ciri khas gejala tersebut, yakni sifat rasa nyerinya seperti ditekan, ditindih atau rasa seperti dihantam benda tumpul. “Bukan seperti ditusuk-tusuk atau disayat. Serta, durasi nyeri pun berlangsung selama 15 menit hingga 20 menit,” katanya melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Ahad 9 Desember 2018.

Kedua, pencetusnya diantaranya adalah stres emosional atau kelelahan fisik. Namun, serangan jantung kerap tidak menunjukkan gejala khas pada beberapa orang, terutama pada perempuan, usia lanjut, dan penderita diabetes. Hal itu disebabkan adanya neuropati diabetik yang dapat merusak saraf mengatur kerja jantung. "Tak heran apabila serangan jantung pada penderita diabetes disebut dengan serangan silent,” lanjutnya.

Untuk lebih mengidentifikasi terjadinya serangan jantung, diperlukan pula hasil pola gambaran elektrokardiografi (EKG) yang jelas, hasil laboratorium seperti enzim jantung yang spesifik, serta pemeriksaan lain yang menunjang (ekokardiografi dan atau kateterisasi jantung).

Serangan jantung disebabkan oleh mendadak hilangnya aliran darah ke pembuluh darah jantung, dikenal juga dengan nama pembuluh darah koroner, karena terjadi mendadak dan menyebabkan kerusakan yang dahsyat pada otot jantung. “Maka diperlukan tindakan segera untuk membuka sumbatan pada pembuluh darah koroner. Tindakan tersebut dikenal dengan nama Primary Percutaneous Coronary Intervention atau PPCI," katanya.

Advertising
Advertising

Menurut Barri, PPCI adalah tindakan minimal invasif yang harus dilakukan segera dalam waktu kurang dari 12 jam sejak terjadinya serangan jantung. Tindakan ini dilakukan di ruang kateterisasi oleh dokter jantung konsultan intervensi dan didukung oleh tim perawat yang berpengalaman.

PPCI menggunakan bius lokal dan biasanya dilakukan melalui pembuluh darah di pergelangan tangan atau paha. Pasien sadar penuh selama prosedur dan bisa berkomunikasi dengan dokter setiap saat. Segera setelah ditemukan adanya sumbatan pada pembuluh darah koroner, dokter akan memasang stent atau ring. "Durasi dari tindakan ini berkisar 1 jam hingga 2 jam, tergantung dari beratnya sumbatan yang ditemukan. Setelah dilakukan pemasangan stent atau ring, pasien akan dirawat di ruang Intensive Cardiac Care Unit (ICCU) untuk pemantauan lebih lanjut. Jika tidak ada penyulit atau komplikasi biasanya pasien bisa pulang dalam waktu empat hingga lima hari," ujar Barri.

Baca: Meski Ringan, Aktivitas Ini Bisa Turunkan Risiko Penyakit Jantung

Pada, Rabu 5 Desember 2018 lalu Rumah Sakit Jantung Diagram (Siloam Hospitals Group) Cinere, Depok memperkenalkan tindakan Primary Percutaneous Coronary Intervention (PPCI) sebagai tindakan membuka sumbatan pada pembuluh darah koroner. Sementara Jeffrey Wirianta, selaku Interventional Cardiologist mengatakan pihaknya terus melakukan sosialisasi sebagai upaya untuk melayani pelayanan BPJS terhadap penyakit jantung di antaranya di komunitas, perkumpulan olahraga, hingga perkumpulan lansia.

Berita terkait

Manfaat Latihan Burpee, Apa Saja?

5 jam lalu

Manfaat Latihan Burpee, Apa Saja?

Latihan burpee menggabungkan beberapa gerakan berbeda yang dilakukan berturut-turut, yaitu melompat, jongkok, posisi plank, dan push-up

Baca Selengkapnya

Frank Sinatra Berpulang 26 Tahun Lalu, Ini 5 Lagu Populernya Salah Satunya Jadi OST Squid Game

2 hari lalu

Frank Sinatra Berpulang 26 Tahun Lalu, Ini 5 Lagu Populernya Salah Satunya Jadi OST Squid Game

Salah satu lagu Frank Sinatra menjadi soundtrack atau OST serial populer asal Korea Selatan, Squid Game. Ini lagu top lainnya.

Baca Selengkapnya

Ciptakan Sistem Deteksi Kardiovaskular, Peneliti Indonesia Sabet Penghargaan University of Manchester

2 hari lalu

Ciptakan Sistem Deteksi Kardiovaskular, Peneliti Indonesia Sabet Penghargaan University of Manchester

Peneliti dari Indonesia mengembangkan alat deteksi penyakit kardiovaskular. Cocok dipakai untuk tenaga medis di daerah pedesaan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

3 hari lalu

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

YLKI menilai langkah Presiden Jokowi menghapus pembagian kelas BPJS Kesehatan hanya akan menguntungkan perusahaan asuransi swasta.

Baca Selengkapnya

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

3 hari lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya

Perkosa Bayi Berusia 5 Hari, Pria Brasil Dibekuk Polisi

3 hari lalu

Perkosa Bayi Berusia 5 Hari, Pria Brasil Dibekuk Polisi

Selain kasus bayi diperkosa, pria Brasil ini juga sedang menghadapi penyelidikan atas percobaan pemerkosaan terhadap seorang remaja

Baca Selengkapnya

Mitos Terkait Serangan Jantung saat Berolahraga dan Faktanya

5 hari lalu

Mitos Terkait Serangan Jantung saat Berolahraga dan Faktanya

Ada sejumlah mitos seputar serangan jantung saat berolahraga yang sebenarnya keliru. Dokter jantung menjelaskan faktanya.

Baca Selengkapnya

Cegah Serangan Jantung dengan Cek Denyut Nadi saat Berolahraga

5 hari lalu

Cegah Serangan Jantung dengan Cek Denyut Nadi saat Berolahraga

Orang yang berolahraga harus memperhatikan denyut nadi agar terhindar dari serangan jantung mendadak. Berikut rumusnya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Hapus Kelas BPJS Kesehatan, Nilai Iuran belum Ditentukan

5 hari lalu

Jokowi Hapus Kelas BPJS Kesehatan, Nilai Iuran belum Ditentukan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghapus pembagian kelas rawat inap BPJS Kesehatan. Nilai iuran yang baru belum ditentukan.

Baca Selengkapnya

Ciri Orang Berisiko Terkena Serangan Jantung, Sering Pingsan Hingga Nyeri Dada

5 hari lalu

Ciri Orang Berisiko Terkena Serangan Jantung, Sering Pingsan Hingga Nyeri Dada

sejumlah ciri fisik yang perlu diwaspadai seseorang yang berisiko terkena serangan jantung mendadak saat beraktivitas berat seperti olahraga.

Baca Selengkapnya