TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah survei menunjukkan bahwa pekerjaan menjadi penyebab paling banyak terjadinya kesalahpahaman dan perceraian. Tapi, apakah benar pekerjaan dapat merusak pernikahan?

Apa salahnya melakukan pekerjaan dengan tulus? Jika Anda bekerja keras dalam pekerjaan, apakah itu berarti kehidupan pernikahan harus menderita?

Anda boleh saja mencintai pekerjaan dan memberikan yang terbaik. Tapi, jika itu sampai membuat Anda mengabaikan pasangan di rumah, mungkin itu bisa menyebabkan beberapa kesalahpahaman.

Berikut beberapa tanda pekerjaan berpeluang menghancurkan kehidupan pernikahan, dilansir dari Boldsky.

Apakah Anda mengerjakan pekerjaan kantor di rumah?
Meskipun pekerjaan harus dilakukan hanya di kantor, sekarang ini sebagian besar orang cenderung membawa setidaknya sebagian kecil pekerjaan ke rumah. Tidak ada yang salah memang. Tapi bagaimana jika pasangan sering mengeluhkannya?

Bila pasangan ingin habiskan waktu bersama, apakah Anda menolaknya?
Pasangan ingin melakukan kegiatan romantis bersama. Tapi kemudian Anda membawa laptop ke kamar tidur dan membuat dia menunggu. Pasangan akan kecewa dan pergi tidur tanpa berbicara.

Apakah Anda menunjukkan sikap frustrasi pada pasangan?
Ada yang tidak beres di tempat kerja. Anda pulang ke rumah dan marah-marah sambil berteriak pada pasangan tanpa alasan.

Apakah Anda menolak bercinta akibat stres kerja?
Pasangan ingin bercinta tapi tingkat stamina Anda sangat buruk sehingga malah tertidur.

Apakah Anda sering pergi untuk perjalanan bisnis?
Anda sering keluar kota karena pekerjaan dan jarang bertemu pasangan. Tapi, Anda masih bisa membuat hubungan tetap berjalan jika menyediakan waktu berkualitas untuk pasangan.

Apakah Anda lupa ulang tahun pasangan?
Anda begitu asyik dengan pekerjaan sehingga lupa pasangan tengah berulang tahun. Bahkan, Anda cenderung lupa semua tanggal penting. Itu pertanda bahwa pekerjaan membunuh kebahagiaan pernikahan.

Apakah Anda menyesali pernikahan?
Ketika pasangan mulai mengeluh Anda telah mengabaikannya, Anda tiba-tiba merasa menyesal karena telah menikah.