TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani menggalakkan makanan sehat dan bergizi untuk para pekerja. Hal tersebut disampaikan melalui akun Instagram miliknya, @smindrawati pada 20 Maret 2019.
Dalam unggahan foto dan video yang digabungkan itu, Sri Mulyani tampak menyempatkan diri untuk makan siang di kantin Dhawa Kementerian Keuangan RI bersama Wakil Menkeu dan juga beberapa pimpinan kementerian tersebut.
Sembari menyantap nasi rames dan tempe mendoan, ia pun berkeliling dan bercakap-cakap dengan para pegawai. “Kepada para pegawai, saya menyarankan untuk memilih menu makanan yang sehat dan bergizi supaya dapat bekerja dengan optimal,” tulisnya.
Lantas, kandungan makanan seperti apakah yang dianggap sehat dan bergizi itu?
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono mengatakan bahwa dalam sebuah piring, harus terdiri dari 50 persen buah dan sayur, dan 50 persen sisanya adalah karbohidrat dan protein.
"Terbagi menjadi 50 persen piring buah-buahan dan sayuran, 50 persen berikutnya sepertiganya lauk, dua per tiganya makanan pokok yaitu sumber karbohidrat," kata Anung dalam konferensi pers acara Forum Pangan Asia Pasifik di Jakarta pada Oktober 2017.
Selain itu, kandungan makanan yang sehat dan bergizi juga harus terpusat pada pembatasan gula, garam, dan lemak dalam konsumsi sehari-hari. Paling banyak konsumsi gula yang disarankan ialah empat sendok makan per hari, garam satu sendok teh, dan lemak atau penggunaan minyak goreng maksimal lima sendok makan.
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | MITRA TARIGAN | INSTAGRAM
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
3 hari lalu
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.