Mi Instan juga Bisa Bergizi, Asal Dimasak dengan Cara Ini

Rabu, 22 Mei 2019 20:16 WIB

ilustrasi mi instan (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia tercatat sebagai negara nomor dua dengan konsumsi mi instan terbanyak di dunia. Menurut World Instant Noodles Association, setidaknya sebanyak 12,54 miliar porsi mi instan telah dikonsumsi masyarakat Indonesia selama 2018. Ini berarti, walaupun sering dikaitkan dengan dampak buruk, masyarakat tetap tidak bisa terlepas dari kelezatan mi instan.

Baca juga: Jajal Berbisnis, Bams Eks Samsons Pilih Mi Instan Rendah Karbo

Ag
ar tetap dapat menikmati mi instan, healthy chef, Nova Euginia pun hadir dengan alternatif baru. Ia membagikan tips memasak mi instan agar memiliki nilai gizi yang baik untuk tubuh.

Menurut Nova, salah satu hal yang harus diperhatikan adalah jumlah bumbu yang digunakan. Nova mengatakan bahwa sebaiknya, jangan menggunakan seluruh bumbu saat penyajian. Terlebih lagi, hindari penambahan bumbu selain yang telah disediakan.

“Yang membuat tasty dan ketagihan itu sebenarnya kandungan bumbunya. Jadi kalau mau sehat, pakai sedikit saja untuk rasa-rasa. Misalnya sebagian. Jangan juga menambah bumbu-bumbu lain. Itu justru memperburuk manfaatnya tubuh,” katanya kepada TEMPO.CO saat ditemui dalam acara media gathering yang bertajuk The Fit Company Hadirkan Fitmee di Jakarta pada Selasa, 21 Mei 2019.

Selain itu, apabila mi telah ditiriskan dan diaduk dengan bumbu yang tidak terlalu banyak, jangan lupa tambahkan potongan sayur. Ia mengatakan bahwa pilihan sayur dapat disesuaikan dengan kesukaan dan porsi masing-masing.

“Saya membebaskan mau sayur apa saja dan porsinya pun terserah berapa banyak. Cuman yang mau ditekankan di sini adalah kandungan serat yang baik untuk tubuh itu biasanya ada di sayur. Jadi kalau bisa saat makan mi, harus diimbangi dengan sayur agar nilai seratnya dapat,” katanya.

Sebagai tambahan pula, selain sayur yang kaya akan serat, ia juga menyarankan untuk menyediakan telur, potongan daging ataupun susu. Ini digunakan sebagai penyempurna gizi.

“Kalau saya setiap makan mie pasti wajib ada telurnya. Ini karena telur menyumbang protein untuk tubuh. Nah, kalau begini sudah lengkap. Karbohidrat dapat dari mi-nya, serat dari sayuran, dan protein dari lauknya,” katanya.

Ia juga mengingatkan untuk tidak lagi mengkonsumsi mi instan tanpa tambahan apapun. Sebab, hal tersebut tidak akan bergizi bagi tubuh.

Baca juga: Terbiasa Makan Mi Instan Plus Nasi, Awas 4 Dampak Buruk Ini

“Jangan mie instan aja ya sekarang. Repot sedikit tambah telor dan sayur udah paket lengkap yang bergizi,” katanya.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA

Berita terkait

Cegah Krisis Pangan ala Gang 8 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur

6 hari lalu

Cegah Krisis Pangan ala Gang 8 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur

Inisiatif lokal untuk mitigasi krisis pangan lahir di jalan gang di Kelurahan Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur. Berbekal dana operasional RT.

Baca Selengkapnya

Ribuan Pedagang Warmindo Mulai Mudik Tinggalkan Yogyakarta

25 hari lalu

Ribuan Pedagang Warmindo Mulai Mudik Tinggalkan Yogyakarta

Dengan mudiknya ribuan pedagang Warmindo, mahasiswa Yogyakarta yang masih di kota bisa mencari alternatif warung lain jika butuh makanan tengah malam.

Baca Selengkapnya

Mengapa Paskah Identik dengan Telur dan Kelinci?

28 hari lalu

Mengapa Paskah Identik dengan Telur dan Kelinci?

Ucapan Paskah ramai bertengger di berbagai kanal media sosial. Sebenarnya dari mana asalnya, mengapa telur dan kelinci identik dengan paskah?

Baca Selengkapnya

Saran Pakar Gizi untuk Lengkapi MPASI dengan Aneka Nutrisi Telur

37 hari lalu

Saran Pakar Gizi untuk Lengkapi MPASI dengan Aneka Nutrisi Telur

Telur merupakan sumber protein hewani yang serbaguna untuk memenuhi kebutuhan gizi anak saat diolah menjadi MPASI.

Baca Selengkapnya

Relaksasi HET Diklaim Redam Kenaikan Harga Beras di Jawa Barat

40 hari lalu

Relaksasi HET Diklaim Redam Kenaikan Harga Beras di Jawa Barat

Bahan makanan yang diwaspadai bergerak naik menjelang Hari Raya Lebaran di antaranya beras, daging ayam, telur, serta minyak goreng.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sebut Harga Beras dan Cabai Turun, Daging Ayam dan Telur Stabil Tinggi

42 hari lalu

Kemendag Sebut Harga Beras dan Cabai Turun, Daging Ayam dan Telur Stabil Tinggi

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Isy Karim menyatakan bahwa harga cabai dan beras sudah mulai turun. Sedangkan harga daging ayam dan telur masih stabil tinggi.

Baca Selengkapnya

Kementan Pastikan Stok Telur dan Daging Ayam Aman di Pasar Jakarta Selatan

43 hari lalu

Kementan Pastikan Stok Telur dan Daging Ayam Aman di Pasar Jakarta Selatan

Kementerian Pertanian terus menjalin kerja sama dengan berbagai pihak melakukan pemantauan ketersediaan pangan termasuk daging dan telur.

Baca Selengkapnya

3 Resep Hidangan Telur untuk Menu Sahur Anak-anak

45 hari lalu

3 Resep Hidangan Telur untuk Menu Sahur Anak-anak

Dalam persiapan menu sahur, hidangan berprotein tinggi seperti telur menjadi pilihan utama untuk memberikan energi tahan lama bagi anak-anak

Baca Selengkapnya

Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Bahan Pokok untuk Menjaga Stabilitas Harga Jelang Idulfitri

45 hari lalu

Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Bahan Pokok untuk Menjaga Stabilitas Harga Jelang Idulfitri

Satgas Pangan Polri melakukan pengawasan proses distribusi bahan pokok penting. Dilakukan untuk menjaga stabilitas harga jelang Idulfitri 1445 H.

Baca Selengkapnya

Waspada Kadar Gula Darah Naik Saat Puasa, Berikut Tips Menjaganya Selama Bulan Ramadan

46 hari lalu

Waspada Kadar Gula Darah Naik Saat Puasa, Berikut Tips Menjaganya Selama Bulan Ramadan

Selama bulan Ramadan, bagaimana menjaga kadar gula darah tetap normal?

Baca Selengkapnya