Berawal dari Keluarga, Ini Perjalanan Jember Fashion Carnaval

Rabu, 27 Februari 2019 14:35 WIB

Warga menyaksikan Jember Fashion Carnaval ke-15 di Jember, Jawa Timur, 28 AGustus 2016. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pariwisata menobatkan Jember sebagai kota karnaval pertama di Indonesia. Penghargaan ini tak lepas dari ajang Jember Fashion Carnival yang telah berlangsung 16 tahun berturut-turut di daerah yang berjuluk Kota Tembakau itu.

Baca: Jember Fashion Carnaval Segera Dimulai, Apa yang Beda Tahun Ini?

Presiden Jember Fashion Carnaval atau JFC, Dynand Fariz, menceritakan fashion karnaval ini bemula dari kebiasaan kumpul keluarga setiap Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran.

"Saudara saya ada sebelas orang, dan saya anak kedelapan. Jadi saya punya banyak kakak, adik, dan keponakan," kata Dynand Fariz dalam peluncuran JFC di Jakarta beberapa waktu lalu.

Dynand Fariz, Presiden Jember Fashion Carnaval (JFC). TEMPO/Charisma Adristy

Namun lambat laun, perancang busana jebolan Esmod itu merasakan anggota keluarga yang berusia lebih muda kerap absen dalam acara kumpul keluarga tersebut. "Mereka menganggap Lebaran hanya sekadar bertemu, salam-salaman, selesai dan pulang," ucap Dynand.

Dia dan saudara-saudaranya kemudian memikirkan acara yang meriah supaya generasi muda di keluarga besar bersemangat bertemu dan saling berinteraksi.

Pada 1990-an, Dynand membuat acara supaya setiap anggota keluarga menunjukkan kemampuan mereka di berbagai bidang. Misalnya, yang pandai berbisnis berbagi inspirasi menjadi pengusaha sukses, dan yang pintar berbicara menjadi pembawa acara. "Tapi semua itu masih dalam lingkup keluarga," kata Dynand.

Hingga pada satu titik, seluruh anggota keluarga bersepakat supaya rutinitas acara ini dibuat lebih meriah dan bisa melibatkan orang luar. Dynand Fariz pun menggagas ide karnaval keluarga dan menantang keponakan-keponakannya untuk mengambil tanggung jawab di acara tersebut. Seusai salat Idul Fitri, mereka menyiapkan karnaval keluarga lalu berkeliling di sekitar rumah.

"Jadi, saat orang lain sibuk Lebaran bersalam-salaman, keluarga kami keluar rumah untuk parade," kata Dynanad.

Tak jarang ada orang yang melontarkan kata-kata sinis kepada mereka. "Kami dikomentari orang-orang sekitar, 'dasar keluarga gila, Lebaran kok karnaval'. Tapi kami tak peduli, memangnya kenapa kalau kami keluarga gila? Dan bagaimana jika satu saat ide ini bisa membawa nama baik keluarga, kota atau Indonesia?"

Terbukti, setiap tahun terlihat antusiasme masyarakat kian tinggi. Karnaval keluarga besar Dynanad Fariz kemudian melibatkan orang luar, misalnya teman dari keponakan dan mereka melakukannya secara sukarela. Dynand Fariz pun melakukan karnaval bukan hanya di momen Lebaran, tapi simultan dilaksanakan saat hari libur dan rutenya kian jauh sampai alun-alun kota.

Melihat perhatian masyarakat yang semakin besar, Dynand Fariz kemudian mengajukan izin kepada Pemerintah Kota Jember untuk mengadakan Jember Fashion Carnaval yang pertama pada 2002. Saat itu, dia mengalami tantangan karena rute yang diajukan dari alun-alun ke sejumlah jalanan di Kota Jember tak kunjung keluar.

Sehari sebelum karnaval berlangsung, Dynand bertemu dengan Bupati Jember saat itu, Samsul Hadi Siswoyo. Dia kemudian menyampaikan keinginannya. Saat itulah dia mendapat lampu hijau kalau Jamber Fashion Carnaval tak hanya mengitari alun-alun Kota Jember, namun bisa memilih rute lainnya.

Sukses mengadakan Jember Fashion Carnaval pertama, Dynand Fariz dan tim JFC semakin antusias dengan karnaval selanjutnya. Di tahun ketiga penyelenggaraan JFC, Dynand kembali mendapat tantangan. Kali ini dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Jember.

“Saya sampai ditanya, 'mau jadi apa generasi muda kalau disuguhkan karnaval seperti ini?'," ucap Dynand menirukan ucapan anggota dewan.

Dari situ, dia justru tergugah untuk membuktikan kalau JFC patut dipertimbangkan sebagai wadah menuangkan kreativitas dan layak diakui di dunia internasional. Sekarang Jember Fashion Carnaval telah mengikuti berbagai acara karnaval di luar negeri, seperti Inggris, Cina, dan India.

Atusiasme masyarakat tetap tinggi. Setiap tahun mereka memadati tepi jalan yang menjadi runway para model JFC seraya memberikan semangat. Tahun ini JFC akan berumur 18 tahun dan berlangsung pada 31 Juli hingga 4 Agustus 2019 mendatang. Jangan sampai ketinggalan ya!

Baca: Becak Wisata, yang Baru di Jember Fashion Carnaval 2018

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | CANDRIKA RADITA PUTRI

Berita terkait

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

4 hari lalu

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

E-Commerce Communications Director Shop Tokopedia, Nuraini Razak mengungkap tren belanja sepanjang Ramdan dan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

4 hari lalu

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan penjualan tiket kereta api kelas Suite Class Compartment dan Luxury laris dibeli saat pelaksanaan angkutan masa Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Bawang Merah Rp 80 Ribu, Menteri Zulhas: Gara-gara Lebaran

5 hari lalu

Bawang Merah Rp 80 Ribu, Menteri Zulhas: Gara-gara Lebaran

Harga bawang merah naik hingga Rp 80 ribu per kilogram. Menteri Zulhas bilang gara-gara lebaran.

Baca Selengkapnya

Penumpang Commuter line di Masa Angkutan Lebaran Mencapai 20 Juta

6 hari lalu

Penumpang Commuter line di Masa Angkutan Lebaran Mencapai 20 Juta

PT Kereta Commuter Indonesia atau KCI mencatat total 20.944.000 penumpang commuter line selama masa angkutan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

6 hari lalu

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI resmi menutup pelaksanaan Angkutan Lebaran 2024 yang telah berlangsung selama 22 hari sejak 31 Maret.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

6 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Hutama Karya Sebut Usai Lebaran, Kendaraan yang Melintasi Jalan Tol Trans Sumatera Malah Lebih Tinggi

6 hari lalu

Hutama Karya Sebut Usai Lebaran, Kendaraan yang Melintasi Jalan Tol Trans Sumatera Malah Lebih Tinggi

Selama periode arus mudik dan balik Lebaran 2024 di Jalan Tol Trans Sumatera, PT Hutama Karya (Persero) mencatat 2,1 juta kendaraan melintas.

Baca Selengkapnya

Direktur BRI Tinjau Langsung Operasional Layanan Libur Lebaran

6 hari lalu

Direktur BRI Tinjau Langsung Operasional Layanan Libur Lebaran

Direktur Retail Funding and Distribution BRI, Andrijanto, meninjau operasional di Branch Office BRI Jakarta untuk memastikan performa layanan BRI selama periode libur lebaran.

Baca Selengkapnya

Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Ada 208.798 Pelanggan Gunakan Kereta Api di KAI Daop 9 Jember

6 hari lalu

Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Ada 208.798 Pelanggan Gunakan Kereta Api di KAI Daop 9 Jember

KAI Daop 9 Jember menyebutkan ada sebanyak 208.798 penumpang yang menggunakan kereta api di wilayahnya selama pelaksanaan angkutan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

6 hari lalu

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk membentuk tim ihwal penggarapan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.

Baca Selengkapnya