Tak Semua Hipertensi Butuh Minum Obat? Begini Kata Ahli

Sabtu, 18 Mei 2019 04:25 WIB

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah salah satu penyakit yang hampir sebagian besar diderita oleh masyarakat di dunia. Data menyebutkan satu dari tiga orang dewasa adalah pasien hipertensi. Para ahli tentu akan menyarankan pasien untuk menjaga tekanan darahnya. Selain menghindari makanan yang mengandung garam, penderita hipertensi juga diminta untuk selalu mengkonsumsi obat pengontrol tekanan darah.

Baca: Tak Semua Hipertensi Butuh Minum Obat? Begini Kata Ahli

Menurut Ketua Perhimpunan Hipertensi Indonesia atau KPHI, dokter Tunggul Situmorang, tidak semua pasien hipertensi diharuskan untuk mengkonsumsi obat. Sebab, hipertensi sendiri dibagi menjadi dua, yaitu primer dan sekunder. Rupanya, yang membutuhkan konsumsi obat hanyalah pasien hipertensi jenis primer saja. “Dari total keseluruhan pasien hipertensi, sebanyak 80 persen mengidap jenis primer. Sedangkan 20 persennya lagi sekunder. Nah yang butuh minum obat itu hanya primer saja,” katanya dalam acara yang bertajuk Know Your Number, Kendalikan Tekanan Darahmu dengan Cerdik di Jakarta pada 17 Mei 2019.

Lalu, bagaimana cara masyarakat mengetahui bahwa mereka mengidap jenis primer ataupun sekunder itu? Dalam hal ini, Tunggul menjelaskan bahwa bagi pasien hipertensi primer, umumnya penyebabnya tidak diketahui. Penyebab hipertensi primer ini adalah kombinasi antara berbagai faktor genetik dan lingkungan. Untuk hipertensi sekunder, faktornya telah jelas diketahui. “Untuk primer misalnya merokok, kurang olahraga, usia dan sebagainya. Tapi kalau untuk sekunder ini lebih spesifik. Contohnya seperti kehamilan atau obesitas” katanya.

Karena jenis sekunder lebih terlihat jelas akar masalahnya, Tunggul pun mengatakan bahwa hipertensi tersebut tidak perlu diberikan obat. Namun, langsung memperbaiki penyebab darah tinggi itu sendiri. “Kalau faktornya lebih jelas begini, untuk menyelesaikan juga mudah. Seperti kehamilan tadi, misalnya. Setelah melahirkan ya tekanan darah akan kembali normal tanpa bantuan obat. Demikian juga obesitas. Kalau mereka bisa diet dan menjaga asupan makannya, nanti ketika sudah berat badan ideal, hipertensinya tidak akan kambuh lagi,” katanya.

Baca: Derita Hipertensi? Coba Konsumsi Segelas Jus Buah Bit

Tunggul menyarankan agar masyarakat tidak segera mengambil keputusan untuk mengkonsumsi obat. Namun, lebih baik melakukan pengecekan yang akurat dengan para ahli terlebih dahulu. “Cek dulu saja. Pastikan Anda jenis apa. Kalau dokter menyarankan untuk minum obat, baru minum obat. Karena belum tentu Anda harus minum kan?,” katanya.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

3 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

2 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

2 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

9 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

10 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

11 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

11 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

12 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

12 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

12 hari lalu

Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

Peserta diet Mediterania biasanya konsumsi lebih banyak sayuran, buah, kacang, biji-bijian, minyak sehat, serta ikan dan makanan laut jumlah sedang.

Baca Selengkapnya