5 Alasan Tidak Pakai Sedotan untuk Minum, Bikin Perut Kembung

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Kamis, 9 Mei 2019 09:35 WIB

Ilustrasi sedotan. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang yang memilih minum menggunakan sedotan karena praktis. Selain itu, banyak yang percaya bahwa sedotan baik untuk gigi dan mulut karena dapat melindungi enamel gigi, mencegah pewarnaan, dan mengurangi paparan kuman dan bakteri dari gelas minuman.

Baca: Ini Alasan Ada Gerakan Bersama untuk Tinggalkan Sedotan Plastik

Beberapa penelitian memang membuktikan bahwa minum melalui sedotan dapat mengurangi risiko gigi berlubang dan membusuk. Namun, ternyata penggunaan sedotan masih kontroversi. Para ahli mengatakan bahwa sedotan lebih banyak merugikan daripada menguntungkan penggunanya. Apalagi, sedotan plastik juga kini menjadi masalah lingkungan yang serius.

Berikut ini sejumlah alasan untuk tidak menggunakan sedotan untuk minum.

1. Memunculkan kerutan

Meminum menggunakan sedotan berisiko memunculkan kerutan di sekitar mulut. Sebab, ketika menggunakan sedotan, Anda akan melakukan gerakan berulang menggunakan otot orbicularis oris yang ada di sekitar mulut.

"Ketika Anda minum dari sedotan, Anda mengerutkan bibir dengan gerakan berulang seperti perokok dan seiring waktu ini meningkatkan pembentukan kerutan di sekitar mulut," kata dokter gigi kosmetik yang berbasis di New York, Dr Lana Rozenberg kepada Daily Mail Online.

Sebuah penelitian tahun 2015 yang diterbitkan dalam Cell Research mengungkap perokok cenderung memiliki kerutan di sekitar mulut karena mengerucutkan bibir secara konstan untuk mengisap rokok.

2. Bisa menimbulkan noda pada gigi

Seorang dokter gigi di California pernah mengatakan bahwa minum melalui sedotan dapat mengurangi noda pada gigi. Tapi ternyata itu mendapat bantahan dari dokter Burhenne, pendiri Ask The Dentist, sebuah situs untuk membantu orang memahami kesehatan gigi. Menurut dia, saat menggunakan sedotan untuk minum, minuman tersebut juga akan menyentuh gigi. "Aku jamin kamu akan merasakan minuman di gigimu," kata dia.

3. Tetap bisa merusak gigi

Salah satu alasan orang minum dari sedotan adalah mengurangi risiko gigi berlubang. Ternyata itu tidak terbukti. Dr Paul Sussman dari Pusat Kedokteran Gigi Kosmetik menambahkan bahwa minum melalui sedotan tidak mengurangi risiko gigi berlubang. "Cairan (gula atau asam) masih membuat kontak dengan gigi, sehingga plak masih dapat membentuk dan menyebabkan gigi berlubang jika Anda tidak mempraktikkan kebersihan mulut yang baik," kata dia.

Sebelumnya, sebuah penelitian yang diterbitkan General Dentistry edisi 2005 menunjukkan minum melalui sedotan justru dapat meningkatkan risiko gigi berlubang jika orang sering mengarahkan cairan ke area tertentu di mulut mereka.

Hasil penelitian itu didukung pakar kesehatan Dr Rozenberg. “Ketika Anda minum minuman bergula dan asam melalui sedotan, pastikan untuk menempatkan sedotan di belakang gigi agar kontak cairan ke gigi diminimalkan, jika tidak, Anda memandikan gigi dengan gula dan asam yang dapat menyebabkan pembusukan dan erosi,” kata dia.

4. Berisiko perut kembung

Percaya atau tidak, minum melalui sedotan ternyata meningkatkan risiko perut kembung, sendawa, dan sakit perut. Ini karena setiap menyedot, ada udara yang ikut tertarik. "Ketika minum dari sedotan, Anda juga menyedot udara dengan cairan yang juga menyebabkan kembung dan gas," Dr Rozenberg menjelaskan.

Hal serupa dikatakan Dr Jennifer Inra, seorang ahli pencernaan di Brigham and Women's Hospital di Boston, kepada Prevention. Itu sebabnya ia menyarankan untuk menghindari sedotan demi kesehatan.

"Penggunaan sedotan membuat Anda menelan udara ekstra. Bukan saja menyedot minuman, tetapi Anda juga menyedot udara yang terperangkap di bagian atas sedotan."

Baca: Inggris Bakal Larang Penggunaan Sedotan Plastik Tahun Depan


5. Terpapar bahan kimia plastik

Sebagian besar sedotan terbuat dari plastik. Ini terang tidak ramah lingkungan karena menambah jumlah sampah yang sulit terurai. Tapi selain itu, plastik yang sebagian besar terbuat dari polypropylene bisa membuat Anda terpapar bahan kimia. Polypropylebe sebenarnya dianggap aman oleh FDA dalam jumlah tertentu, tapi ini terbukti mengendapkan bahan kimia dalam cairan yang Anda minum. Bahan kimia ini merugikan kesehatan Anda dan dapat memengaruhi hormon Anda, terutama estrogen.

DAILY MAIL | TIMES OF INDIA | PREVENTION

Advertising
Advertising

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

11 menit lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

2 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Fakta Mulut yang Unik dan Anda Mungkin Belum Tahu

7 hari lalu

Fakta Mulut yang Unik dan Anda Mungkin Belum Tahu

Mulut adalah bagian tubuh penting dan pintu saluran pencernaan. Berikut fakta menarik dan aneh terkait mulut sebagai organ yang kompleks.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

9 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Tips agar Gigi Putih bak Mutiara dari Pakar Kesehatan Mulut

9 hari lalu

Tips agar Gigi Putih bak Mutiara dari Pakar Kesehatan Mulut

Menjaga gigi putih dan bersinar adalah tantangan karena berbagai faktor bisa membuat warnanya berubah. Berikut tujuh tips dari dokter gigi.

Baca Selengkapnya

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

10 hari lalu

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua makanan kita mengandung mikroplastik, dalam bentuk apa saja? Apa bahaya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

10 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

10 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

10 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya