TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang musim haji 2019, Arab Saudi diperkirakan akan terkena dampak gelombang panas mulai Rabu, 3 Juli. Suhu di beberapa daerah akan mencapai 50 derajat Celcius dan akan melampaui rekor tertinggi di beberapa bagian negara tujuan jemaah haji. Kondisi yang diperkirakan akan berlanjut hingga sekitar satu minggu ini akan dirasakan para petugas dan jemaah haji yang berangkat di awal musim.
"Suhu mungkin naik di atas 50 derajat Celcius di Madinah dan provinsi sebelah timur sementara itu akan di atas 45 derajat Celcius di daerah lain," kata ahli klimatologi Abdulaziz Al-Hossaini, seperti dilansir Saudi Gazette, 26 Juni 2019.
Salah satu dampak suhu tinggi bagi tubuh yang paling ditakuti adalah heat stroke. Menurut laman Health Line, heat stroke atau stroke panas terjadi ketika suhu tubuh naik di atas 40 derajat Celcius dan tubuh kehilangan kemampuan untuk meredamnya.
Kondisi ini merupakan bentuk paling serius dari cedera akibat panas dan dianggap sebagai darurat medis. Dampaknya adalah kerusakan pada otak dan organ internal lainnya yang menimbulkan cacat permanen bahkan kematian. Jemaah haji Indonesia rentan akan kondisi ini karena sebagian besarnya berusia di atas 50 tahun.
Meski kebanyakan dialami lansia, heat stroke juga bisa menimpa orang yang lebih muda. Kelompok berisiko tinggi lainnya adalah orang yang tidak minum cukup air, memiliki penyakit kronis seperti diabetes atau gangguan pada jantung, ginjal, paru-paru, orang yang kekurangan berat badan maupun obesitas, serta peminum alkohol berlebihan.