Kiat agar Jemaah Haji di Arab Tak Panik dengar Kabar Gempa Banten

Sabtu, 3 Agustus 2019 11:53 WIB

Warga pesisir Bandar Lampung membawa anak-anaknya saat mengungsi pasca gempa di Lampung, Jumat malam, 2 Agustus 2019. BMKG telah menyatakan bahwa peringatan dini tsunami yang disebabkan gempa berakhir pada pukul 21.35 WIB. ANTARA/Ardiansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Kabar mengenai gempa berkekuatan Magnitudo 7,4 yang terjadi di arah barat daya Sumur, Pandeglang, Banten pada 2 Agustus 2019 pukul 19.03 WIB tentu membuat banyak orang cemas, khususnya anggota keluarga yang berada jauh dengan keluarga dekat lokasi gempa, pasti ada rasa takut dan khawatir. Bahkan, para jemaah Haji di Arab Saudi sampai diimbau untuk tidak panik mendengar kabar gempa Banten ini dan tetap fokus beribadah.

Meski demikian, ada beberapa kiat yang bisa diterapkan agar tetap tenang dalam menghadapi musibah seperti ini. Situs Psychology Today dan Life Hack membagikan beberapa di antaranya.

#Tetap positif
Ketika situasi yang penuh kepanikan seperti gempa terjadi, pikiran mungkin telah dipenuhi oleh hal-hal negatif. Padahal, semakin banyak pemikiran yang mengembara, semakin sulit pula bagi Anda untuk tetap tenang. Jadi, hentikan diri dari awal untuk membayangkan skenario terburuk. Sebaliknya, lepaskan pikiran negatif dan fokuskan kembali pikiran pada sesuatu yang positif, sekecil apa pun.

#Hindari kafein
Saat berada di tengah-tengah situasi seperti gempa, Anda tentu berharap tidak tidur untuk mengetahui perkembangan terkini terkait keluarga yang jauh itu. Dengan demikian, cara mudah dan cepat agar tetap terjaga ialah dengan minum kopi atau teh. Sayangnya, ini tidak disarankan karena kandungan kafeinnya dapat memicu pelepasan adrenalin sehingga membuat menjadi lebih panik. Jadi, lebih baik hindari dan konsumsi air putih yang lebih menyehatkan dan menenangkan saja.

#Jangan pernah bertanya "bagaimana jika?"
Pertanyaan terburuk yang bisa ditanyakan pada diri sendiri di tengah kekacauan hati dalam menghadapi hal ini mungkin dimulai dengan "bagaimana jika?". Garis pertanyaan ini menimbulkan kepanikan belaka dan memaksa Anda untuk memproses situasi yang belum terjadi dan bahkan tidak akan pernah terjadi sehingga justru akan menambah ketakutan dan meningkatkan masalah. Jadi, sekarang hilangkan “Bagaimana jika terjadi sesuatu? Bagaimana jika anggota keluarga tak selamat? Bagaimana jika dia terluka?” dan sebagainya dari pikiran Anda.

Advertising
Advertising

#Menarik napas dalam dan panjang
Ketika tubuh sedang takut dan panik, sistem saraf simpatik dapat mengacaukan pernapasan sehingga tak heran Anda mungkin merasa sulit bernapas saat menghadapi masalah seperti gempa yang dialami anggota keluarga yang jauh itu. Jadi, sebaiknya penting untuk fokus mengambil napas yang dalam dan panjang. Sebab ini akan mengembalikan oksigen ke tubuh dan mengurangi laktat dalam aliran darah sehingga membuat Anda merasa lebih tenang dan santai.

Berita terkait

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

1 jam lalu

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

Gempa M6,0 yang mengguncang Seram Bagian Utara, Maluku, pada Senin dinihari masih memiliki rangkaian gempa susulan hingga pagi

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

1 hari lalu

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

1 hari lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

2 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

4 hari lalu

Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

Buat yang sedang mencari pasangan melalui proses perjodohan atau kencan kilat, perhatikan beberapa hal penting berikut agar tak salah pilih.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

4 hari lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

4 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

5 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

Korban gempa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum mendapatkan bantuan, baik bantuan sosial pangan ataupun yang lainnya. Pemerintah daerah beralasan masih melakukan pendataan. Bantuan akan diberikan setelah verifikasi dan validasi data.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

5 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

5 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya