Saran Dokter agar Terhindar dari Penyakit Pasca Banjir

Reporter

Antara

Jumat, 3 Januari 2020 05:35 WIB

Petugas Dinas Sumber Daya Air Aliran Barat Pemprov DKI Jakarta mengevakuasi seorang balita di Jalan Pulo Nangka, Daan Mogot, Jakarta Barat, Kamis 2 Januari 2020. Banjir yang disebabkan intensitas hujan tinggi hingga membuat Kali Mookervaart meluap itu mengakibatkan ratusan warga mengungsi. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

TEMPO.CO, Jakarta - Banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya menjadi perhatian Ketua Umum Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia (PDEI), dr. Moh. Adib Khumaidi, SpOT. Ia mengingatkan masyarakat agar mewaspadai penyakit-penyakit yang bisa timbul pascabanjir, seperti leptospirosis dan diare.

"PDEI juga mengimbau kepada pemerintah daerah untuk ketersediaan air bersih, tempat pengungsian higienis dan sanitasi yang baik untuk masyarakat di wilayah terdampak banjir Jakarta," ujar Adib.

Menurutnya, ada beberapa penyakit yang berpotensi muncul setelah terjadinya banjir, seperti leptospirosis yang disebabkan air banjir kotor bercampur dengan kotoran tikus dan sampah, diare, dan demam tifoid yang disebabkan oleh konsumsi makanan dan minuman serta kebersihan yang kurang higienis, dan demam berdarah dengue (DBD), yang disebabkan nyamuk Aedes Agepty dan berpotensi muncul akibat tumpukan sampah dan rongsokan di area yang lembab pascabanjir.

Selain itu, terdapat pula kemungkinan penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut), yang disebabkan oleh udara dingin bercampur dengan air beraroma kotor selama banjir berlangsung, flu, dan demam karena korban banjir biasanya terpapar air dan udara dingin dalam waktu yang lama, serta infeksi kulit karena air yang kotor.

Dia juga memberikan rekomendasi beberapa langkah pencegahan untuk menghindari penyakit-penyakit yang muncul pascabanjir, seperti menghindarkan anak bermain di air banjir, tidak merendam kaki di air banjir, mengganti pakaian basah untuk mencegah hipotermia, menggunakan sarung tangan dan sepatu bot jika harus masuk dalam air banjir, dan memakai masker saat membersihkan rumah pascabanjir.

Advertising
Advertising

Selain itu, Ketua PDEI juga merekomendasikan untuk mengonsumsi makanan yang higienis dan minum banyak air putih, mengonsumsi makanan yang segar serta memperhatikan waktu kadaluarsa serta tidak lupa menyiapkan obat-obat sederhana untuk anak-anak.

Dia juga mengingatkan jika terjadi keluhan pada para penderita yang rentan, seperti anak-anak, bisa langsung segera berobat ke dokter di Puskesmas atau posko kesehatan.

"Tujuan dari tindakan ini semua tentunya untuk mencegah agar kita semua terhindar dari penyakit pascabanjir yang sewaktu-waktu bisa mengenai siapa saja, terutama anak-anak. Saat ini, tim medis PDEI sedang membangun posko kesehatan di beberapa wilayah, di antaranya Banten, Serang, Jakarta Pusat," kata Adib.

Berita terkait

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

2 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

3 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

3 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

4 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

4 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

5 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

5 hari lalu

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

6 hari lalu

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

6 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

6 hari lalu

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?

Baca Selengkapnya