Petugas Posyandu memberikan vaksin polio pada anak di Cipageran, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 8 Maret 2016. Pencanangan Pekan Imunisasi Nasional Polio 2016 dilaksanakan mulai tanggal 8 Maret sampai 15 Maret 2016. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang profesor kesehatan internasional di Institut Karolinska, Hans Rosling, menjelaskan bahwa hanya sebagian kecil dari ahli kesehatan yang memahami tentang dampak positif imunisasi. Di Forum Ekonomi Dunia pada 25 Januari 2018, ia mengatakan bahwa imunisasi adalah salah satu inovasi ilmiah medis yang sangat luar biasa.
Imunisasi dipercaya telah berkontribusi besar untuk mencegah kematian, khususnya pada anak balita. Selain itu, imunisasi juga dapat berkontribusi untuk meningkatkan angka harapan hidup dan pertumbuhan ekonomi secara dtrastis.
Sejumlah pelajar berpose, memperlihatkan lengannya usai mendapatkan Imunisasi Campak di sekolah dasar negeri 03 Karanganyar, Sukoharjo, Jawa Tengah, 3 Agustus 2017. Pemerintah lewat Kementerian Kesehatan secara serentak melakukan Kampanye dan pemberian imunisasi MR kepada anak usia sembilan bulan hingga 15 tahun sebagai komitmen global untuk membasmi virus campak rubella yang bisa memicu kecacatan dan kematian pada anak. Tempo/Bram Selo Agung
Seorang dokter spesialis anak, Dr. Fx. Wikan Indrarto merangkum dalam sebuah blog bahwa setiap US$ 1 atau setara dengan Rp 14 ribu yang diinvestasikan untuk imunisasi, dapat kembali sekitar 16 kali lipat dalam bentuk penghematan biaya perawatan kesehatan. Selain itu, imunisasi juga dapat meningkatkan produktivitas ekonomi di negara berpenghasilan rendah dan menengah pada periode 2011-2020.
Sayangnya, peningkatan cakupan imunisasi secara global sejak 2010 hanya berhenti di angka 1 persen. Bukan hanya campak, namun ini berlaku untuk semua penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin.
Selama beberapa dekade terakhir, 1,5 juta anak di seluruh dunia meninggal setiap tahun karena penyakit infeksi yang sebenarnya dapat dicegah oleh vaksin. Pada 2017 yang lalu, terdapat 25 negara yang melaporkan terjadinya penurunan cakupan imunisasi sejak 2010. Hal ini disebabkan lantaran rantai penyimpanan dingin yang belum memadai dan mitos yang beredar tentang vaksin. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk menyebarluaskan manfaat dari melakukan imunisasi.
Dr. Flavia Bustreo, Asisten Direktur Jenderal WHO, menyampaikan tentang lima fakta kunci tentang imunisasi.
1. Imunisasi adalah cara teraman untuk melindungi terhadap penyakit menular. 2. Mendapatkan vaksinasi terbaru akan selalu lebih baik, termasuk untuk anak di wilayah dengan risiko penyakit infeksi rendah. 3. Vaksin kombinasi termasuk aman dan bermanfaat. 4. Autisme tidak disebabkan oleh suntik vaksin. 5. Penghentian vaksinasi akan menyebabkan penyakit mematikan kembali.
Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?
2 hari lalu
Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?
Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?