Ilustrasi wisata kuliner jalanan di Kota Bangkok. AP
TEMPO.CO, Jakarta - Banyak pekerja kantoran yang mulai memutuskan untuk membuka usaha sendiri. Menurut chef Ragil Imam Wibowo, pengamat kuliner yang juga seorang foodpreneur, usaha yang sedang diminati para pekerja saat ini adalah dalam bidang kuliner.
Ia menyebut bahwa alasan seseorang untuk memulai bisnis kuliner adalah karena modalnya yang terbilang kecil. Khususnya untuk bisnis kuliner online, seseorang bahkan tidak perlu lagi memikirkan tempat untuk berjualan.
“Kalau online, yang dipikirkan hanya bahan makanan saja. Karena bisa dikerjakan di rumah dan diantar ke tujuan,” katanya pada acara Press Conference Bango Dukung Regenerasi Pelestarian Kuliner Indonesia di Jakarta, Kamis, 21 Februari 2019.
Meski demikian, pemilik restoran Nusa Indonesian Gastronomy ini juga menyebutkan beberapa tip bagi Anda yang akan menjajal usaha kuliner. Menurutnya, hal terpenting pertama adalah cita rasa dari makanan yang dijual.
“Harus ada ciri khas. Karena sekarang penjual rata-rata menjual makanan yang sama,” kata Asian Cuisine Chef of the Year 2018 ini.
Ia lantas memberi contoh membuka usaha nasi goreng. Dalam hal ini, pebisnis dituntut untuk menambahkan sesuatu yang berbeda sehingga membuat nasi gorengnya lebih unggul dibandingkan dengan kompetitor.
Selain itu, jika akan membuka sebuah gerai, lokasi juga menjadi penentu dalam kesuksesan berbisnis kuliner. Ia menyebutkan lokasi yang strategis seperti mal dan pinggir jalan sebagai salah satu pilihan.
“Kalau buat perusahaan, lokasi di ujung pun tidak mengapa. Tapi kalau Anda membuka bisnis kuliner, lokasinya memang harus yang sering dilewati banyak orang,” katanya.
Desain dari gerai dan packaging pun menentukan. Menurut chef Ragil, penampilan yang indah akan menjadi daya tarik bagi pelanggan untuk berkunjung. “Sekarang musimnya yang instagramable. Nah, coba desain semenarik mungkin sehingga orang bisa datang sembari nongkrong dan foto cantik,” katanya.
