Kaleidoskop 2019, Tren Ramah Lingkungan yang Diminati

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Sabtu, 28 Desember 2019 08:10 WIB

Jemaat Gereja Katolik Paroki Santa Clara merangkai pohon Natal dari limbah botol plastik di Bekasi, Jawa Barat, Sabtu, 21 Desember 2019. Gereja Katolik Paroki Santa Clara membuat 13 pohon dari limbah daur ulang untuk mengajak masyarakat ramah lingkungan pada perayaan Natal 2019. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah perubahan iklim yang kian sering digaungkan, masyarakat mulai berinisiatif untuk melakukan hal-hal kecil demi menjaga bumi agar lebih hijau. Seruan menjaga bumi itu dibarengi dengan sebuah gerakan bertajuk sustainable living atau gerakan ramah lingkungan dengan menggunakan produk daur ulang, hingga tidak meninggalkan sampah dan limbah.

Berikut adalah ringkasan singkat dari tren sustainable living yang menarik perhatian dan kesadaran masyarakat akan bumi di tahun ini.

1. Sustainability at home
Perubahan kecil dapat dimulai dari rumah. Tahun ini, rupanya banyak penghuni rumah yang mulai menggunakan barang-barang ramah lingkungan sebagai furniturnya. Untuk lampu, misalnya, dengan menggunakan warna yang lebih ringan dapat menghemat energi, dan warna dinding dan tirai yang terang juga dapat meminimalkan kebutuhan akan lampu.

Saat membeli furnitur untuk rumah, memilih bahan yang dapat didaur ulang dan bebas dari plastik serta poliester adalah kuncinya. Penggunaan wol, kapas dan goni untuk bantal, selimut, pelapis, dan karpet juga merupakan hal cerdas untuk dilakukan.

2. Sustainable food
Tahun ini, banyak orang telah beralih ke cara hidup organik, karena makanan organik bebas dari komponen berbahaya. Pestisida dan bahan kimia seperti pupuk dan herbisida, fungisida, dan insektisida banyak digunakan dalam pertanian konvensional. Beralih ke makanan organik memastikan Anda mendapatkan makanan yang lebih bergizi yang rasanya lebih enak, dan berkelanjutan dalam jangka panjang.

Advertising
Advertising

Sayuran organik, buah-buahan, dan produk susu tidak mengandung pestisida dan bahan kimia berbahaya lainnya. Karena itu, mereka tidak mencemari tanah tempat mereka tumbuh. Pertanian organik pun meningkatkan kesuburan tanah, menghemat air, dan mengurangi polusi.

3. Hadiah "go green"
Sudah mulai ada beberapa orang yang memulai tren baru dengan memberi dan menerima tanaman hijau sebagai pemurni udara (air purifier) untuk memerangi penyakit polusi. Di dalam ruangan, tanaman ini dikenal membantu Anda tidur dengan membersihkan udara di sekitar Anda. Bunga teratai, lidah buaya hingga tanaman bambu adalah beberapa di antaranya.

4. Bepergian cerdas
Ketika memutuskan untuk travelling atau liburan, mulailah dengan membawa tas belanja sehingga bisa menghemat plastik sekali pakai. Selain itu, alih-alih membeli sebotol air setiap hari, isi ulang botol Anda sendiri.

Jelajahi tempat baru dengan menggunakan sistem transportasi umum. Menginaplah di properti ramah lingkungan, dan coba gunakan linen yang disediakan hotel untuk waktu yang lama, kecuali jika Anda benar-benar membutuhkan handuk segar.

5. Pernikahan ramah lingkungan
Tahun ini, diskusi seputar "happy ever afters" atau bahagia hingga akhir hayat semakin mendorong banyak pasangan secara sadar memilih untuk ikut go-green pada hari pernikahan mereka. Menghilangkan semua jenis limbah dekoratif, banyak pasangan memilih pendekatan yang lebih sustainable. Misalnya dengan undangan digital, membatasi atau menghilangkan penggunaan peralatan makan plastik dan barang pecah belah, memilih alternatif yang dapat didaur ulang seperti yang terbuat dari baja, bambu, daun, dan bahan yang dapat digunakan kembali.

Selain itu, banyak yang bahkan memilih untuk memiliki dekorasi daur ulang, daripada membiarkan vendor membuang dekorasi yang tersisa. Selain ramah lingkungan, tren ini juga lebih murah.

Berita terkait

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

5 jam lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

7 hari lalu

8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperingati Hari Bumi dengan aktivitas yang menghargai dan melindungi planet ini. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

7 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Sustain Market di Kota Padang dan Mengenal Gaya Hidup Ramah Lingkungan

8 hari lalu

Berkunjung ke Sustain Market di Kota Padang dan Mengenal Gaya Hidup Ramah Lingkungan

Selain barang-barang ramah lingkungan, di acara ini juga terdapat jualan buku bekas.

Baca Selengkapnya

Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

8 hari lalu

Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) berusia 49 tahun, suatu kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Ada apa saja di sana?

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Jumlah Pelaku Usaha Perempuan di Sejumlah Wilayah Naik 2,5 Kali Lipat

8 hari lalu

Hari Kartini, Jumlah Pelaku Usaha Perempuan di Sejumlah Wilayah Naik 2,5 Kali Lipat

Hari Kartini diperingati masyarakat dalam berbagai cara. Semakin tingginya jumlah pelaku usaha perempuan, bisa jadi cara apresiasi perjuangan Kartini.

Baca Selengkapnya

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

11 hari lalu

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

11 hari lalu

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.

Baca Selengkapnya

5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

11 hari lalu

5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab

Baca Selengkapnya

Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

16 hari lalu

Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

Maret 2024 melanjutkan rekor iklim untuk suhu udara dan suhu permukaan laut tertinggi dibandingkan bulan-bulan Maret sebelumnya.

Baca Selengkapnya