Batasan Orang Tua di Media Sosial, Jangan Langgar Privasi Anak
Reporter
Sarah Ervina Dara Siyahailatua
Editor
Yayuk Widiyarti
Senin, 19 Agustus 2019 09:05 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pada era digital, banyak orang tua yang sering mengunggah foto dan video anak-anak mereka di media sosial. Berbagai alasan pun mengikuti hal ini, misalnya saja rasa bangga dan tingkah menggemaskan anak yang ingin diketahui banyak orang.
Sayangnya, hal tersebut akan sangat berdampak bagi keamanan anak. Agar tidak salah langkah, co-founder Parent Talk dan Podcast #CurhatBaBu, Ario Pratomo membagikan beberapa batasan yang wajib dipahami.
Pertama, wajah anak sebaiknya tidak ditunjukkan. Menurutnya, ini akan berdampak pada pelanggaran privasi dari orang tua untuk anak. Walaupun memang orang tua dapat melakukan apapun yang dikehendaki, namun menghargai anak tetap perlu dilakukan. Sebagai penggantinya, Ario lebih mendukung jika karya dari anak saja yang diunggah.
“Kita harus menghormati hak anak. Idealnya dengan tidak menunjukan wajahnya di media sosial. Kalau mau tetap pamer, boleh dengan hasil gambaran atau lukisannya,” katanya.
Kedua, orang tua juga wajib menghindari unggahan yang masuk ke ranah personal. Contohnya adalah alamat rumah, tempat anak bersekolah dan plat mobil. Sebab ini akan memberikan celah bagi orang-orang untuk melakukan kejahatan.
“Media sosial itu luas dan terbuka. Siapa saja bisa mengakses. Jadi untuk meminimalkan risiko kejahatan, sebaiknya hal-hal personal ini harus dihindari,” katanya.
Ketiga, foto aktivitas anak yang tidak menggunakan pakaian seperti sedang mandi atau berenang juga harus ditinggalkan. Meski terlihat menggemaskan, Ario juga mengatakan bahwa hal tersebut bisa disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
“Sama seperti alamat yang personal, aktivitas tanpa busana juga membahayakan anak karena kita tidak bisa membatasi cara berpikir orang-orang yang melihat gambar tersebut. Buat Anda mungkin lucu, tapi bisa juga bisa dipandang untuk hal negatif oleh orang lain,” katanya.