Suka Tulis Tentang Anak di Media Sosial? Waspada Dampak pada Anak

Reporter

Tabloid Bintang

Editor

Mitra Tarigan

Minggu, 10 Maret 2019 18:56 WIB

Menjamurnya pengguna media sosial telah membuat orang tua di Inggris memberlakukan aturan baru pada pengasuh anak. Sumber: dailymail.co.uk/Stock photo

TEMPO.CO, Jakarta - Menuliskan status tentang anak, mengunggah foto dan video anak, hingga membagikan apa saja kegiatan anak di media sosial sudah menjadi kegiatan yang umum dilakukan oleh orang tua zaman now. Bahkan saat ini muncul istilah sharenting, yang mengacu pada kebiasaan orang tua mengunggah apapun tentang anak di media sosial. Sebelum Anda terbawa arus sharenting, coba ketahui dahulu bagaimana pengaruh sharenting pada perkembangan anak.

Baca: Waspada, 2 Jam Nonton Televisi Berisiko Sebabkan Asma pada Anak

Pada survey tahun 2010 di Amerika Serikat diungkapkan bahwa 92 persen anak berusia 2 tahun sudah mempunyai jejak digital yang diakibatkan oleh kegiatan sharenting tersebut. Masalahnya, enam tahun kemudian muncul survey yang hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar anak merasa tidak nyaman jika orang tua terlalu banyak mengungkap informasi detail mereka di internet tanpa persetujuan.

Selain masalah privasi data pribadi, termasuk kemungkinan pencurian identitas pada anak yang terlalu diekspos di media sosial, pernahkah Anda berpikir soal apakah hal-hal yang Anda unggah di internet akan mempengaruhi anak di masa depan? Jejak digital sulit dihapuskan. Kelak, teman-teman sekolah anak Anda bisa melihat bagaimana foto mereka saat sedang menangis atau bahkan tanpa busana (yang terlihat lucu) di masa bayi. Atasan mereka di kantor kelak bisa menyaksikan video ketika anak mengalami tantrum saat balita. Pernahkah membayangkan bagaimana perasaan anak Anda ketika itu terjadi?

Meskipun tidak ada orang tua yang sengaja melakukan hal buruk untuk masa depan anaknya, banyak orang tua tidak sadar perbuatan sharenting mereka menimbulkan risiko di masa mendatang. “Ketika semua yang dilakukan, dikatakan, dan dipikirkan anak menjadi konsumsi publik, ini membuat mereka tidak mempunyai privasi,” kata Eileen Kennedy Moore, psikolog klinis asal New Jersey, Amerika Serikat, yang fokus pada pola asuh anak dan perkembangan sosial dan emosional anak.

Bagaimana orang tua mengekspos anak di media sosial juga dapat mempengaruhi hubungan antara orang tua dengan anak di masa mendatang, terutama ketika anak memasuki masa remaja. Kegiatan ayah dan ibu di media sosial dapat mendatangkan masalah tidak perlu dalam hubungan orang tua dan anak, terutama pada remaja dan pra-remaja.

Advertising
Advertising

Eileen Kennedy Moore mengingatkan orang tua harus waspada bukan hanya dengan konten apa yang sudah mereka unggah ke media sosial, namun bagaimana respon dari warganet yang didapat via kolom komentar. Sebab kelak anak bisa membaca komentar-komentar negatif itu dan mempengaruhi kepercayaan diri dan perasaan anak.

Baca: Anak Sulit Fokus Belajar di Rumah? Manfaatkan Beberapa Mainan Ini

“Saya tidak bisa menemukan aspek perkembangan (positif) yang bisa didapat dari audiens (warganet) yang terus memberikan kritik secara konstan,” kata Eileen Kennedy Moore. “Rumah harus bisa menjadi tempat di mana kita tidak perlu berusaha menampilkan citra tertentu. Kita bisa hanya relaks, menjadi tidak sempurna, dan tetap dicintai,” lanjut Eileen Kennedy Moore. Sedangkan komentar negatif di media sosial bisa membuat anak merasa tidak dicintai.

TABLOID BINTANG

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

2 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

2 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

2 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

2 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

3 hari lalu

3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

Fenomena beban emosional yang dipikul oleh anak perempuan tertua alias anak sulung perempuan di banyak keluarga, sejak mereka masih kecil.

Baca Selengkapnya

Marselino Ferdinan Dihujat Netizen Usai Timnas Indonesia U-23 Kalah Lawan Irak di Piala Asia U-23 2024

3 hari lalu

Marselino Ferdinan Dihujat Netizen Usai Timnas Indonesia U-23 Kalah Lawan Irak di Piala Asia U-23 2024

Marselino Ferdinan menjadi sorotan di media sosial usai timnas Indonesia u-23 dikalahkan Irak 1-2 di perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

3 hari lalu

Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

Sindrom putri sulung adalah beban yang dirasakan oleh anak sulung perempuan untuk berperan sebagai orang tua ketiga bagi saudara-saudaranya.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

4 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

5 hari lalu

Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

35 Twibbon Hari Pendidikan Nasional, silakan download dan upload untuk merayakannya.

Baca Selengkapnya

Semarakkan Hari Buruh Internasional dengan 30 Link Twibbon Ini

6 hari lalu

Semarakkan Hari Buruh Internasional dengan 30 Link Twibbon Ini

Twibbon dapat digunakan untuk turut menyemarakkan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2024. Silakan unggah dan tayang.

Baca Selengkapnya