Bisa Sulap dan Muay Thai, Mahasiswa Ini Jadi Pemenang L-Men 2019

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Sabtu, 30 Maret 2019 06:35 WIB

Radityo Wahyu Senoputro, pemenang The New L-Men of The Year 2019/Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang mahasiswa asal Jawa Barat, Radit, berhasil meraih gelar The New L-Men of The Year 2019. Pria bernama lengkap Radityo Wahyu Senoputro sukses unggul dari 14 Grand Finalist paling inspiratif yang diseleksi dari ratusan sosok health influencer dari seluruh Indonesia.

Baca: Mahasiswa Universitas Brawijaya Bikin Pelindung Ponsel dari Apel

Selama setahun kedepan, Radit bersama L-Men akan menginspirasi gaya hidup sehat bagi pria di Indonesia melalui berbagai program, baik secara online maupun offline. Predikat tersebut ia raih setelah menunjukkan kemampuan komunikasinya yang sangat baik sekaligus menjadi sosok health influencer inspiratif.

Penyakit asma kronis yang diderita sejak kecil membuat Radit tersadar akan pentingnya menjaga hidup sehat. Dengan tekad yang kuat dan disiplin tinggi, Radit menjalani program olahraga rutin, sehingga kesehatannya pun menjadi semakin baik serta mendapatkan tubuh atletis.

Darah seni juga kental mengalir pada pria berusia yang masih berusia 20 tahun ini, terbukti dari kemahirannya memainkan jari di atas piano yang dipelajarinya secara otodidak, serta hobinya di bidang seni lain seperti menggambar, sulap dan sebagainya.

Radityo Wahyu Senoputro, pemenang The New L-Men of The Year 2019/Istimewa

Radit menempuh Pendidikan Ekonomi Islam di STEI Tazkia, Bogor. Pria peraih ‘The Best Cum Laude Achiever’ pada program matrikulasi dengan IP 4,0 ini aktif dengan segudang aktivitas, menjadi bendahara di Dewan Pengawas Mahasiswa STEI Tazkia, kepanitiaan di berbagai acara dan kegiatan, serta aktif berolahraga Muay Thai di @urbanfit.bootcamp.

Advertising
Advertising

Pada ajang malam Grand Final pada 28 Maret 2019, Danar, seorang dokter dari D.I. Yogyakarta juga terpilih sebagai 1st Runner Up The New L-Men of The Year 2019 serta The Most Inspiring Movement, berkat kemampuannya menggerakkan komunitas dan menciptakan perubahan untuk menginspirasi hidup sehat di lingkungannya. Sementara itu, Enrique, Mahasiswa asal Banten 1, berhasil menjadi 2nd Runner Up The New L-Men of The Year 2019 sekaligus mendapatkan The Best Body Award berkat usahanya membangun dan memiliki tubuh atletis dan paling ideal. Kategori award terakhir, The Most Favorite Award diraih oleh Zemy, seorang Social Activist dan pegawai Bea Cukai Republik Indonesia asal Kalimantan Barat, yang dipilih oleh masyarakat dengan mekanisme voting di aplikasi Tokopedia Play selama masa karantina berlangsung.

Para Grand Finalist menunjukkan kemampuan mempromosikan gaya hidup sehatnya pada ajang malam Grand Final The New L-Men of The Year 2019. Mereka dinilai langsung oleh 4 juri berkompeten di bidangnya, yaitu Albern Sultan (Pemenang L-Men of The Year 2013 dan 1st Runner Up Mister International 2013), Elvira Devinamira (Puteri Indonesia 2014), Yovita Lesmana (Personality Trainer & Entrepreneur) serta Jesaya Christian (Brand Manager L-Men).

Grand Finalist The New L-Men of The Year 2019/Istimewa

Jesaya Christian, Brand Manager L-Men mengatakan The New L-Men of The Year 2019 adalah ajang pencarian health influencer sebagai role model hidup sehat untuk menginspirasi masyarakat Indonesia memiliki gaya hidup yang lebih sehat. "Kandidat yang kami cari adalah pria yang memiliki kemampuan komunikasi yang baik (termasuk di media sosial), konsisten menjalankan gaya hidup sehat, dan mampu menggerakkan masyarakat untuk hidup lebih sehat,” katanya dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 29 Maret 2019.

Para Grand Finalist tahun ini berasal dari daerah dan latar belakang profesi beragam. Ada yang berprofesi sebagai CEO, dokter, guru, penyanyi, pianis, aktivis sosial, content creator, flight attendant, healthpreneur, model, dan mahasiswa. Hal ini membuktikan bahwa gaya hidup yang sehat bisa dijalankan oleh siapapun, di manapun, dan kapanpun, selama menjalankan gaya hidup sehat. "Kami berharap mereka dapat menjadi role model khususnya bagi pria Indonesia di bidangnya masing-masing,” kata Jesaya.

Baca: Mahasiswa IT Telkom Ciptakan Aplikasi Tombol Darurat di Ponsel

Seluruh Grand Finalist telah menjalani masa karantina di Jakarta dan Lombok (Nusa Tenggara Barat), yang diisi berbagai kelas edukatif demi menjadi health influencer. mereka diharapkan bisa memberikan yang terbaik dalam melalukan kampanye gaya hidup sehat. Salah satu dari mereka juga akan mewakili Indonesia di salah satu ajang male pageant terbesar di dunia, Mister Supranational, yang akan diadakan akhir tahun ini di Polandia. Wakil tersebut akan ditentukan beberapa waktu ke depan dan dipilih dari salah satu Top 6 atau pemegang gelar tambahan.

Berita terkait

Ernest Regia Mahasiswa Indonesia Raih Juara 1 Olimpiade Sains di Kazakhstan

5 jam lalu

Ernest Regia Mahasiswa Indonesia Raih Juara 1 Olimpiade Sains di Kazakhstan

Ernest Regia meraih juara 1 Olimpiade Sains Mahasiswa Republik ke-16 di Universitas Buketov, Karaganda, Kazakhstan pada 25 April 2024.

Baca Selengkapnya

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

11 jam lalu

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

Memilih antara susu sapi dan susu kerbau bergantung pada preferensi individu, kebutuhan nutrisi, dan pertimbangan pola makan.

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

2 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

3 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

4 hari lalu

Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

Dekan FISIP Untan meminta sivitas akademika agar tak mengumbar info soal dosen yang diduga jadi joki nilai.

Baca Selengkapnya

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

4 hari lalu

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

MIrip dengan keluhan peserta Ferienjob di Jerman, sejumlah mahasiswa magang kerja di Hungaria menyebut proram ini bukan magang melainkan TKI.

Baca Selengkapnya

KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

6 hari lalu

KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

KPU menilai Depok memiliki banyak kampus besar sehingga diharapkan mereka terlibat sebagai penyelenggara dalam pelaksanaan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

6 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Cerita Mahasiswa Unas Diminta Cantumkan Nama Dosen di Artikel Ilmiahnya

6 hari lalu

Cerita Mahasiswa Unas Diminta Cantumkan Nama Dosen di Artikel Ilmiahnya

Mahasiswa Unas sebetulnya tidak diwajibkan untuk membuat jurnal.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Diduga jadi Joki Nilai, Dosen Untan Manfaatkan Mahasiswa S1 untuk Kepentingan Pribadi

9 hari lalu

Tak Hanya Diduga jadi Joki Nilai, Dosen Untan Manfaatkan Mahasiswa S1 untuk Kepentingan Pribadi

Dosen yang sebelumnya diduga jadi joki mahasiswa S2 FISIP Untan juga kerap memanfaatkan mahasiswa S1 dalam penulisan jurnal tanpa mencantumkan nama.

Baca Selengkapnya