Mengenal Lidah Mertua, Bisakah Mengatasi Polusi Udara di Jakarta?

Senin, 22 Juli 2019 15:11 WIB

Lidah mertua atau sanseviera.

TEMPO.CO, Jakarta - Tanaman lidah mertua bukan hanya indah ditanam sebagai hiasan, tapi juga dapat menyerap polusi udara. Itu sebabnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah naungan Gubernur Anies Baswedan mengeluarkan kebijakan menanam lidah mertua untuk mengurangi polusi udara di Ibu Kota.

Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Darjamuni, pemerintah akan melelang pengadaan jumlah besar tanaman jenis lidah mertua (Sansevieria trifasciata) untuk ditanam di atap-atap gedung perkantoran di Ibu Kota.

“Sekian banyak gedung di Jakarta, kalau bisa kita tempatkan lidah mertua kan bisa membantu mengurangi polusi udara,” katanya pada Jumat, 19 Juli 2019.

Penelitian yang dilakukan oleh Administrasi Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA) di Amerika Serikat mengatakan bahwa tanaman lidah mertua merupakan pembersih udara yang luar biasa. Sebab, ia telah secara konsisten menghilangkan racun seperti formaldehyde, xylene, toluene dan nitrogen oksida. Lebih dari 100 jenis racun disebut dalam diserap tanaman ini.

Beberapa lokasi seperti pabrik industri, toko otomotif, pabrik pesawat terbang dan pembuat serta penjual karpet yang kerap diselimuti limpahan bahan kimia dapat memanfaatkan tanaman ini untuk membersihkan kembali udara di sekitarnya. NASA menyarankan menanam setidaknya 15 hingga 18 tumbuhan di sekitar pabrik atau rumah dengan luas 1.800 kaki persegi untuk mendapatkan hasil maksimal, yakni bersih 85 persen dari total pencemaran udara.

Tapi bagaimana efektivitasnya jika untuk mengatasi polusi udara di luar ruangan? Meski efektif memerangi polusi di dalam ruangan, rupanya belum banyak penelitian yang mengungkap efektivitas tanaman lidah mertua di ruang terbuka. Menurut beberapa ahli, ia adalah tumbuhan yang tepat jika berada di dalam ruangan seperti kamar tidur, ruang kerja dan tamu.

“Sansevieria adalah salah satu tanaman hias yang terbaik untuk mencegah polusi di dalam ruangan,” kata profesor hortikultura di Rochester Community and Technical College, Robin Fruth-Dugstad.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | ZACHARIAS WURAGIL | DEGARDEN | POSTBULLETIN

Berita terkait

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

2 hari lalu

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

Pada Sabtu pagi pukul 07.02 WIB Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 122 atau masuk dalam kategori tidak sehat.

Baca Selengkapnya

Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

7 hari lalu

Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

Temuan lainnya adalah keturunan hibrida dari serangga yang salah pilih pasangan karena polusi udara itu kerap kali steril.

Baca Selengkapnya

Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

30 hari lalu

Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

Studi ini mengeksplorasi hubungan antara paparan polusi cahaya pada malam hari dengan potensi risiko kesehatan otak dan stroke.

Baca Selengkapnya

Startup di Telkom University Bikin Alat Pemantau Udara: Ramah Lingkungan, Wireless, Berorientasi Siswa

45 hari lalu

Startup di Telkom University Bikin Alat Pemantau Udara: Ramah Lingkungan, Wireless, Berorientasi Siswa

Startup BiruLangit dari unit inkubasi Bandung Technopark Telkom University mengembangkan alat pemantau udara Low-Cost Sensors (LCS)

Baca Selengkapnya

Mikroplastik di Dalam Darah Berkorelasi dengan Peningkatan Serangan Jantung

47 hari lalu

Mikroplastik di Dalam Darah Berkorelasi dengan Peningkatan Serangan Jantung

Studi atas tumpukan plak di pembuluh darah pasien rumah sakit di Italia mendapati kandungan mikroplastik yang sangat jelas di bawah mikroskop.

Baca Selengkapnya

Kurangi Polusi Udara Sekaligus Kemacetan, BISKITA Kemenhub Hadir di Bekasi

48 hari lalu

Kurangi Polusi Udara Sekaligus Kemacetan, BISKITA Kemenhub Hadir di Bekasi

Kementerian Perhubungan secara bertahap sejak 2020 meluncurkan angkutan massal dengan sistem Buy the Service (BTS). Kurangi polusi udara dan kemacetan

Baca Selengkapnya

Kualitas Udara Jakarta Masuk Urutan 10 Terburuk di Dunia pada Awal Libur Panjang Nyepi

49 hari lalu

Kualitas Udara Jakarta Masuk Urutan 10 Terburuk di Dunia pada Awal Libur Panjang Nyepi

Udara Jakarta memburuk menjelang libur panjang akhir pekan. Merujuk data IQAir, kualitas udara Jakarta terburuk ke-10 dari kota besar di dunia.

Baca Selengkapnya

4 Ikan Beracun yang Berbahaya jika Dikonsumsi

49 hari lalu

4 Ikan Beracun yang Berbahaya jika Dikonsumsi

Tak semua ikan bisa dimakan lantaran ada berbagai ikan yang mengandung racun dan mengakibatkan fatal bagi siapa pun yang mengonsumsinya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tetrodotoxin, Racun Berbahaya pada Ikan Buntal

50 hari lalu

Mengenal Tetrodotoxin, Racun Berbahaya pada Ikan Buntal

Tidak hanya pada ikan buntal, tetrodotoxin juga ada pada katak, guritam, dan amfibi.

Baca Selengkapnya

Inilah 4 Ikan Paling Beracun di Dunia

51 hari lalu

Inilah 4 Ikan Paling Beracun di Dunia

Ikan stonefish, lionfish, pufferfish (buntal), dan surgeonfish dikenal karena racunnya mematikan.

Baca Selengkapnya