Crosshijaber Viral, Penyebabnya Bukan Cuma Penyimpangan Seksual

Reporter

Antara

Selasa, 15 Oktober 2019 10:31 WIB

Ayah memeluk seorang polisi saat melakukan aksi protes diberlakukannya larangan menggunakan cadar di Copenhagen, Denmark, 1 Agustus 2018. REUTERS/Andrew Kelly

TEMPO.CO, Jakarta - Heboh kemunculan para crosshijaber di media sosial. Masyarakat pun bertanya-tanya seperti apa mereka dan mulai was-was. Crosshijaber adalah laki-laki yang berpakain seperti perempuan, dalam hal ini gamis, hijab panjang, bahkan cadar dan termasuk dalam crossdressing.

Psikolog seksual Zoya Amirin mengatakan para pelaku crossdressing belum tentu mengalami penyimpangan seksual karena banyak sekali motif di balik perilaku individu yang gemar berpenampilan layaknya lawan jenis kelamin itu.

"Crossdressing belum tentu sungguh-sungguh transvetisme karena motif atau tujuan akhirnya kita tidak pernah tahu. Crossdressing itu lebih ke penyaluran ekspresi dan memang ada komunitasnya. Beberapa sudah coming out dan beberapa ada yang memang didukung pasangannya, misal ke kondangan ya sama-sama pakai kebaya itu ada," kata Zoya.

Penyimpangan perilaku seksual atau dalam istilah medis disebut parafilia salah satunya adalah transvetisme, yakni orang yang mendapat kepuasan dari berbusana atau berpenampilan seperti lawan jenis.

Meski demikian, perilaku crossdressing bisa jadi menyimpang jika pada akhirnya mendapatkan kepuasan tanpa hubungan seks dengan manusia.

Advertising
Advertising

Ilustrasi cadar. REUTERS/Amanda Perobelli

"Penyebabnya hampir sama seperti semua paraphilia, yakni trauma pada masa lalu. Bisa saja dikasari lawan jenis. Jadi, dia merasa lebih nyaman dengan seksualitas lawan jenis dia," kata Zoya.

Agar perilaku menyimpang tidak terjadi, sebaiknya para orang tua mengajarkan pendidikan seksual sejak dini sehingga anak akan nyaman dengan seksualitas dia.

"Organ intim harus disebut sesuai namanya, bukan disebut dengan sebutan yang aneh-aneh misal penis jadi burung atau payudara jadi tetek," katanya.

Zoya menambahkan pendidikan seksual sejak dini itu bertujuan agar anak tidak menganggap seksualitas sebagai sesuatu yang aneh, menakutkan, atau bahkan tabu sehingga mesti ditutup-tutupi dengan penyebutan lain.

"Ketika anak tidak menganggap seksualitas sebagai hal yang aneh, dia akan nyaman dengan seksualitas dia dan tidak akan bereksperimen sendiri dengan seksualitasnya," katanya.

Berita terkait

10 Ide Outfit untuk Bukber yang Buat Penampilan Makin Cantik

36 hari lalu

10 Ide Outfit untuk Bukber yang Buat Penampilan Makin Cantik

Agar tampilan bukber makin stylish, berikut ini beberapa rekomendasi ide outfit untuk bukber yang bisa Anda coba. Tampilan jadi cantik.

Baca Selengkapnya

Tak Perlu Sembunyikan Diri Berhijab di Depan Orang Tuanya, Clara Shinta Bahagia

55 hari lalu

Tak Perlu Sembunyikan Diri Berhijab di Depan Orang Tuanya, Clara Shinta Bahagia

Clara Shinta mengaku berbahagia berkali lipat setelah mengetahui ibu dan ayahnya tetap menerimanya dengan hangat.

Baca Selengkapnya

Kisah Pelaku UMKM Melihat Peluang di Negeri Jiran

55 hari lalu

Kisah Pelaku UMKM Melihat Peluang di Negeri Jiran

Simak kisah pelaku umkm yang berhasil melihat peluang bisnis hijab di Malaysia dan Singapura.

Baca Selengkapnya

Arya Wedakarna Dipecat dari DPD karena Dugaan Diskriminasi, Pernah Tolak Ustad Abdul Somad, Ini Profilnya

3 Februari 2024

Arya Wedakarna Dipecat dari DPD karena Dugaan Diskriminasi, Pernah Tolak Ustad Abdul Somad, Ini Profilnya

Badan Kehormatan DPD RI resmi memecat Arya Wedakarna karena dugaan diskriminasi. Ini profil dan beberapa kontroversinya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Penetapan Hari Hijab Sedunia Setiap 1 Februari

2 Februari 2024

Kilas Balik Penetapan Hari Hijab Sedunia Setiap 1 Februari

Setiap 1 Februari diperingati sebagai World Hijab Day (WHD) atau Hari Hijab Sedunia. Bagaimana kilas baliknya?

Baca Selengkapnya

Dua Wanita Berhijab Dilarang Masuk ke Kampanye Partai Demokrat

1 Februari 2024

Dua Wanita Berhijab Dilarang Masuk ke Kampanye Partai Demokrat

Partai Demokrat melarang masuk dua wanita berhijab ke acara kampanye yang dihadiri Wakil Presiden AS Kamala Harris.

Baca Selengkapnya

Tanggal 1 Februari Hari Apa? Ada Perayaan Hari Hijab Sedunia

1 Februari 2024

Tanggal 1 Februari Hari Apa? Ada Perayaan Hari Hijab Sedunia

Tanggal 1 Februari hari apa? 1 Februari ada 3 perayaan, yakni hari aspergillosis sedunia, hari membaca nyaring sedunia, dan hari hijab sedunia.

Baca Selengkapnya

Helm GM G1 Series dan GM Venus Hijab Dirilis, Berapa Harganya?

20 Januari 2024

Helm GM G1 Series dan GM Venus Hijab Dirilis, Berapa Harganya?

GM menghadirkan dua helm terbarunya, yaitu GM G1 Series dan GM Venus Hijab. Simak harganya di artikel ini:

Baca Selengkapnya

HRW Sebut Jokowi Abaikan Masalah HAM di Akhir Masa Jabatan

12 Januari 2024

HRW Sebut Jokowi Abaikan Masalah HAM di Akhir Masa Jabatan

Human Rights Watch menyebut Presiden Jokowi tidak memiliki inisiatif yang besar dalam mengatasi masalah hak asasi manusia.

Baca Selengkapnya

Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian: Rakyat Iran akan Menang Melawan Penguasa

10 Desember 2023

Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian: Rakyat Iran akan Menang Melawan Penguasa

Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Narges Mohammadi optimistis rakyat Iran pada akhirnya akan mengatasi otoritarianisme pemerintah

Baca Selengkapnya