Jeda 2 Jam antara Makan Malam dan Tidur, Tak Selalu Sehat

Reporter

Tempo.co

Editor

Diko Oktara

Jumat, 25 Januari 2019 19:15 WIB

ilustrasi dinner (makan malam) (pixabay.com).jpg

TEMPO.CO, Jakarta - Memberikan jeda sekitar dua jam di antara waktu makan malam dan tidur ternyata tak selalu bermanfaat untuk kesehatan Anda. Sejumlah orang percaya makan sesaat sebelum tidur dapat berdampak buruk secara jangka panjang pada kesehatan Anda seperti peningkatan risiko kanker. Di Jepang, masyarakat disarankan untuk memberikan jeda dua jam di antara makan malam dan tidur, setidaknya tiga kali seminggu.

Namun, para peneliti dari Okayama University di Jepang tampaknya menolak pernyataan ini. Mereka menyatakan menyisakan dua celah antara waktu makan terakhir Anda dan waktu tidur Anda tidak mempengaruhi kadar glukosa darah Anda. Hal ini diterbitkan di jurnal BMJ Nutrition, Prevention & Health.

Baca: Takaran Asupan Gula, Garam, dan Lemak yang Tepat dalam Sehari

Para peneliti menemukan faktor gaya hidup lain seperti tekanan darah, aktivitas fisik, dan minum berlebihan memiliki dampak lebih signifikan pada kadar glukosa darah. Para peneliti mengatakan studi ini bersifat observasional, mereka percaya temuan ini menunjukkan lebih banyak penekanan untuk mendorong orang mengikuti gaya hidup seimbang dibandingkan mendorong orang meninggalkan jeda dua jam antara waktu tidur mereka dan waktu makan terakhir mereka di hari itu.

Para peneliti menganalisis data yang dikumpulkan antara 2012 dan 2014 dari 1.573 orang dewasa paruh baya dari daerah Okayama di Jepang barat. Tidak ada orang dewasa yang memiliki kondisi kesehatan mendasar terkait dengan diabetes. Tim menilai pola makan kelompok itu di samping faktor gaya hidup lain seperti berat badan mereka, seberapa cepat mereka makan, berapa banyak aktivitas fisik yang mereka ambil dan apakah mereka merokok.

Advertising
Advertising

Baca: 4 Jenis Makanan yang Bikin Kecanduan, Susah Setop

Selama penelitian, para peneliti juga memantau kadar HbA1c (hemoglobin yang berkaitan dengan glukosa) dari para peserta, yang menunjukkan kadar glukosa darah individu selama periode dua hingga tiga bulan. Sebagian kecil peserta secara teratur pergi tidur dalam waktu dua jam setelah makan malam.

Para peneliti menuturkan agar masyarakat lebih banyak memberikan perhatian pada porsi makanan yang sehat, mendapatkan tidur yang cukup, menghindari rokok dan konsumsi alkohol, serta menghindari kelebihan berat badan. “Karena variabel-variabel ini memiliki pengaruh yang lebih mendalam pada proses metabolisme,” tutur para peneliti.

SCIENCE DAILY | THE INDEPENDENT

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

6 hari lalu

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

Memilih antara susu sapi dan susu kerbau bergantung pada preferensi individu, kebutuhan nutrisi, dan pertimbangan pola makan.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

9 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

10 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

10 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

11 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

11 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

11 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

15 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya