Merasa Sedih Setelah Bercinta dengan Pasangan, Kenali Penyebabnya

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Senin, 11 Maret 2019 07:35 WIB

Ilustrasi bercinta. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah bercinta, kebanyakan orang merasa senang dan rileks. Tapi ternyata ada juga sebagian orang yang merasakan hal sebaliknya, tiba-tiba merasa sedih, mudah tersinggung, dan merasa terisolasi. Kondisi itu sering disebut dengan post sex blues atau postcoital dysphoria (PCD).

Baca: Ingin Bercinta Lebih Lama? Perhatikan 5 Hal Ini

Post sex blues umumya dialami wanita. Dalam sebuah studi yang dimuat di Journal of Sexual Medicine, Dr. Robert Schweitzer dan tim menemukan bahwa 46 persen dari 230 wanita yang disurvei mengaku mengalami PCD setidaknya sekali.

Tapi, dalam sebuah studi yang dipublikasikan pada 2018, ternyata sindrom ini juga dialami oleh pria. Sebanyak 41 persen dari 1.200 pria yang disurvei mengatakan pernah mengalami PCD selama hidup.

Fenomena ini memang unik. Tim peneliti yang pernah melakukan studi yang diterbitkan pada 2011 mengatakan bahwa dalam keadaan normal, fase penyelesaian aktivitas seksual memunculkan sensasi perasaan senang bersamaan dengan relaksasi psikologis dan fisik.

“Namun, individu yang mengalami PCD bisa langsung merasakan hal yang berbeda setelah hubungan seksual, perasaan melankolis, menangis, cemas, dan mudah marah."

Tak ada yang mengetahui secara pasti penyebab munculnya fenomena ini. Tapi beberapa ahli mengajukan tiga teori mengenai hal yang mungkin terjadi di balik respons emosional ini.

1. Hormon

Terapis seks Ian Kerner mengatakan kepada Health bahwa berhubungan seks dapat memicu pelepasan oksitosin atau hormon cinta, yang membuat orang merasa terikat dan terhubung dengan orang lain. Tetapi setelah hubungan seks selesai, kerja hormon itu berubah. Itu membuat orang beralih dari merasa sangat dekat, baik secara emosional maupun fisik, menjadi merasa sendirian, ditolak, atau merindukan apa yang tidak benar-benar ada.

Tufts University punya pendapat hampir sama. Saat berhubungan seks, biasanya tingkat dopamin lebih tinggi daripada rata-rata dan untuk mengatasi ini, tubuh melepaskan hormon prolaktin setelah berhubungan seks. Penurunan dopamin yang tiba-tiba ini dikaitkan dengan PCD.

2. Riwayat trauma

Beberapa studi yang telah dilakukan menemukan riwayat pelecehan fisik, emosional, dan seksual berkorelasi dengan insiden PCD yang lebih tinggi, baik di antara pria dan wanita. Diketahui bahwa setelah mengalami pelecehan seksual atau fisik, terutama ketika anak-anak, dapat memiliki konsekuensi psikologis hingga orang itu bertambah tua dan mencoba menjalani kehidupan seks yang normal.

3. Perasaan rentan

Saat bercinta, Anda berbagi bagian paling pribadi yang biasanya disembunyikan. Tindakan itu kemudian dapat memicu emosi, yang biasanya Anda simpan untuk diri sendiri. "Perasaan rentan ini sering dipicu oleh aktivitas terlalu cepat atau terlalu banyak dari yang bisa ditangani oleh jiwa atau tubuh," kata pelatih seks Irene Fehr kepada Bustle.

Baca: Mitos dan Fakta Seputar Seks yang Sering Bikin Bingung

Ian Kerner juga menyebutkan, masa setelah bercinta periode reflektif. Tak heran jika pada masa itu Anda bisa meluapkan emosi dan pengalaman yang selama ini biasa dipendam.

BUSTLE | HEALTH | MINDBODYGREEN

Berita terkait

Pernah Mengalami Kejadian Tidak Mengenakkan? Ini 3 Tanda Trauma yang Belum Sembuh Total

3 hari lalu

Pernah Mengalami Kejadian Tidak Mengenakkan? Ini 3 Tanda Trauma yang Belum Sembuh Total

Gejala trauma dari jejak trauma yang tidak sembuh seutuhnya ataupun belum diproses dengan baik, menunjukkan beberapa tanda.

Baca Selengkapnya

Pengaruh Trauma Masa Lalu pada Hubungan Sekarang, Cek Dampaknya

21 hari lalu

Pengaruh Trauma Masa Lalu pada Hubungan Sekarang, Cek Dampaknya

Trauma yang tersisa berisiko merusak hubungan dan bedampak pada kemampuan untuk memilih secara emosional seseorang dalam hidupnya.

Baca Selengkapnya

Banyak Orang Masih Salah Kaprah soal Epilepsi, Cek Faktanya

38 hari lalu

Banyak Orang Masih Salah Kaprah soal Epilepsi, Cek Faktanya

Masih banyak orang yang salah kaprah terkait epilepsi. Dokter beri faktanya untuk meluruskan.

Baca Selengkapnya

Jembatan di Baltimore Ambruk Ditabrak Kapal, Psikolog Sebut Munculnya Gefirofobia. Apa Itu?

40 hari lalu

Jembatan di Baltimore Ambruk Ditabrak Kapal, Psikolog Sebut Munculnya Gefirofobia. Apa Itu?

Ambruknya Jembatan Francis Scott Key di Baltimore memunculkan gefirofobia atau fobia melintasi jembatan. Pakar sebut cara mengatasinya.

Baca Selengkapnya

Gejala Stroke pada Perempuan dan Faktor Pemicu Serangan

41 hari lalu

Gejala Stroke pada Perempuan dan Faktor Pemicu Serangan

Secara umum, gejala stroke bisa berupa wajah yang turun, satu lengan lemah, dan bicara cadel. Bagaimana dengan perempuan?

Baca Selengkapnya

Korban Dugaan Kekerasan Seksual Rektor Universitas Pancasila Kian Hari Kian Waswas dan Trauma

59 hari lalu

Korban Dugaan Kekerasan Seksual Rektor Universitas Pancasila Kian Hari Kian Waswas dan Trauma

Amanda Manthovani, pengacara dua korban kekerasan seksual yang diduga dilakukan Rektor Universitas Pancasila nonaktif ungkap kondisi kliennya.

Baca Selengkapnya

Korban Kekerasan Seksual Alami Trauma Bila Melihat Kampus Universitas Pancasila

1 Maret 2024

Korban Kekerasan Seksual Alami Trauma Bila Melihat Kampus Universitas Pancasila

RZ, 42 tahun korban kekerasan seksual yang diduga dilakukan Rektor Universitas Pancasila mengaku alami trauma dan lebih menutup diri.

Baca Selengkapnya

Amy Schumer Terbuka Tentang Perjuangannya Mengalami Sindrom Cushing

27 Februari 2024

Amy Schumer Terbuka Tentang Perjuangannya Mengalami Sindrom Cushing

Amy Schumer, komedian terkenal dan bintang film, berani membagikan perjuangannya dengan sindrom Cushing

Baca Selengkapnya

5 Cara Mengatasi Trauma Anak Korban Bullying

22 Februari 2024

5 Cara Mengatasi Trauma Anak Korban Bullying

Kasus bullying atau perundungan di sekolah masih kerap terjadi. Belakangan geger kasus bullying yang terjadi di SMA Binus Serpong, Tangerang Selatan, Banten.

Baca Selengkapnya

Penyebab Area T di Wajah Lebih Berminyak

18 Februari 2024

Penyebab Area T di Wajah Lebih Berminyak

Area-T di wajah sering sangat berminyak dibanding area wajah lainnya. Ini sebab dan efeknya.

Baca Selengkapnya