Sebab Daging Anjing Dilarang, Salah Satunya Rentan Rabies

Kamis, 20 Juni 2019 05:46 WIB

Salah satu warung yang menyediakan masakan daging anjing di Solo, Kanis 25 April 2019. Koalisi Dog Meat Free Indonesia memperkirakan konsumsi daging anjing di Solo mencapai 23.700 ekor per bulan. (FOTO: AHMAD RAFIQ)

TEMPO.CO, Jakarta - Daging anjing rencananya tidak akan lagi diperjualbelikan di daerah Karanganyar, Jawa Tengah. Sebagai pionir aktivitas ini, setidaknya 21 warung dan rumah makan yang menjual daging anjing akan ditutup. Dan bagi para pengusahanya, mereka pun akan diberikan alternatif lapangan kerja.

Baca juga: Konsumsi Daging Anjing Tinggi, Surakarta Diminta Turun Tangan

Menurut bupati Karanganyar, Drs. Juliyatmono, MM, rencana pemerintah tersebut didasari oleh dua hal utama. Yang pertama ialah bagaimana para pebisnis menyiksa hewan yang seharusnya justru dipelihara.

Sebab, hasil penyelidikan tim koalisi Dog Meat Free Indonesia menunjukkan betapa anjing-anjing dipukuli dan digantung dengan kepala di bawah dan kaki di atas sampai darahnya habis dalam keadaan hidup. Ini kemudian menimbulkan trauma tersendiri karena dapat dengan jelas dilihat oleh anjing-anjing lain yang diikat di dalam kandang, yang menanti giliran mereka.

“Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner juga sudah menjelaskan bahwa daging anjing atau daging hewan lain yang tidak terdaftar sebagai hewan ternak, adalah ilegal. Oleh karena itu, adalah suatu hal yang benar untuk memberhentikan penjualannya,” katanya dalam keterangan pers yang diterima TEMPO.CO pada Rabu, 19 Juni 2019.

Jika alasan pertama lebih memperhatikan kesejahteraan hewan, alasan selanjutnya mengacu pada manusia. Dalam hal ini, tim penyidik juga menemukan bahwa beberapa pasar di Indonesia menunjukkan angka 7.8 hingga 10.6 persen dari anjing yang dijual untuk dikonsumsi manusia telah terinfeksi rabies. Sehingga, hal ini akan menjadi ancaman yang nyata bagi kesehatan tubuh seseorang.

“Dalam rangka mencegah berbagai penyakit yang disebabkan oleh konsumsi daging anjing pula, kami pun semakin bulat untuk segera menutup semua warung guguk di Karanganyar. Sehingga manusia dapat berdampingan secara harmonis dengan lingkungan dan semua makhluk hidup,” katanya.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat mengatakan bahwa pasar daging anjing memiliki tingkat rabies yang lebih tinggi daripada populasi anjing pada umumnya. Sebab, orang sering menjual anjing ke pasar ketika mereka sakit; beberapa anjing yang sakit ini menderita rabies. Kegiatan di pasar daging anjing ini berisiko tinggi menyebarkan rabies.

Baca juga: Solo Jadi Pusat Perdagangan Daging Anjing, 13 Ribu Anjing Dibantai Setiap Bulan

Rabies adalah penyakit yang menyebar luas dengan angka kematian 100 persen pada hewan dan manusia jika tidak diobati dini.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA

Berita terkait

Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

1 hari lalu

Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

Hemofilia merupakan penyakit kelaianan pada fungsi pembekuan darah. Sebagian besar penyebabnya terjadi karena keturunan.

Baca Selengkapnya

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

3 hari lalu

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

3 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

3 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

4 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

5 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

8 hari lalu

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

Bark Air merupakan layanan perjalanan udara pertama yang memungkinkan anjing menikmati penerbangan kelas satu.

Baca Selengkapnya

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

14 hari lalu

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?

Baca Selengkapnya

Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

16 hari lalu

Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

Jika orang kehilangan kontrol temperatur internal karena cuaca panas ekstrem, mereka mungkin akan mengalami berbagai masalah kesehatan.

Baca Selengkapnya

Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

17 hari lalu

Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan, infeksi cacar monyet berpotensi menjadi penyakit endemik karena minimnya penanganan.

Baca Selengkapnya