Oscar 2019, Sejarah Red Carpet : Merah itu Tanda Mewah

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Minggu, 24 Februari 2019 17:43 WIB

Pekerja menggelar karpet merah yang akan digunakan sebagai alas para tamu undangan berjalan, dalam persiapan menjelang ajang Oscar ke-91 di Hollywood, Los Angeles, California, AS, 21 Februari 2019. Oscar ke-91 juga menghadirkan puluhan presenter yang tak hanya berasal dari dunia perfilman atau selebritas, dikabarkan petenis AS Serena Williams pun didapuk membawakan acara tersebut. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Penghargaan Academy Awards akan digelar nanti malam waktu Los Angeles, Amerika Serikat, atau pukul 08.00 waktu Indonesia Barat. Sesuai tradisi, deretan selebritis akan berjalan melewati karpet merah yang biasa disebut "red carpet", simbol dari kemewahan dan glamornya Hollywood sebelum mengikuti acara Perhelatan Oscar 2019 ini.

Baca: Oscar 2019 Tanpa Host, Intip Para Prediksi Pemenangnya

Time pada Jumat 22 Februari 2019 mengulas asal usul digunakannya "red carpet" di ajang-ajang penghargaan Hollywood. Sebuah bait dalam drama "Agamemnon" karya penulis Yunani Aeschylus , 458 SM, adalah referensi pertama tentang praktik glamor menggelar karpet merah.

Bait itu memposisikan karpet merah sebagai sarana untuk mengangkut bangsawan dari kereta kencana ke rumah. "Sekarang kekasihku, turunlah dari keretamu, dan jangan biarkan kakimu, tuanku, menyentuh Bumi," demikian lakon itu berbunyi. "Para pelayan, bentangkan di depan rumah sesuatu yang dia tidak pernah duga untuk akan dilihat ... jalan merah tua."

Hal ini tidak terdengar berbeda dari visi mengangkut para bintang dari limusin ke teater, tetapi karpet merah tidak memainkan peran dalam budaya Yunani kontemporer, menurut Gregory Crane, seorang profesor klasik di Universitas Tufts.

Orang-orang Yunani bukan satu-satunya yang memuja warna merah sebagai sesuatu yang melambangkan kerajaan. Menurut Jeanne Gutierrez dari New York Historical Society merah telah menjadi warna kerajaan selama berabad-abad.

Advertising
Advertising

Pada akhir tahun 1200-an, Paus memutuskan bahwa hanya kardinal, orang-orang berpangkat paling tinggi dari gereja Katolik, yang bisa mengenakan warna merah. Asosiasi warna merah dengan kemewahan dan kerajaan memiliki satu alasan praktis, pada intinya: mahalnya harga pewarna merah sebelum Revolusi Industri abad ke-19. "Sebelum penemuan pewarna sintetis," kata Gutierrez menjelaskan.

Menurut Gutierrez, merah adalah stok pewarna yang sangat sulit dan mahal, sehingga tekstil merah sangat mahal. "Mereka merupakan pertanda status yang sangat tinggi karena hanya sejumlah orang yang dapat mampu memakainya."

Faktanya, pada industri sutra Italia abad ke-15, baik Venesia maupun Florence mengeluarkan undang-undang untuk mencegah penjual menipu pelanggan dengan cara menggunakan pewarna yang lebih murah alih-alih kain yang lebih mahal.

Pekerja menyiapkan tulisan Oscar ukuran besar dalam persiapan menjelang ajang Oscar ke-91 di Hollywood, Los Angeles, California, AS, 21 Februari 2019. Ajang Oscar ke-91 akan menghadirkan sejumlah insan perfilman dunia. REUTERS

Bukan hanya kain yang mahal. Warna merah juga memiliki konotasi keagamaan, dan telah lama melambangkan kesyahidan dan pengorbanan di gereja Katolik, kata Gutierrez.

Harga pewarna merah mulai turun pada abad ke-16 setelah Spanyol menaklukkan apa yang sekarang menjadi Amerika Tengah dan Selatan.

Orang Spanyol membuat pewarna merah --dibuat dengan menghancurkan serangga cochineal betina -- dan menjualnya ke seluruh Eropa. "Akhirnya, itu menjadi komoditas yang sangat berharga sehingga pesaing mulai masuk ke pasar," kata Gutierrez. Kekuatan kolonial lainnya mulai membiakkan serangga ini untuk menjual pewarna.

Setelah pewarna merah mudah diperoleh, karpetnya masih mahal karena perlu ditenun dengan tangan. Tetapi kemudian muncul Revolusi Industri dan inovasi-inovasinya, yang meliputi pewarna kimia sintetis dan tenun karpet otomatis.

<!--more-->

Tiba-tiba, pada pertengahan 1800-an, Anda tidak perlu menjadi bagian dari kelas sosial elit untuk membeli kain merah. “Mereka menjadi semakin mudah diakses oleh orang awam,” kata Gutierrez.

Karpet merah sudah dipandang sebagai sesuatu yang hanya untuk orang kaya, tetapi sekarang, siapa pun bisa pergi membelinya. "Pelayanan red carpet"

Baca:

Istilah "pelayanan red carpet" ternyata bukan berasal dari Hollywood tapi dari stasiun kereta. Kereta api ikonik 20th Century Limited Express di New York Central Railroad, yang beroperasi dari 1902 hingga 1967, dapat membawa orang-orang dari New York ke Chicago berjam-jam lebih cepat daripada kereta sebelumnya.

Iklan kereta itu mengatakan kecepatan sebagai ukuran dari kelas dan kebangsawanan, maka karpet merah digelar di di Grand Central Station untuk menyambut para penumpang yang menuju ke kereta tersebut. Iklan menambahkan frasa "pelayanan red carpet" ke dalam bahasa keseharian sehingga semakin membentuk narasi karpet merah itu sendiri, menurut Gutierrez.

Segera setelah penggunaan karpet merah di stasiun kereta, popularitasnya sampai ke New York dari California.

Pekerja meletakkan patung-patung besar berbentuk Piala Oscar dalam persiapan menjelang ajang Oscar ke-91 di Hollywood, Los Angeles, California, AS, 21 Februari 2019. Sejumlah persiapan dilakukan untuk menyulap Dolby Theatre hingga siap digunakan sebagai tempat penyelenggaraan Oscar ke-91. REUTERS

Pemilik teater legendaris Sid Grauman membawa kebiasaan itu ke Hollywood untuk pemutaran perdana Robin Hood tahun 1922 di Teater Mesir.

Douglas Fairbanks, bintang film dan "raja pertama Hollywood," adalah salah satu bintang pertama yang berjalan di karpet merah ketika ia tiba di pemutaran perdana.

Academy of Motion Picture Arts & Sciences kemudian mengadopsi tradisi untuk Academy Awards pada tahun 1961, ketika karpet merah pra-upacara pertama kali disiarkan di televisi.

Tetapi baru pada tahun 1964, ketika teknologi televisi jadi berwarna, seluruh warga di negara tersebut dapat melihat semburat merah di bawah kaki bintang-bintang. "Ini dapat diakses oleh khalayak luas setelah disiarkan di TV," kata Gutierrez.

Baca: Intip Cara Streaming Nonton Oscar 2019 Senin Pagi Waktu Indonesia

Karpet merah seperti yang kita kenal - jalan untuk bintang-bintang - telah berevolusi selama berabad-abad. "Bintang film," kata Gutierrez, "adalah semacam bangsawan zaman modern.


Berita terkait

4 Sumber Bau Tak Sedap di Rumah dan Cara Mengusirnya

12 hari lalu

4 Sumber Bau Tak Sedap di Rumah dan Cara Mengusirnya

Berikut barang yang biasa jadi sumber bau tak sedap di rumah dan cara mengatasinya agar Anda tak malu bila ada kerabat berkunjung.

Baca Selengkapnya

Tidak Dibayar Main Film Leaving Las Vegas, Nicolas Cage Beri Jawaban Begini

47 hari lalu

Tidak Dibayar Main Film Leaving Las Vegas, Nicolas Cage Beri Jawaban Begini

Nicolas Cage buka suara terkait kabar dirinya tidak menerima bayaran untuk main film Leaving Las Vegas, yang membuatnya meraih Piala Oscar.

Baca Selengkapnya

Apakah Pemenang Piala Oscar Dapat Hadiah Uang dan Berapa Jumlahnya?

52 hari lalu

Apakah Pemenang Piala Oscar Dapat Hadiah Uang dan Berapa Jumlahnya?

Memenangi Piala Oscar adalah kebanggaan. Adakah hadiah berbentuk materi yang diterima para pemenang selain kebanggaan mengangkat piala?

Baca Selengkapnya

Dari Singapura, Taylor Swift dan Travis Kelce Terbang dan Hadir di Pesta Oscar Gucci

52 hari lalu

Dari Singapura, Taylor Swift dan Travis Kelce Terbang dan Hadir di Pesta Oscar Gucci

Taylor Swift dan kekasihnya, Travis Kelce langsung terbang dari Singapura ke Los Angeles untukk menghadiri pesta Oscar.

Baca Selengkapnya

Penampilan Ryan Gosling Pakai Setelan Pink di Oscar 2024 Terinspirasi dari Marilyn Monroe

52 hari lalu

Penampilan Ryan Gosling Pakai Setelan Pink di Oscar 2024 Terinspirasi dari Marilyn Monroe

Ryan Gosling tampil serba pink saat menyanyikan lagu "I'm Just Ken" di panggung Oscar 2024, mirip dengan gaya Marilyn Monroe.

Baca Selengkapnya

Ritsleting Gaun Emma Stone Rusak saat Terima Piala Oscar 2024 sebagai Aktris Terbaik

53 hari lalu

Ritsleting Gaun Emma Stone Rusak saat Terima Piala Oscar 2024 sebagai Aktris Terbaik

Menurut Emma Stone, gaunnya rusak ketika Ryan Gosling tampil membawakan lagu "I'm Just Ken" di panggung Oscar 2024.

Baca Selengkapnya

Pin Merah di Dada Para Bintang Hollywood di Ajang Oscar, Apa Artinya?

53 hari lalu

Pin Merah di Dada Para Bintang Hollywood di Ajang Oscar, Apa Artinya?

Selebritas, termasuk musisi Billie Eilish dan Finneas O'Connell, Mark Ruffalo, dan komedian Ramy Youssef, mengenakan pin merah di ajang Oscar 2024.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan John Cena Hampir Telanjang di Panggung Oscar 2024

53 hari lalu

Ini Alasan John Cena Hampir Telanjang di Panggung Oscar 2024

Bukan tanpa alasan John Cena tampil hampir telanjang di panggung Oscar 2024. Ini ada hubungannya dengan kejadian 50 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Daftar Lengkap Pemenang Oscar 2024, Oppenheimer Borong 7 Piala

53 hari lalu

Daftar Lengkap Pemenang Oscar 2024, Oppenheimer Borong 7 Piala

Film Oppenheimer mendominasi kemenangan di Oscar 2024, termasuk film terbaik, aktor terbaik, dan sutradara terbaik.

Baca Selengkapnya

Robert Downey Jr. Raih Piala Oscar Pertama Kali Berkat Film Oppenheimer

53 hari lalu

Robert Downey Jr. Raih Piala Oscar Pertama Kali Berkat Film Oppenheimer

Robert Downey Jr. memenangkan Piala Oscar untuk pertama kali berkat aktingnya di film Oppenheimer.

Baca Selengkapnya